Jelang Penetapan Larangan Mudik, Harga Tiket Bus di Kalideres Naik
Kamis, 23 April 2020 - 17:37 WIB
JAKARTA - Naiknya jumlah penumpang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, serta larangan mudik yang diberlakukan besok, Jumat (24/4/2020) membuat sejumlah PO memanfaatkan moment ini. Mereka kemudian menaikkan sejumlah harga tiket bus hingga berkali-kali lipat. Meski demikian, hal itu tak mengurangi jumlah penumpang, mereka tetap berangkat menuju sejumlah kota asal.
Seorang penumpang, Gunawan (23), mengakui, tidak masalah dengan harga itu. Ia kemudian memperhitungkan biaya hidup bila harus di Jakarta dibandingkan hidup di kampungnya, Blora, Jawa Tengah.
"Biasanya Rp150.000 sekarang Rp400.000 lebih," kata Gunawan ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (23/4/2020). (Baca juga: Larangan Mudik Diberlakukan Besok, Pemudik Banjiri Terminal Kalideres )
Pria yang sehari bekerja sebagai buru lepas ini, sudah tak bekerja usai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. (Baca juga: Jelang Larangan Mudik, Penumpang Bus AKAP di Terminal Jakarta Meningkat )
"Saya kan kerja proyek, tapi sekarang sudah berhenti. Makanya enggak ada pemasukan. Bagaimana kalau masih di sini, siapa yang mau nanggung makan, makanya pilih mudik saja selagi masih bisa," katanya.
Selain itu, Gunawan mengaku, keluarganya di kampung juga mengizinkan dirinya mudik ketimbang merantau seorang diri tanpa pemasukan di Ibu Kota. "Yang penting saya sehat dan pas sampai rumah juga karantina sendiri dulu, enggak langsung kumpul sama keluarga," ujarnya.
Petugas tiket bus, Mul, mengatakan adanya kenaikan tiket karena saat ini bus hanya diperbolehkan mengangkut penumpang setengahnya dari kapasitas bus untuk menerapkan physical distancing. "Selain itu kan armadanya juga dikit dan dari Jawa ke Jakarta ini enggak ada penumpang sama sekali. Istilahnya cuma sekali jalan aja ada penumpang, ith pun enggak boleh full," tutupnya.
Seorang penumpang, Gunawan (23), mengakui, tidak masalah dengan harga itu. Ia kemudian memperhitungkan biaya hidup bila harus di Jakarta dibandingkan hidup di kampungnya, Blora, Jawa Tengah.
"Biasanya Rp150.000 sekarang Rp400.000 lebih," kata Gunawan ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (23/4/2020). (Baca juga: Larangan Mudik Diberlakukan Besok, Pemudik Banjiri Terminal Kalideres )
Pria yang sehari bekerja sebagai buru lepas ini, sudah tak bekerja usai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. (Baca juga: Jelang Larangan Mudik, Penumpang Bus AKAP di Terminal Jakarta Meningkat )
"Saya kan kerja proyek, tapi sekarang sudah berhenti. Makanya enggak ada pemasukan. Bagaimana kalau masih di sini, siapa yang mau nanggung makan, makanya pilih mudik saja selagi masih bisa," katanya.
Selain itu, Gunawan mengaku, keluarganya di kampung juga mengizinkan dirinya mudik ketimbang merantau seorang diri tanpa pemasukan di Ibu Kota. "Yang penting saya sehat dan pas sampai rumah juga karantina sendiri dulu, enggak langsung kumpul sama keluarga," ujarnya.
Petugas tiket bus, Mul, mengatakan adanya kenaikan tiket karena saat ini bus hanya diperbolehkan mengangkut penumpang setengahnya dari kapasitas bus untuk menerapkan physical distancing. "Selain itu kan armadanya juga dikit dan dari Jawa ke Jakarta ini enggak ada penumpang sama sekali. Istilahnya cuma sekali jalan aja ada penumpang, ith pun enggak boleh full," tutupnya.
(mhd)
tulis komentar anda