Dituding Alat Memeras Keluarga Pengguna Narkoba, Yayasan Rehabilitasi Ini Buka Suara
Sabtu, 18 Desember 2021 - 19:47 WIB
JAKARTA - Ketua Yayasan Cakra Sehati Wilis Wulandari angkat bicara soal adanya pemberitaan yang menyebut lembaga rehabilitasi itu hanya sebagai alat memeras para keluarga korban penyalahgunaan narkoba. Wilis menegaskan tudingan kepada yayasannya itu tidak berdasar.
Yayasan Cakra Sehati dituduh sebagai alat untuk memeras dari oknum penegak hukum, serta adanya tudingan salah satu pasien diwajibkan membayar uang sebesar Rp60juta saat menjalani rehabilitasi rawat jalan di yayasan itu.
"Apabila mereka tidak dapat membuktikan maka itu tindakan fitnah yang keji. Kami tidak pernah melakukan tindakan seperti yang diberitakan itu," tegas Wilis kepada wartawan, Sabtu (18/12/2021).
Menurut Wilis, fakta yang sebenarnya terjadi adalah dua klien pasien benar sebagai penyalahguna, memiliki kebutuhan untuk dilakukan perawatan rehabilitasi dari ketergantungan zat narkotika maupun adiktif lainnya.
Ia menjelaskan, Yayasan Cakra Sehati sebagai salah satu lembaga rehabilitasi komponen masyarakat merupakan pusat rehabilitasi narkotika bagi para korban penyalahguna, penyalahguna maupun pecandu narkotika dengan sarana dan prasaran pelayanan terpadu.
Yayasan ini dikelola secara mandiri dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Pemberantasan Gelap Narkotika (P4GN). "Yayasan Cakra Sehati berdiri dengan tujuan untuk memulihkan," tegasnya.
Wilis juga meluruskan informasi yang menyebut Yayasan Cakra Sehati mengancam memindahkan pasien ke lembaga rehabilitasi milik pemerintah apabila tidak membayar. "Tentu salah dan menyesatkan," katanya.
Yayasan Cakra Sehati dituduh sebagai alat untuk memeras dari oknum penegak hukum, serta adanya tudingan salah satu pasien diwajibkan membayar uang sebesar Rp60juta saat menjalani rehabilitasi rawat jalan di yayasan itu.
"Apabila mereka tidak dapat membuktikan maka itu tindakan fitnah yang keji. Kami tidak pernah melakukan tindakan seperti yang diberitakan itu," tegas Wilis kepada wartawan, Sabtu (18/12/2021).
Menurut Wilis, fakta yang sebenarnya terjadi adalah dua klien pasien benar sebagai penyalahguna, memiliki kebutuhan untuk dilakukan perawatan rehabilitasi dari ketergantungan zat narkotika maupun adiktif lainnya.
Ia menjelaskan, Yayasan Cakra Sehati sebagai salah satu lembaga rehabilitasi komponen masyarakat merupakan pusat rehabilitasi narkotika bagi para korban penyalahguna, penyalahguna maupun pecandu narkotika dengan sarana dan prasaran pelayanan terpadu.
Yayasan ini dikelola secara mandiri dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Pemberantasan Gelap Narkotika (P4GN). "Yayasan Cakra Sehati berdiri dengan tujuan untuk memulihkan," tegasnya.
Wilis juga meluruskan informasi yang menyebut Yayasan Cakra Sehati mengancam memindahkan pasien ke lembaga rehabilitasi milik pemerintah apabila tidak membayar. "Tentu salah dan menyesatkan," katanya.
tulis komentar anda