Hamil 7 Bulan, Ibu Muda Ini Ingin Jual Ginjal karena Terlilit Utang Rp1 Miliar
Jum'at, 21 Januari 2022 - 22:08 WIB
DEPOK - Melvi (24) wanita yang sedang mengandung tujuh bulan ini nekat ingin menjual ginjal nya. Itu dilakukan lantaran dia terlilit utang yang nilainya hingga Rp1 miliar.
Melvi mengaku sudah tidak tahu lagi bagaimana melunasi utang-utangnya selain menjual ginjal.“Jadi saya lagi nyari orang yang mau beli ginjal saya. Karena kan saya sedang terlilit utang,” kata Melvi di Depok, Jumat (21/1/2022).
Dia menceritakan, utang itu bermula ketika berbisnis minyak goreng dan jualan online. Melvi mengaku tidak bisa melakukan manajerial keuangan dengan baik hingga akhirnya terlilit utang ke teman, rentenir dan pinjaman online.
Melvi mengalami kerugian besar dari usahanya itu. “Saya baru mulai bisnis jualan minyak goreng sama jualan online gitu. Karena saya baru pertama kali, saya enggak bisa mengendalikannya. Jadi saya mengalami kerugian yang cukup besar,” ujarnya.
Melvi menuturkan, mulanya hanya memiliki utang pada temannya. Kemudian temannya menagih uang tersebut. Lantaran bingung dan tak punya uang, Melvi pun pinjam pada orang lain untuk menutupi utang pada temannya.
“Saya minjam ke sana buat menutupi kerugian ini. Terus saya minjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lubang tutup lubang. Minjamnya ke teman, kadang minjam pakai akun pinjaman teman,” tuturnya.
Dia terpaksa gali lubang tutup lubang untuk membayar utang-utangnya. Namun dia justru terlilit utang pada beberapa orang dengan nilai lebih dari Rp900 juta. “Ya Rp900 juta-an, hampir Rp1 miliar,” ceritanya.
Yang membuat utangnya besar adalah bunga dari uang yang dipinjamnya. “Jadi yang bikin bengkak ya bunganya itu,” lanjutnya. Melvi juga terlilit utang pada pinjaman online dan rentenir.
Dia sering didatangi orang-orang yang menagih utang. Tak jarang juga rumahnya diduduki sampai pagi hari saat Melvi tidak ada. “Kayak Rp5 juta, Rp10 juta, tapi jadi numpuk tiap malam ke rumah. Kadang kalau saya enggak ada mereka nungguin sampai pagi,” ungkapnya.
Namun karena tak punya uang, dia pun tidak bisa melunasinya sekarang. Melvi sudah membuat surat perjanjian jika ada yang membeli ginjalnya maka dia akan melunasi utang.
“Saya bilang saya belum ada, saya lagi berusaha jual ginjal. Kalau emang ada yang mau langsung hubungi saya juga. Semalam habis bikin surat perjanjian sama mereka, isinya saya akan menjual ginjal saya untuk melunasi utang-utang saya,” ucapnya.
Melvi mengaku sudah tidak tahu lagi bagaimana melunasi utang-utangnya selain menjual ginjal.“Jadi saya lagi nyari orang yang mau beli ginjal saya. Karena kan saya sedang terlilit utang,” kata Melvi di Depok, Jumat (21/1/2022).
Dia menceritakan, utang itu bermula ketika berbisnis minyak goreng dan jualan online. Melvi mengaku tidak bisa melakukan manajerial keuangan dengan baik hingga akhirnya terlilit utang ke teman, rentenir dan pinjaman online.
Melvi mengalami kerugian besar dari usahanya itu. “Saya baru mulai bisnis jualan minyak goreng sama jualan online gitu. Karena saya baru pertama kali, saya enggak bisa mengendalikannya. Jadi saya mengalami kerugian yang cukup besar,” ujarnya.
Melvi menuturkan, mulanya hanya memiliki utang pada temannya. Kemudian temannya menagih uang tersebut. Lantaran bingung dan tak punya uang, Melvi pun pinjam pada orang lain untuk menutupi utang pada temannya.
Baca Juga
“Saya minjam ke sana buat menutupi kerugian ini. Terus saya minjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lubang tutup lubang. Minjamnya ke teman, kadang minjam pakai akun pinjaman teman,” tuturnya.
Dia terpaksa gali lubang tutup lubang untuk membayar utang-utangnya. Namun dia justru terlilit utang pada beberapa orang dengan nilai lebih dari Rp900 juta. “Ya Rp900 juta-an, hampir Rp1 miliar,” ceritanya.
Yang membuat utangnya besar adalah bunga dari uang yang dipinjamnya. “Jadi yang bikin bengkak ya bunganya itu,” lanjutnya. Melvi juga terlilit utang pada pinjaman online dan rentenir.
Dia sering didatangi orang-orang yang menagih utang. Tak jarang juga rumahnya diduduki sampai pagi hari saat Melvi tidak ada. “Kayak Rp5 juta, Rp10 juta, tapi jadi numpuk tiap malam ke rumah. Kadang kalau saya enggak ada mereka nungguin sampai pagi,” ungkapnya.
Namun karena tak punya uang, dia pun tidak bisa melunasinya sekarang. Melvi sudah membuat surat perjanjian jika ada yang membeli ginjalnya maka dia akan melunasi utang.
“Saya bilang saya belum ada, saya lagi berusaha jual ginjal. Kalau emang ada yang mau langsung hubungi saya juga. Semalam habis bikin surat perjanjian sama mereka, isinya saya akan menjual ginjal saya untuk melunasi utang-utang saya,” ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda