Kisah Misteri Gunung Halimun, Benteng Gaib Prabu Siliwangi yang Kerap Terjadi Kecelakaan Pesawat
Minggu, 11 September 2022 - 08:00 WIB
Termasuk burung, manusia, ataupun pesawat. Wajar jika banyak pesawat jatuh di sekitar lokasi yang sama sekitar segitiga misteri Bogor (Gunung Halimun-Gunung Salak-Gunung Gede).
Sejak tahun 2003 hingga 2012 tercatat sudah ada 6 kali musibah kecelakaan pesawat terjadi di Gunung Salak yang berdekatan dengan Gunung Halimun. Tahun 2003, sebanyak 7 orang tewas dalam musibah jatuhnya helikopter S-58 Twin Pack milik TNI Angkatan Udara.
Tahun 2004, pesawat Paralayang JT500 jatuh dan menewaskan 3 orang. Dua bulan kemudian pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh dan menewaskan 5 orang. Pada tahun 2008, pesawat Cassa TNI AU A212-200 juga jatuh di Gunung Salak menewaskan 18 orang.
Setahun berselang tepatnya April 2009, pesawat latih Sundowner menewaskan 3 orang. Terakhir, tahun 2012, kecelakaan di Gunung Salak menimpa pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menewaskan paling banyak korban, yakni 45 orang.
Akibat dari banyaknya peristiwa kecelakaan yang terjadi, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat kala itu, Dede Yusuf, mengimbau agar maskapai penerbangan tidak menerbangkan pesawatnya melewati 3 gunung tersebut karena dianggap jalur berbahaya yang dapat memutus komunikasi pesawat.
Memiliki kisah mistis, gunung ini dikenal sepi pendakian. Menurut pernyataan Awen Supranata, Kepala Balai TNGHS, Gunung Halimun memang bukan untuk pendakian, tapi lebih banyak digunakan untuk penelitian. Makanya disebut sebagai gunung sepi pendaki, tetapi ramai peneliti.
Lihat Juga: Asal Usul Gedung Istana Negara, Rumah Singgah Pengusaha Belanda yang Kini Simbol Kekuasaan
Baca Juga
Sejak tahun 2003 hingga 2012 tercatat sudah ada 6 kali musibah kecelakaan pesawat terjadi di Gunung Salak yang berdekatan dengan Gunung Halimun. Tahun 2003, sebanyak 7 orang tewas dalam musibah jatuhnya helikopter S-58 Twin Pack milik TNI Angkatan Udara.
Tahun 2004, pesawat Paralayang JT500 jatuh dan menewaskan 3 orang. Dua bulan kemudian pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh dan menewaskan 5 orang. Pada tahun 2008, pesawat Cassa TNI AU A212-200 juga jatuh di Gunung Salak menewaskan 18 orang.
Setahun berselang tepatnya April 2009, pesawat latih Sundowner menewaskan 3 orang. Terakhir, tahun 2012, kecelakaan di Gunung Salak menimpa pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menewaskan paling banyak korban, yakni 45 orang.
Akibat dari banyaknya peristiwa kecelakaan yang terjadi, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat kala itu, Dede Yusuf, mengimbau agar maskapai penerbangan tidak menerbangkan pesawatnya melewati 3 gunung tersebut karena dianggap jalur berbahaya yang dapat memutus komunikasi pesawat.
Memiliki kisah mistis, gunung ini dikenal sepi pendakian. Menurut pernyataan Awen Supranata, Kepala Balai TNGHS, Gunung Halimun memang bukan untuk pendakian, tapi lebih banyak digunakan untuk penelitian. Makanya disebut sebagai gunung sepi pendaki, tetapi ramai peneliti.
Lihat Juga: Asal Usul Gedung Istana Negara, Rumah Singgah Pengusaha Belanda yang Kini Simbol Kekuasaan
(ams)
tulis komentar anda