Takut Ditinggal Pelanggan, Penjual Daging Sapi di Pasar Kramat Jati: Kita Tetap Jual Rp130 Ribu per Kilogram

Jum'at, 04 Maret 2022 - 17:03 WIB
Penjual daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta pemerintah segera mencari solusi di tengah naiknya harga daging sapi. Foto: MPI/Okto Rizki Alpino
JAKARTA - Penjual daging sapi di Pasar Kramat Jati , Jakarta Timur, meminta pemerintah segera mencari solusi di tengah naiknya harga daging sapi. Pasalnya, jika tak ada kepastian untuk menstabilkan harga seperti semula akan berdampak kepada para pedagang.

Yuni (40) salah seorang pedagang daging di Pasar Kramat Jati mengatakan, meski pihak pengelola rumah potong hewan (RPH) sebagai pemasok mematok harga tinggi, namun pedagang tak bisa ikut memasang harga serupa.

"Kita menyesuaikan dengan pembeli. Mau kita naikin juga susah, jadi kita tetap aja standar Rp130 ribu. Artinya kita bukan mau monopoli (harga), kita melihat kebutuhan di bawah," ujarnya di Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022).



Keputusan itu diambil pedagang, lantaran mayoritas pembeli daging sapi di Pasar Kramat Jati datang dari kalangan pengusaha rumah makan. Dia khawatir jika harga naik dapat mempengaruhi omzet penjualan daging sapi.

"Karena mayoritasnya pembeli itu dari rumah makan, jadi kita enggak bisa naikin harga daging sapinya juga. Karena mereka kan juga enggak naikin harga usaha rumah makannya kalau pembeli untuk rumah tangga bisa kita naikkan," kata Yuni.

Sebelumnya, pedagang daging sapi mogok dagang dimulai pada Senin 28 Februari 2022. Harga daging sapi lokal di Pasar Kramat Jati Rp130 ribu per kilogram, saat ini justru naik menjadi Rp140 ribu per kilogram.

Sementara, harga daging sapi impor yang sebelum mogok Rp120 ribu per kilogram sekarang naik ke Rp130 ribu per kilogram. Kenaikan ini semakin dikeluhkan pedagang dan pembeli.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More