Deretan Kapolda Metro Jaya yang Jago Memberantas Terorisme
Kamis, 13 Oktober 2022 - 11:00 WIB
Idham Azis menjabat Kapolda Metro Jaya di masa Kapolri Tito Karnavian. Idham Azis menjabat Kapolda Metro Jaya periode 20 Juli 2017 hingga 22 Januari 2019.
Sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya, nama Idham Azis juga cukup dikenal dengan kemampuannya memberantas jaringan teroris. Maklum, Idham Azis merupakan rekan satu tim Tito Karnavian saat bertugas di Densus 88 Antiteror.
Saat penyergapan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur, pada tahun 2005, Idham Azis masuk dalam tim penyergap. Idham pernah mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto atas prestasinya menangani kasus bom Bali II.
Di Densus 88, Idham pernah dipercaya menjadi Kepala Subdetasemen Investigasi sebelum menjadi Wakil Kepala Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada tahun 2010.
Tiga tahun kemudian Idham Azis menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri pada 2013. Pada 2014, Idham Azis dipercaya menangani kasus terorisme dan tergabung sebagai anggota dalam Operasi Camar Maleo. Operasi ini dimotori oleh TNI dan Polri untuk menangkap kelompok teroris Santoso.
Puncak kariernya adalah menjabat Kapolri pada November 2019. Semasa menjabat Kapolri, Idham Azis juga berhasil menangkap sejumlah gembong narkoba. Pada tahun 2020 Idham Azis memaparkan keberhasilannya menangkap 228 tersangka teroris.
Dari jumlah itu, 23 tersangka merupaja jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang memilik aktor utama profesor bom Upik Lawanga dan panglima perang JI Zulkarnaen. Menariknya, Idham Azis sudah melakukan perburuan terhadap Upik Lawanga dan Zulkarnaen sejak berpangkat AKBP. Idham Azis memburu Upik Lawanga sejak dari Poso. Sementara Zulkarnaen diburu pasca Bom Bali tahun 2002.
Saat ini Idham Azis sudah pensiun dari kepolisian. Memasuki masa pensiun, Idham Azis memilih banyak berkumpul bersama keluarga sambil melakukan hobinya, yaitu bermain bulu tangkis dan memelihara ikan arwana. Di masa pensiunnya, Idham Azis juga banyak mengisi waktu memancing dan berkebun.
Sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya, nama Idham Azis juga cukup dikenal dengan kemampuannya memberantas jaringan teroris. Maklum, Idham Azis merupakan rekan satu tim Tito Karnavian saat bertugas di Densus 88 Antiteror.
Saat penyergapan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur, pada tahun 2005, Idham Azis masuk dalam tim penyergap. Idham pernah mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto atas prestasinya menangani kasus bom Bali II.
Di Densus 88, Idham pernah dipercaya menjadi Kepala Subdetasemen Investigasi sebelum menjadi Wakil Kepala Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada tahun 2010.
Tiga tahun kemudian Idham Azis menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri pada 2013. Pada 2014, Idham Azis dipercaya menangani kasus terorisme dan tergabung sebagai anggota dalam Operasi Camar Maleo. Operasi ini dimotori oleh TNI dan Polri untuk menangkap kelompok teroris Santoso.
Puncak kariernya adalah menjabat Kapolri pada November 2019. Semasa menjabat Kapolri, Idham Azis juga berhasil menangkap sejumlah gembong narkoba. Pada tahun 2020 Idham Azis memaparkan keberhasilannya menangkap 228 tersangka teroris.
Dari jumlah itu, 23 tersangka merupaja jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang memilik aktor utama profesor bom Upik Lawanga dan panglima perang JI Zulkarnaen. Menariknya, Idham Azis sudah melakukan perburuan terhadap Upik Lawanga dan Zulkarnaen sejak berpangkat AKBP. Idham Azis memburu Upik Lawanga sejak dari Poso. Sementara Zulkarnaen diburu pasca Bom Bali tahun 2002.
Saat ini Idham Azis sudah pensiun dari kepolisian. Memasuki masa pensiun, Idham Azis memilih banyak berkumpul bersama keluarga sambil melakukan hobinya, yaitu bermain bulu tangkis dan memelihara ikan arwana. Di masa pensiunnya, Idham Azis juga banyak mengisi waktu memancing dan berkebun.
(thm)
tulis komentar anda