DPRD Kota Bogor Dukung Moratorium Perizinan Minimarket

Selasa, 26 April 2022 - 04:06 WIB
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mendukung wacana moratorium perizinan minimarket di Kota Bogor. Foto/putra ramdhani Astyawan
BOGOR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor mendukung wacana penerbitan moratorium perizinan minimarket di Kota Bogor. Pasalnya, keberadaan minimarket kian lama kian menjamur tidak dibarengi dengan adanya peraturan yang membatasi jumlah minimarket di suatu wilayah berdasarkan jarak efektif dan tata kelola kota.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan perlu adanya pembatasan pendirian minimarket di Kota Bogor agar persaingan usaha bisa lebih sehat. "Kalau jaraknya tidak sampai 300 meter sudah ada tiga sampai empat minimarket kan ini menjadi crowded dan bisa memancing persaingan usaha yang tidak sehat. Jadi saya kira, wacana moratorium bagus dan layak didukung. Terutama, untuk memastikan pedagang kecil juga tetap hidup," kata Atang dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).





Atang menilai perlu adanya support sistem bagi para pelaku UMKM atau warung kelontong. Sebab, dengan berdirinya minimarket di tengah permukiman masyarakat maka para pelaku usaha warung kelontong terancam keberadaannya. Tak hanya itu, keberadaan minimarket di Kota Bogor juga dinilai tidak dibarengi dengan kedisiplinan dari para investor dalam mengurus perizinan.

Sebab, dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (DisperindagkopUMKM) Kota Bogor, dari 520 minimarket, 222 di antaranya belum mengantongi Izin Usaha Toko Swalayan (IUTS). "Saya kira, kita semua sepakat bahwa Kota Bogor akan selalu terbuka bagi para investor.

Baca Juga: Ratusan Minimarket Tak Berizin di Bogor Diduga Dibiarkan Beroperasi

Tetapi, perlu saya tekankan lagi bahwa para investor juga perlu mematuhi peraturan yang ada dan disiplin dalam mengurus izin. Peraturan dibuat untuk mengatur semua hal menjadi tertib dan bertanggungjawab. Termasuk pula kesiapan untuk merekrut tenaga kerja lokal dan memberikan ruang penjualan produk lokal UMKM," tegasnya.

Terpisah, Kabag Hukum dan HAM pada Setda Kota Bogor Alma Wiranta mengatakan terkait moratorium pendirian minimarket di Kota Bogor saat ini belum ada payung hukum yang secara tegas mengaturnya. Namun, substansi rencana kebijakan terkait jarak dan jumlah warga yang bermukim untuk kelayakan pendirian minimarket, telah dibahas oleh perangkat daerah teknis bersama Bagian Hukum sejak tahun 2019.

“Saya berpendapat, untuk lebih kuat kepastian, keadilan dan kemanfaatan terhadap kebijakan ini harus didukung dengan payung hukum berupa Perda. Ini momentum yang baik untuk mengevaluasi Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 10 Tahun 2017 tentang penataan dan pembinaan toko swalayan," ucap Alma.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More