K-eco Pax Global Bangun Ruangan Lab Komputer di Sekolah Tunas Alam
Selasa, 23 Juni 2020 - 20:00 WIB
BEKASI - Korea Environment Corporation-Pax Global Group mendirikan bangunan labolatorium komputer di Sekolah Alam Tunas Mulia , Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Tujuannya untuk membentuk karakter anak agar paham dengan teknologi.
Peresmian sekaligus serah terima laboratorium dilakukan pada Selasa (23/6/2020) oleh perwakilan K-eco Pax Global Michael Sou Myung Ryul, serta Effendi Go dan perwakilan dari DLH DKI Jakarta. Direktur Korea Environment Corporation-Pax Global Group, Efendi Go mengatakan, terdapat dua ruang dalam satu bangunan yang di dirikan.
Dua ruang itu diperuntukan untuk kegiatan belajar mengajar praktik dan teori."Ini bentuk CSR kami dan sudah di wacanakan sejak tahun lalu. Namun, karena ada beberapa kendala seperti hujan hingga menyebabkan banjir dan bencana (Covid-19). Saat ini baru kita selesaikan," kata Efendi dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Selasa (23/6/2020).
Dia melanjutkan, nilai bantuan untuk pembangunan laboratorium komputer tersebut sebesar Rp550 juta. Bangunan laboratorium dua ruangan bercat hijau saat ini sudah resmi dapat digunakan untuk siswa belajar komputer. "Kita lengkapi dengan jaringan internet, 10 unit komputer dan juga CCTV. Program kita memang ingin mensuport anak-anak pemulung karena K-eco sendiri bergerak dibidang lingkungan," ujarnya.
Dia berharap, bantuan fasilitas laboratorium ini dapat bermanfaat besar. Sehingga, siswa Sekolah Alam yang didominasi anak-anak pemulung dapat memiliki wawasan mengenai teknologi. "Harapan kami dari generasi sekolah anak-anak di sini bisa mengenal teknologi bagaimana mereka bisa mengoperasikan komputer, harapan kami mereka bisa tumbuh," tegasnya.
Nadam selaku pengelola sekaligus pendiri yayasan mengatakan, konsep Sekolah Alam yang dibangun merupakan sekolah informal. Siswa PAUD belajar setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, pagi hingga siang hari. Sementara untuk tingkat SD dan SMP belajar tiap Senin, Rabu, dan Jumat mulai pukul 13.00 WIB.
"Kita memang tidak setiap hari, karena masih ada beberapa siswa yang oleh orang tuanya bekerja sebagai pemulung, sekolah ini sekolah informal, mereka untuk ujian akhirnya akan ikut ujian kesetaraan," kata Nadam. (Baca: Sambangi Wali Kota Bekasi, PLN Sosialisasi Pembayaran Rekening Listrik Tepat Waktu)
Sekolah Alam Tunas Mulia merupakan lembaga pendidikan khusus anak-anak pemulung di Bantar Gebang. Saat ini, terdapat kurang lebih 250 siswa yang tengah mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Peresmian sekaligus serah terima laboratorium dilakukan pada Selasa (23/6/2020) oleh perwakilan K-eco Pax Global Michael Sou Myung Ryul, serta Effendi Go dan perwakilan dari DLH DKI Jakarta. Direktur Korea Environment Corporation-Pax Global Group, Efendi Go mengatakan, terdapat dua ruang dalam satu bangunan yang di dirikan.
Dua ruang itu diperuntukan untuk kegiatan belajar mengajar praktik dan teori."Ini bentuk CSR kami dan sudah di wacanakan sejak tahun lalu. Namun, karena ada beberapa kendala seperti hujan hingga menyebabkan banjir dan bencana (Covid-19). Saat ini baru kita selesaikan," kata Efendi dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Selasa (23/6/2020).
Dia melanjutkan, nilai bantuan untuk pembangunan laboratorium komputer tersebut sebesar Rp550 juta. Bangunan laboratorium dua ruangan bercat hijau saat ini sudah resmi dapat digunakan untuk siswa belajar komputer. "Kita lengkapi dengan jaringan internet, 10 unit komputer dan juga CCTV. Program kita memang ingin mensuport anak-anak pemulung karena K-eco sendiri bergerak dibidang lingkungan," ujarnya.
Dia berharap, bantuan fasilitas laboratorium ini dapat bermanfaat besar. Sehingga, siswa Sekolah Alam yang didominasi anak-anak pemulung dapat memiliki wawasan mengenai teknologi. "Harapan kami dari generasi sekolah anak-anak di sini bisa mengenal teknologi bagaimana mereka bisa mengoperasikan komputer, harapan kami mereka bisa tumbuh," tegasnya.
Nadam selaku pengelola sekaligus pendiri yayasan mengatakan, konsep Sekolah Alam yang dibangun merupakan sekolah informal. Siswa PAUD belajar setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, pagi hingga siang hari. Sementara untuk tingkat SD dan SMP belajar tiap Senin, Rabu, dan Jumat mulai pukul 13.00 WIB.
"Kita memang tidak setiap hari, karena masih ada beberapa siswa yang oleh orang tuanya bekerja sebagai pemulung, sekolah ini sekolah informal, mereka untuk ujian akhirnya akan ikut ujian kesetaraan," kata Nadam. (Baca: Sambangi Wali Kota Bekasi, PLN Sosialisasi Pembayaran Rekening Listrik Tepat Waktu)
Sekolah Alam Tunas Mulia merupakan lembaga pendidikan khusus anak-anak pemulung di Bantar Gebang. Saat ini, terdapat kurang lebih 250 siswa yang tengah mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
(hab)
tulis komentar anda