Aksi Brutal 20 Pemuda Serang Satu Keluarga di Cipinang Melayu, Korban Diinjak hingga Diseret
Rabu, 05 Januari 2022 - 12:09 WIB
JAKARTA - Satu Keluarga warga RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur menjadi korban aksi brutal penyerangan sekelompok pemuda. Pelaku berjumlah sekitar 20 orang itu membabi buta menganiaya dan merusak rumah korban.
Korban Pipih Suherti (48) mengatakan, para pelaku pada Sabtu (1/1/2022) sekitar pukul 03.00 WIB datang tiba-tiba mendobrak pintu dan langsung menyerang keluarganya. Ia bersama dua anak laki-lakinya Ramdoni (24), Marwan (23), serta dua anak perempuannya, dan seorang menantu perempuannya kemudian dianiaya secara membabi buta.
Ia bahkan dipukuli menggunakan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, jari, dan diseret. Keluarganya lalu diancam dibunuh oleh para pelaku.
"Anak-anak saya dipukuli, ditendang, diinjak, dan diseret sama pelaku. Termasuk yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati, mereka enggak berhenti," ujarnya di Jakarta Timur, Rabu (5/1/2022).
Beruntung anak perempuannya paling kecil, IN (10), dimana saat kejadianberhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kamar mandi sehingga selamat tanpa luka. Saat pelaku lengah, IN berhasil kabur keluar rumah lalu menyelamatkan diri ke rumah tetangga.
"Untungnya anak saya paling kecil enggak luka. Dia ngumpet di kamar mandi terus keluar diselamatkan tetangga. Dia ketakutan banget pas kejadian, sampai sekarang masih takut," tuturnya.
Marwan, anak Pipih yang juga jadi korban pengeroyokan menuturkan para pelaku baru berhenti melakukan penganiayaan sekitar pukul 04.00 WIB atau menjelang adzan Subuh. Para pelaku berhenti menganiaya setelah seluruh anggota keluarganya terkapar dan tidak berdaya mengalami luka berat.
Pipih sudah melaporkan kasus penganiayaan yang dialami keluarganya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Makasar pada Senin (3/1/2022) lalu. Kini kasus penyerangan itu dalam penyelidikan polisi.
Korban Pipih Suherti (48) mengatakan, para pelaku pada Sabtu (1/1/2022) sekitar pukul 03.00 WIB datang tiba-tiba mendobrak pintu dan langsung menyerang keluarganya. Ia bersama dua anak laki-lakinya Ramdoni (24), Marwan (23), serta dua anak perempuannya, dan seorang menantu perempuannya kemudian dianiaya secara membabi buta.
Ia bahkan dipukuli menggunakan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, jari, dan diseret. Keluarganya lalu diancam dibunuh oleh para pelaku.
"Anak-anak saya dipukuli, ditendang, diinjak, dan diseret sama pelaku. Termasuk yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati, mereka enggak berhenti," ujarnya di Jakarta Timur, Rabu (5/1/2022).
Beruntung anak perempuannya paling kecil, IN (10), dimana saat kejadianberhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kamar mandi sehingga selamat tanpa luka. Saat pelaku lengah, IN berhasil kabur keluar rumah lalu menyelamatkan diri ke rumah tetangga.
"Untungnya anak saya paling kecil enggak luka. Dia ngumpet di kamar mandi terus keluar diselamatkan tetangga. Dia ketakutan banget pas kejadian, sampai sekarang masih takut," tuturnya.
Marwan, anak Pipih yang juga jadi korban pengeroyokan menuturkan para pelaku baru berhenti melakukan penganiayaan sekitar pukul 04.00 WIB atau menjelang adzan Subuh. Para pelaku berhenti menganiaya setelah seluruh anggota keluarganya terkapar dan tidak berdaya mengalami luka berat.
Pipih sudah melaporkan kasus penganiayaan yang dialami keluarganya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Makasar pada Senin (3/1/2022) lalu. Kini kasus penyerangan itu dalam penyelidikan polisi.
(thm)
tulis komentar anda