Seminggu Lebih, Warga Pademangan Alami Krisis Air Bersih
Kamis, 23 Desember 2021 - 15:05 WIB
JAKARTA - Sejumlah warga di Kampung Bandan Jalan Lodan Raya Gang Madrasah wilayah Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara mengalami kesulitan air bersih selama kurang lebih satu bulan. Akibatnya warga setempat haru mengeluarkan uang tambahan membeli air isi ulang.
Salah satu warga yang terdampak kekurangan pasokan air bersih, Tapan Bagus Raharjo (43) mengatakan, sudah berminggu-minggu tidak bisa mendapat air bersih."Enggak ngalir, yang mati air PAM Palyja. Sudah ada kurang lebih satu bulan," kata Tapan saat ditemui di rumahnya di wilayah RT 09/02 pada Kamis (23/12/2021).
Menurut Tapan, hal ini membuatnya kesulitan mengkonsumsi air. "Kita konsumsi air bersih susah. Air sumur nyala tapi kita pakai air isi ulang, kebetulan satu minggu kemarin baru sekali doang ngalir, itu pun tengah malam jam 2 sampai jam 5," ujarnya.
Hal serupa dirasakan Sumarni (59), warga RT 13 RW 02 ini mengaku sudah tidak mendapat pasokan air bersih selama seminggu. Kondisi seperti ini membuat dirinya harus mengorek koceknya lagi untuk membeli air isi ulang.
"Enggak ngalir berapa hari, hampir seminggu. Tadinya ngalir, tapi air ini lama enggak ngalir. Akhirnya terpaksa beli air isi ulang. Sehari bisa dua galon, Rp12.000. Ya keberatan lah, orang enggak kerja, sementara air sangat dibutuhkan," tuturnya.
Sementara itu, salah satu pengurus RW 02 Kelurahan Ancol, Kasno mengungkapkan, hampir semua warga di 14 RT yang berada di RW 02 mengalami krisis air bersih.
Menurutnya, krisis air yang terjadi lama ini dikarenakan adanya perbaikan saluran pipa yang berada di saluran Jakarta Barat dan Jalur Gudang, Jakarta Utara.
"Katanya perbaikan pipa besar di Jalan Gajah Mada dan Jalur Gudang," ujar Kasno. Selama ini, menurut Kasno untuk memenuhi kebutuhan air bersih keperluan sehari-hari, seperti memasak dan mandi, warga terpaksa harus membeli air galon isi ulang dan hal ini sangat memberatkan.
"Sudah hampir tiga bulan (terjadi), adapun mengalir tapi airnya keruh bahkan bau. Untuk sementara ini sih buat masak sama buat apa juga saya pakai air isi ulang," ungkap Kasno.
Kasno berharap kondisi krisis air yang sudah terjadi sejak lama ini bisa segera diatasi. Sebab selain warga dirugikan membeli air isi ulang, warga juga harus tetap bayar tagihan air. "Harapannya sebagai warga bila ada hal begini dari pihak Palyja laporan jadi bisa mengantisipasi dulu," pungkasnya.
Salah satu warga yang terdampak kekurangan pasokan air bersih, Tapan Bagus Raharjo (43) mengatakan, sudah berminggu-minggu tidak bisa mendapat air bersih."Enggak ngalir, yang mati air PAM Palyja. Sudah ada kurang lebih satu bulan," kata Tapan saat ditemui di rumahnya di wilayah RT 09/02 pada Kamis (23/12/2021).
Menurut Tapan, hal ini membuatnya kesulitan mengkonsumsi air. "Kita konsumsi air bersih susah. Air sumur nyala tapi kita pakai air isi ulang, kebetulan satu minggu kemarin baru sekali doang ngalir, itu pun tengah malam jam 2 sampai jam 5," ujarnya.
Hal serupa dirasakan Sumarni (59), warga RT 13 RW 02 ini mengaku sudah tidak mendapat pasokan air bersih selama seminggu. Kondisi seperti ini membuat dirinya harus mengorek koceknya lagi untuk membeli air isi ulang.
"Enggak ngalir berapa hari, hampir seminggu. Tadinya ngalir, tapi air ini lama enggak ngalir. Akhirnya terpaksa beli air isi ulang. Sehari bisa dua galon, Rp12.000. Ya keberatan lah, orang enggak kerja, sementara air sangat dibutuhkan," tuturnya.
Sementara itu, salah satu pengurus RW 02 Kelurahan Ancol, Kasno mengungkapkan, hampir semua warga di 14 RT yang berada di RW 02 mengalami krisis air bersih.
Menurutnya, krisis air yang terjadi lama ini dikarenakan adanya perbaikan saluran pipa yang berada di saluran Jakarta Barat dan Jalur Gudang, Jakarta Utara.
"Katanya perbaikan pipa besar di Jalan Gajah Mada dan Jalur Gudang," ujar Kasno. Selama ini, menurut Kasno untuk memenuhi kebutuhan air bersih keperluan sehari-hari, seperti memasak dan mandi, warga terpaksa harus membeli air galon isi ulang dan hal ini sangat memberatkan.
"Sudah hampir tiga bulan (terjadi), adapun mengalir tapi airnya keruh bahkan bau. Untuk sementara ini sih buat masak sama buat apa juga saya pakai air isi ulang," ungkap Kasno.
Kasno berharap kondisi krisis air yang sudah terjadi sejak lama ini bisa segera diatasi. Sebab selain warga dirugikan membeli air isi ulang, warga juga harus tetap bayar tagihan air. "Harapannya sebagai warga bila ada hal begini dari pihak Palyja laporan jadi bisa mengantisipasi dulu," pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda