Driver Ojol Khawatir Kenaikan Tarif Bikin Pendapatan Menurun
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 13:51 WIB
JAKARTA - Sejumlah driver ojek online khawatir pendapatan mereka akan menurun terkait kenaikan tarif ojek online. Para driver ojek online berharap dengan kenaikan tarif ada jaminan dari pemerintah masyarakat masih tetap menggunakan ojek online.
Untuk diketahui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberlakukan tarif ojek online baru pada 29 Agustus nanti. Meski ada nada optimis dengan kenaikan tarif, tapi sejumlah pengemudi ojek online lebih khawatir kebijakan tersebut akan berimbas ke pengemudi karena konsumen semakin berhitung lagi jika ingin menggunakan jasa ojek online.
Salah satu driver ojek online Grab, Asep Hermawan (38) mengatakan, kenaikan bisa berdampak pada penurunan jumlah pelanggan, yang pada akhirnya malah malah mengurangi pendapatan harian.
"Kondisi saat ini mecari penumpang saja sulit, apalagi dinaikkan," kata Asep yang sudah bekerja sebagai ojek online selama lima tahun pada Kamis (18/8/2022).
Pria asal Kuningan, Jawa Barat itu mengaku tak bisa berbuat banyak bila memang pemerintah menaikkan tarif Ojol. Hanya saja, dia meminta jaminan agar penumpang tidak pindah ke transportasi lain.
Asep khawatir, kenaikan juga akan membuat penumpang mencari transportasi lain. Ujungnya, pendapatan harian semakin turun. Baca: Setelah Diundur, Kenaikan Tarif Ojol Diharapkan Sesuai Daya Beli Masyarakat
Sementara, pengemudi Ojol lainnya Winarto (40) menuturkan, berdasarkan pengalaman pada tahun 2020 ketika terjadi kenaikan tarif, orderan langsung menurun drastis. Penghasilannya juga kena imbas.
"Sekarang, jika tarif bakal naik lagi, ketika kondisi ekonomi masih banyak kenaikan harga-harga, maka dipastikan permintaan konsumen juga akan semakin turun," ujarnya.
Untuk diketahui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberlakukan tarif ojek online baru pada 29 Agustus nanti. Meski ada nada optimis dengan kenaikan tarif, tapi sejumlah pengemudi ojek online lebih khawatir kebijakan tersebut akan berimbas ke pengemudi karena konsumen semakin berhitung lagi jika ingin menggunakan jasa ojek online.
Salah satu driver ojek online Grab, Asep Hermawan (38) mengatakan, kenaikan bisa berdampak pada penurunan jumlah pelanggan, yang pada akhirnya malah malah mengurangi pendapatan harian.
"Kondisi saat ini mecari penumpang saja sulit, apalagi dinaikkan," kata Asep yang sudah bekerja sebagai ojek online selama lima tahun pada Kamis (18/8/2022).
Pria asal Kuningan, Jawa Barat itu mengaku tak bisa berbuat banyak bila memang pemerintah menaikkan tarif Ojol. Hanya saja, dia meminta jaminan agar penumpang tidak pindah ke transportasi lain.
Asep khawatir, kenaikan juga akan membuat penumpang mencari transportasi lain. Ujungnya, pendapatan harian semakin turun. Baca: Setelah Diundur, Kenaikan Tarif Ojol Diharapkan Sesuai Daya Beli Masyarakat
Sementara, pengemudi Ojol lainnya Winarto (40) menuturkan, berdasarkan pengalaman pada tahun 2020 ketika terjadi kenaikan tarif, orderan langsung menurun drastis. Penghasilannya juga kena imbas.
"Sekarang, jika tarif bakal naik lagi, ketika kondisi ekonomi masih banyak kenaikan harga-harga, maka dipastikan permintaan konsumen juga akan semakin turun," ujarnya.
tulis komentar anda