Ini Penjelasan IMJ Terkait Batal Manggung di Pesona Square
Selasa, 23 Juni 2020 - 13:56 WIB
DEPOK - Anggota Institut Musik Jalanan (IMJ) yang batal manggung di Pesona Square, Jalan Ir Juanda, Depok angkat bicara. Saat itu, sebanyak lima anggota IMJ sedang mengisi acara musik di Pesona Square pada saat reopening pada Kamis 18 Juni 2020.
Pernyataan itu disampaikan oleh Anggota IMJ Andi Malewa. Saat itu, kata dia, pihaknya baru memainkan dua lagu. ( )
"Kerja sama dengan Pesona Square sejak tahun 2019. Dan tahun 2019 saya menjalin komunikasi dengan trial program. Dan diawal pembukaan kemarin IMJ diundang untuk isi musik dan ada pembagian doorprize pengunjung," kata Andi di Depok, Selasa (23/6/2020).
Kemudian IMJ pun mengisi acara musik di Pesona. IMJ juga membuka kotak apresiasi. "Lalu disaat bawain dua lagu tiba-tiba ramai (pemberitaan) kemudian IMJ diminta berhenti oleh pengelola," paparnya.
Andi mengaku kaget dan menanyakan pada pengelola soal penghentian tersebut. Dari pengelola, kata dia, beredar kabar ada konser musik. ( )
"Saya bingung konser darimana? Teman-teman IMJ sepanjang main sampai selesai ada polisi. Polisi juga bingung karena enggak ada keramaian," tuturnya. (Baca Juga: Persiapan Pembukaan Kembali Senayan City Jelang New Normal)
Dia mempertanyakan mengapa acara kemarin dianggap sebagai acara konser musik. Karena, kata dia, di depan panggung tidak ada penonton seperti acara konser pada umumnya.
“Karena depan panggung ada pameran kasur, jadi memang enggak ada bangku untuk penonton. Petugas ini nyuruh orang jalan kalau ada orang berhenti untuk ambil gambar," jelasnya.
Dia menegaskan, saat itu bukanlah acara konser. Dan pihaknya pun segera turun panggung saat cek sound. Di atas panggung saat itu ada lima orang anggota IMJ yang merupakan tunanetra.
"Tidak ada konser. Cuma satu kelompok lima orang, cek sound. Satpol (Satuan Polisi Pamong Praja) datang setelah kita keluar sudah bubar, kita mikir daripada lebih kisruh dan nama IMJ hancur, jadi kita semua turun panggung. Ya sudah saya rapihkan alat dan pulang, pas kita ke depan Satpol PP datang," tutur Andi.
Andi menuturkan, pihaknya menerapkan standar ketat pada anggota IMJ. Mulai dari pemakaian masker, hand sanitizer hingga adanya QR code untuk pemberian donasi sehingga dapat menghindari uang tunai.
"Bahkan saya kalau ke IMJ benar-benar menerapkan protokol (kesehatan Covid-19). Bawa hand sanitizer, masker, jaga jarak dan penyediaan QR code. Secara protokol kesehatan sudah dijalankan," pungkasnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Anggota IMJ Andi Malewa. Saat itu, kata dia, pihaknya baru memainkan dua lagu. ( )
"Kerja sama dengan Pesona Square sejak tahun 2019. Dan tahun 2019 saya menjalin komunikasi dengan trial program. Dan diawal pembukaan kemarin IMJ diundang untuk isi musik dan ada pembagian doorprize pengunjung," kata Andi di Depok, Selasa (23/6/2020).
Kemudian IMJ pun mengisi acara musik di Pesona. IMJ juga membuka kotak apresiasi. "Lalu disaat bawain dua lagu tiba-tiba ramai (pemberitaan) kemudian IMJ diminta berhenti oleh pengelola," paparnya.
Andi mengaku kaget dan menanyakan pada pengelola soal penghentian tersebut. Dari pengelola, kata dia, beredar kabar ada konser musik. ( )
"Saya bingung konser darimana? Teman-teman IMJ sepanjang main sampai selesai ada polisi. Polisi juga bingung karena enggak ada keramaian," tuturnya. (Baca Juga: Persiapan Pembukaan Kembali Senayan City Jelang New Normal)
Dia mempertanyakan mengapa acara kemarin dianggap sebagai acara konser musik. Karena, kata dia, di depan panggung tidak ada penonton seperti acara konser pada umumnya.
“Karena depan panggung ada pameran kasur, jadi memang enggak ada bangku untuk penonton. Petugas ini nyuruh orang jalan kalau ada orang berhenti untuk ambil gambar," jelasnya.
Dia menegaskan, saat itu bukanlah acara konser. Dan pihaknya pun segera turun panggung saat cek sound. Di atas panggung saat itu ada lima orang anggota IMJ yang merupakan tunanetra.
"Tidak ada konser. Cuma satu kelompok lima orang, cek sound. Satpol (Satuan Polisi Pamong Praja) datang setelah kita keluar sudah bubar, kita mikir daripada lebih kisruh dan nama IMJ hancur, jadi kita semua turun panggung. Ya sudah saya rapihkan alat dan pulang, pas kita ke depan Satpol PP datang," tutur Andi.
Andi menuturkan, pihaknya menerapkan standar ketat pada anggota IMJ. Mulai dari pemakaian masker, hand sanitizer hingga adanya QR code untuk pemberian donasi sehingga dapat menghindari uang tunai.
"Bahkan saya kalau ke IMJ benar-benar menerapkan protokol (kesehatan Covid-19). Bawa hand sanitizer, masker, jaga jarak dan penyediaan QR code. Secara protokol kesehatan sudah dijalankan," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda