Pemkot Bogor, RSUD, dan RS Bhayangkara Bersinergi Bantu Layani Korban Kekerasan
Selasa, 22 Maret 2022 - 18:54 WIB
Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara tingkat IV Bogor Fauziah Rihanni mengatakan, masalah Medikolegal bukan hal baru. Sebaliknya ini penting dilakukan kembali karena ada dua aspek yang menonjol dari Medikolegal, yakni aspek hukum dan aspek medis.
"Ini awal kita memulai. Kasus kekerasan sangat banyak di Kota Bogor. Pelecehan terhadap anak bisa mencapai 15 anak per hari, itu dilakukan secara kontinyu dan baru terungkap setelah beberapa bulan. Dari segi medis ada kesulitan, karena saat diperiksa tanda-tanda kekerasannya sudah hilang semua," ucap Fauziah.
Ia menuturkan, tujuan kerjasama ini hanya satu yakni membantu warga yang memerlukan pertolongan. Karena pada kenyataannya, di lapangan masih sering mengalami kendala.
"Rata-rata melakukan visum. Ada visum mati dan visum hidup. Kalau visum hidup itu KDRT. Nah, untuk melakukan visum yang terpenting bawa laporan polisi, kalau tidak ada laporan polisi kami tidak bisa menangani," pungkasnya.
"Ini awal kita memulai. Kasus kekerasan sangat banyak di Kota Bogor. Pelecehan terhadap anak bisa mencapai 15 anak per hari, itu dilakukan secara kontinyu dan baru terungkap setelah beberapa bulan. Dari segi medis ada kesulitan, karena saat diperiksa tanda-tanda kekerasannya sudah hilang semua," ucap Fauziah.
Ia menuturkan, tujuan kerjasama ini hanya satu yakni membantu warga yang memerlukan pertolongan. Karena pada kenyataannya, di lapangan masih sering mengalami kendala.
"Rata-rata melakukan visum. Ada visum mati dan visum hidup. Kalau visum hidup itu KDRT. Nah, untuk melakukan visum yang terpenting bawa laporan polisi, kalau tidak ada laporan polisi kami tidak bisa menangani," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda