Jenderal Polisi Ini Tegur Kapolres karena Parkir Mantan Resimen Pelopor Brimob
Minggu, 13 Maret 2022 - 20:49 WIB
JAKARTA - Irjen Pol (Purn) Soetrisno Ilham memiliki pengalaman tempur juga memimpin pasukan Resimen Pelopor Brimob baik dalam operasi Dwikora maupun Trikora. Jenderal polisi ini merupakan jebolan pendidikan Resimen Pelopor tahun 1960.
Selepas itu, Soetrisno menjabat Wakil Komandan Kompi B Resimen Pelopor atau Kompi 5995 Brimob. Dia adalah tipe komandan yang amat memperhatikan anak buah, bahkan ketika Resimen Pelopor dibubarkan.
Baca juga: Kisah Komandan Brimob yang Miliki Jimat Mengendus Gerombolan Pemberontak
Soetrisno masih memperhatikan karier mantan bawahannya. Di mana pun dia ditugaskan, dia terus mengidentifikasi anak buahnya dan jika karier anak buahnya lambat karena ada ketidakadilan, maka Soetrisno langsung turun tangan.
Dikutip dari buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, kala itu Soetrisno menjabat Wakapolda Jawa Tengah. Dia mendapati banyak perwira mantan anggota Resimen Pelopor yang memiliki tour of duty lengkap dan berprestasi malah diparkir karena tidak bersedia membayar uang sogokan untuk memperoleh jabatan.
Pasukan Ranger dari Kompi 5994 dalam Operasi Militer Menumpas DI/TII Aceh tahun 1961. Foto: Koleksi Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, penulis buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan
Kontan, dia menegur para Kapolwil/Kapolres dan membuat surat keputusan (SK) yang ditandatangani Kapolda Jateng untuk menempatkan perwira-perwira tersebut pada jabatan strategis sesuai prestasinya.
Ini masih disertai ancaman jika Kapolwil/Kapolres berani mengganti mereka, maka Soetrisno akan memutasi Kapolwil/Kapolres ke Timor Timur. Akibat ancaman ini banyak perwira mantan anggota Resimen Pelopor yang malah jenuh lantaran jabatan mereka tidak diganti-ganti karena komandan mereka takut dengan ancaman Soetrisno.
Selepas itu, Soetrisno menjabat Wakil Komandan Kompi B Resimen Pelopor atau Kompi 5995 Brimob. Dia adalah tipe komandan yang amat memperhatikan anak buah, bahkan ketika Resimen Pelopor dibubarkan.
Baca juga: Kisah Komandan Brimob yang Miliki Jimat Mengendus Gerombolan Pemberontak
Soetrisno masih memperhatikan karier mantan bawahannya. Di mana pun dia ditugaskan, dia terus mengidentifikasi anak buahnya dan jika karier anak buahnya lambat karena ada ketidakadilan, maka Soetrisno langsung turun tangan.
Dikutip dari buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, kala itu Soetrisno menjabat Wakapolda Jawa Tengah. Dia mendapati banyak perwira mantan anggota Resimen Pelopor yang memiliki tour of duty lengkap dan berprestasi malah diparkir karena tidak bersedia membayar uang sogokan untuk memperoleh jabatan.
Pasukan Ranger dari Kompi 5994 dalam Operasi Militer Menumpas DI/TII Aceh tahun 1961. Foto: Koleksi Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, penulis buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan
Kontan, dia menegur para Kapolwil/Kapolres dan membuat surat keputusan (SK) yang ditandatangani Kapolda Jateng untuk menempatkan perwira-perwira tersebut pada jabatan strategis sesuai prestasinya.
Ini masih disertai ancaman jika Kapolwil/Kapolres berani mengganti mereka, maka Soetrisno akan memutasi Kapolwil/Kapolres ke Timor Timur. Akibat ancaman ini banyak perwira mantan anggota Resimen Pelopor yang malah jenuh lantaran jabatan mereka tidak diganti-ganti karena komandan mereka takut dengan ancaman Soetrisno.
tulis komentar anda