Alasan Ini yang Buat PSK Online Menjamur di Apartemen
Jum'at, 31 Desember 2021 - 17:09 WIB
JAKARTA - Setahun lebih pandemi Covid-19, PSK online kian menjamur di beberapa apartemen di wilayah Jakarta. Sejumlah apartemen yang kerap digerebek polisi lantaran kedapatan praktik prostitusi di antaranya apartemen Kalibata City dan Green Pramuka.
Sewa harian yang murah dan keamanan serta privasi terjamin menjadi alasan para remaja wanita nekat menjajakan dirinya di kawasan tersebut.
Baca juga: Sebelum Dijadikan PSK Online di Apartemen Kalibata City, Pelaku Pacari Bocah 13 Tahun
Dengan tarif berkisar Rp250 ribu-Rp750 ribu sekali kencan, PSK online kemudian tumbuh subur di apartemen. Mereka menjajakan diri melalui aplikasi chating, media sosial, hingga mulut ke mulut. “Paling banyak dari aplikasi chating,” kata Tantri (25), PSK online, beberapa waktu lalu.
Tantri mengaku sudah lebih dari 6 bulan tinggal di sebuah apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat. Dia menyewa tipe dua kamar yang dibayarnya setiap hari bersama dua temannya yang juga PSK online.
Ketiganya saling berlomba mencari pelanggan. Jutaan rupiah dikantongi setiap hari dari waktu melayani pelanggan mulai sore hingga menjelang pagi.
Menurut dia, dipilihnya apartemen bukan tanpa alasan. Selain privasi lebih terjamin juga tidak semua orang bisa keluar masuk. Penggunaan apartemen juga menjaga dirinya dari ancaman kekerasan. Sebab, berkencan di apartemen membuat banyak pelanggannya tak berani macam-macam.
“Kalau hotel kan tiap orang bisa bebas keluar masuk, ini rawan digerebek. Tapi, kalau apartemen ada akses masuk yang membuat semua tak bisa bebas berkeliaran di lorong kamar,” kata Tantri.
Selain itu dipilihnya dua kamar lantaran harganya relatif murah yakni berkisar Rp250 ribu-Rp350 ribu per hari atau per malamnya. Pilihan dua kamar merupakan lokasi cocok untuk dijadikan base camp dan tempat berhubungan.
“Biasanya kamar utama untuk hubungan seks. Di kamar satunya buat istirahat. Dan ruang tengah untuk ruang tunggu,” ujarnya.
Sewa harian yang murah dan keamanan serta privasi terjamin menjadi alasan para remaja wanita nekat menjajakan dirinya di kawasan tersebut.
Baca juga: Sebelum Dijadikan PSK Online di Apartemen Kalibata City, Pelaku Pacari Bocah 13 Tahun
Dengan tarif berkisar Rp250 ribu-Rp750 ribu sekali kencan, PSK online kemudian tumbuh subur di apartemen. Mereka menjajakan diri melalui aplikasi chating, media sosial, hingga mulut ke mulut. “Paling banyak dari aplikasi chating,” kata Tantri (25), PSK online, beberapa waktu lalu.
Tantri mengaku sudah lebih dari 6 bulan tinggal di sebuah apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat. Dia menyewa tipe dua kamar yang dibayarnya setiap hari bersama dua temannya yang juga PSK online.
Ketiganya saling berlomba mencari pelanggan. Jutaan rupiah dikantongi setiap hari dari waktu melayani pelanggan mulai sore hingga menjelang pagi.
Menurut dia, dipilihnya apartemen bukan tanpa alasan. Selain privasi lebih terjamin juga tidak semua orang bisa keluar masuk. Penggunaan apartemen juga menjaga dirinya dari ancaman kekerasan. Sebab, berkencan di apartemen membuat banyak pelanggannya tak berani macam-macam.
“Kalau hotel kan tiap orang bisa bebas keluar masuk, ini rawan digerebek. Tapi, kalau apartemen ada akses masuk yang membuat semua tak bisa bebas berkeliaran di lorong kamar,” kata Tantri.
Selain itu dipilihnya dua kamar lantaran harganya relatif murah yakni berkisar Rp250 ribu-Rp350 ribu per hari atau per malamnya. Pilihan dua kamar merupakan lokasi cocok untuk dijadikan base camp dan tempat berhubungan.
“Biasanya kamar utama untuk hubungan seks. Di kamar satunya buat istirahat. Dan ruang tengah untuk ruang tunggu,” ujarnya.
tulis komentar anda