Asal Usul Nama Matraman dan Kisah Penyerangan Batavia oleh Pasukan Sultan Agung
Rabu, 02 Februari 2022 - 06:38 WIB
Pada tahun 1967, Kelurahan Matraman terpecah menjadi beberapa kelurahan (nama Kelurahan Matraman tidak ada), yaitu (I) Kelurahan Manggarai dan Kampung Bali yang termasuk Matraman Dalam dan masuk Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan; (2) Kelurahan Kebon Manggis dan Kelurahan Meriam, masuk Kecamatan Matraman, Jakarta Timur; (3) Kelurahan Pegangsaan dengan wilayah yang meliputi sebagian Kampung Matraman dan masuk Kecamatan Menteng, Jakarta Timur.
Nama Matraman akhirnya kembali digunakan. Berasal dari pecahan Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Matraman, dan Kecamatan Tebet. Kecamatan Matraman membawahi 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Salemba Utan, Pisangan Lama, dan Solitade.
Dengan pembangunan Jalan Pramuka dan Bay Pass, wilayah Kecamatan Matraman berubah menjadi Kelurahan Pisangan Baru (sebelah Barat BayPass), Utan Kayu, Kayu Manis, dan pecahan Salemba Utara berupa Pal Meriam dan Kebon Manggis. Batas- batasnya meliputi daerah Kebon Kosong, Jalan Slamet Riyadi, Kampung Bali Matraman, sebagian Menteng Pulau dan Sunan Bonang.
Pada pertengahan abad ke-19, sebagian besar penduduk Matraman terdiri dari orang Betawi. Penduduk Matraman makin berkembang dengan banyaknya pendatang untuk mencari nafkah atau sekolah. Penduduk asli Matraman yang sudah tinggal secara turun temurun di Matraman mendapat sebutan Orang Betawi Matraman.
Semula mereka berasal dari Kampung Kebon Manggis Lama yang dipindahkan akibat pembangunan kompleks militer tentara Belanda (Berland). Selain dipindahkan ke Matraman ada juga yang menempati Pal Meriam, Jatinegara, Kebon Pala, Pisangan, Kebon Kosong, dan Matraman Dalam Masjid.
Nama Matraman akhirnya kembali digunakan. Berasal dari pecahan Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Matraman, dan Kecamatan Tebet. Kecamatan Matraman membawahi 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Salemba Utan, Pisangan Lama, dan Solitade.
Dengan pembangunan Jalan Pramuka dan Bay Pass, wilayah Kecamatan Matraman berubah menjadi Kelurahan Pisangan Baru (sebelah Barat BayPass), Utan Kayu, Kayu Manis, dan pecahan Salemba Utara berupa Pal Meriam dan Kebon Manggis. Batas- batasnya meliputi daerah Kebon Kosong, Jalan Slamet Riyadi, Kampung Bali Matraman, sebagian Menteng Pulau dan Sunan Bonang.
Pada pertengahan abad ke-19, sebagian besar penduduk Matraman terdiri dari orang Betawi. Penduduk Matraman makin berkembang dengan banyaknya pendatang untuk mencari nafkah atau sekolah. Penduduk asli Matraman yang sudah tinggal secara turun temurun di Matraman mendapat sebutan Orang Betawi Matraman.
Semula mereka berasal dari Kampung Kebon Manggis Lama yang dipindahkan akibat pembangunan kompleks militer tentara Belanda (Berland). Selain dipindahkan ke Matraman ada juga yang menempati Pal Meriam, Jatinegara, Kebon Pala, Pisangan, Kebon Kosong, dan Matraman Dalam Masjid.
(thm)
tulis komentar anda