Keren! Mural Gemah Ripah Loh Jinawi Percantik Pasar Induk Beras Cipinang

Kamis, 25 Agustus 2022 - 13:39 WIB
Tembok-tembok yang dimural di Pasar Induk Beras Cipinang itu tak hanya metafora, lambang-lambang saja, namun bukti kongkrit bagaimana masyarakat, seni dan konteksnya dengan beras berelasi dengan sangat erat.

Dalam hal ini seniman, peduli tentang isu ketahanan pangan yang memiliki tiga mazhab utama, yakni ketersediaan, aksesibilitas pun pola konsumsi yang semestinya beragam.

“Sejak awal, komunitas kolaborasi percaya bahwa aktivitas merayakan kemerdekaan adalah menauladani kondisi kebatinan para founder bangsa kita. Manifestasinya dengan propaganda isu kedaulatan pangan seperti yang dilakukan teman-teman pemural” kata ketua komunitas kolaborasi, Sonny Muhammad dengan sangat antusias.

Founder Papatong artspace, Yeni Fatmawati menyatakan lebih jauh bahwa seni wajib dikembalikan pada fitrahnya, yakni bermanfaat bagi khalayak banyak dengan seniman bekerja kongkrit pada momen dan lokasi tepat pun membawa pesan jelas.

“Seniman saya pikir tak hanya sekadar membuat atmosfir sebuah lokasi menjadi indah (pleasing eyes), namun membawa pesan mendalam tentang makna Bulan Kemerdekaan bagi bangsa hari ini," ucapnuya.

"Bagaimana jika pangan tak terakses oleh masyarakat? Kedaulatan pangan tertinggal hanya sekedar jargon-jargon di media sosial,” lanjut seniman dan seorang lawyer yang sekarang sedang melanjutkan studi seni di Institut Teknologi Bandung.

Sebuah pasar tentunya selain membuat tersedianya kecukupan pangan dan akses yang terjangkau bagi masyarakat selain kepentingan bisnis, di saat sama ada harapan lokasi pasar bisa menjadi ruang terbuka yang mana seluruh masyarakat menikmati hiburan secara bebas.

“Mural sejatinya tak hanya membawa pesan isu pangan. Kompleks Pasar Induk Beras Cipinang bisa menjadi semacam ruang terbuka masyarakat yang ramah, nyaman dan tempat bercengkerama keluarga. Bisa diakses oleh siapa saja, menghibur dan menjadi ruang kreatif, terutama millennial yang ingin mengunggahnya di media sosial” kata pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, Herry Awal Fajar.

Pembuatan Mural Gemah Ripah Loh Jinawi

Para seniman dalam kemitraannya dengan kurator membagi dua area utama di Pasar Induk Beras Cipinang, yakni area luar tembok kompleks meceritakan tentang daerah Jakarta, sebagai wujud “mini Indonesia” dengan menggambarkan visualisasi ikon-ikon Jakarta dengan cara ilustratif.

Penikmat seni dan masyarakat bisa menyaksikan ada Patung Selamat Datang sampai ikon terkini, yakni Jakarta International Stadium (JIS) dengan merelasikan atmosfir wajah-wajah ceria keluarga dan sekelompok petani dan distribusinya yang dilakukan oleh para pedagang serta semuanya dilabur dengan kecenderungan warna-wara utama hijau alami.

Warna-warna pastel yang teduh juga menampakkan kesejukan tanpa mengurangi daya tarik mural yang berpendar terang. Sedangkan area tembok di dalam kompleks Pasar Induk Beras Cipinang, seniman-seniman beraksi di tembok Gudang Beras yang biasa disebut Rice Plant.

Mereka menggambar petani raksasa separuh badan, padi-padi, sawah-sawah pun gambaran sejumlah petani dengan figur-figur dekoratif yang mengingatkan akan pakaian adat lima daerah di Nusantara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More