Asal Usul Kebayoran, dari Penimbunan Kayu hingga Jadi Kawasan Elite di Jakarta
Senin, 06 Desember 2021 - 05:09 WIB
Wilayah Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru yang berada di Jakarta Selatan mungkin sudah tidak asing di telinga warga Ibu Kota Jakarta, terkhusus bagi masyarakat Jakarta Selatan dan sekitarnya. Namun, tahukah kalian kalau nama Kebayoran diambil dari nama kayu?
Berdasarkan data yang dikutip dari Wikipedia dan berbagai sumber, Kecamatan Kebayoran Lama merupakan wilayah paling barat dari Kotamadya Jakarta Selatan. Namun, semenjak dimekarkan menjadi dua kecamatan baru, Kebayoran Lama dan Pesanggrahan pada tahun 1990-an, sebagian wilayah kelurahan Kebayoran Lama masuk ke dalam wilayah Pesanggrahan yang merupakan wilayah terbarat dari Kota Jakarta Selatan.
Nama Kebayoran diambil dari kata Bahasa Betawi yakni Kabayuran. Di mana kata ini merupakan arti dari tempat penimbunan kayu bayur yang artinya tempat penimbunan kayubayur, bayor, atau wadang dengan Bahasa latin pterospermum javanicum. Kayu bayur tersebut dianggap sangat baik karena kuat dan tahan terhadap serangan rayap.
Kayu Bayur sejenis pohon penghasilkayupertukangan yang berkualitas baik. Pohon yang biasa didapati di dataran rendah ini dikenal juga dengan nama-nama lain, sepertibayur, cayur (Sd.),bayur, wayur, wadang, walang (Jw.), phenjur (Md.), bolang(Bal.),buli(Slw.),damarsala(NTT),dan teunggi leuyan(Kal.).
Kayu ini juga dikenal luas di dunia, khususnya di wilayah tropis mulai dari India bagian selatan, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, Amerika Tenggara, dan Brasil.
Dalam perdagangan, kelompokkayu bayurdariIndonesiajuga mencakup beberapaspesiesPterospermumyang lain, terutamapterospermum celebicumdanpterospermum diversifolium. Kayu ini dikenal pula di dunia sebagaibayor, bayok, bayuk,ataulitak.
Terlepas asal usul nama Kebayoran dari penimbunan kayu bayur, sebelum kemerdekaan Indonesia, Kebayoran adalah sebuah distrik yang dikepalai oleh seorang wedana.Ia adalah bagian dari Kabupaten Meester Cornelis, yang wilayahnya sampai meliputi Ciputat.
Sekitar tahun 1938, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan sebuah lapangan terbang internasional, yang batal terwujud karenaPerang Dunia Kedua. Pada tahun 1969, Permerintah Indonesia akhirnya mengembangkan areal tersebut menjadi wilayahKebayoran Baru. Sedangkan daerah lainnya menjadi wilayah Kebayoran Lama.
Pada tahun 1990, sebagian wilayah Kebayoran Lama kembali dipisahkan untuk menjadi wilayahPesanggrahan.
Berdasarkan data yang dikutip dari Wikipedia dan berbagai sumber, Kecamatan Kebayoran Lama merupakan wilayah paling barat dari Kotamadya Jakarta Selatan. Namun, semenjak dimekarkan menjadi dua kecamatan baru, Kebayoran Lama dan Pesanggrahan pada tahun 1990-an, sebagian wilayah kelurahan Kebayoran Lama masuk ke dalam wilayah Pesanggrahan yang merupakan wilayah terbarat dari Kota Jakarta Selatan.
Nama Kebayoran diambil dari kata Bahasa Betawi yakni Kabayuran. Di mana kata ini merupakan arti dari tempat penimbunan kayu bayur yang artinya tempat penimbunan kayubayur, bayor, atau wadang dengan Bahasa latin pterospermum javanicum. Kayu bayur tersebut dianggap sangat baik karena kuat dan tahan terhadap serangan rayap.
Kayu Bayur sejenis pohon penghasilkayupertukangan yang berkualitas baik. Pohon yang biasa didapati di dataran rendah ini dikenal juga dengan nama-nama lain, sepertibayur, cayur (Sd.),bayur, wayur, wadang, walang (Jw.), phenjur (Md.), bolang(Bal.),buli(Slw.),damarsala(NTT),dan teunggi leuyan(Kal.).
Kayu ini juga dikenal luas di dunia, khususnya di wilayah tropis mulai dari India bagian selatan, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, Amerika Tenggara, dan Brasil.
Dalam perdagangan, kelompokkayu bayurdariIndonesiajuga mencakup beberapaspesiesPterospermumyang lain, terutamapterospermum celebicumdanpterospermum diversifolium. Kayu ini dikenal pula di dunia sebagaibayor, bayok, bayuk,ataulitak.
Terlepas asal usul nama Kebayoran dari penimbunan kayu bayur, sebelum kemerdekaan Indonesia, Kebayoran adalah sebuah distrik yang dikepalai oleh seorang wedana.Ia adalah bagian dari Kabupaten Meester Cornelis, yang wilayahnya sampai meliputi Ciputat.
Sekitar tahun 1938, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan sebuah lapangan terbang internasional, yang batal terwujud karenaPerang Dunia Kedua. Pada tahun 1969, Permerintah Indonesia akhirnya mengembangkan areal tersebut menjadi wilayahKebayoran Baru. Sedangkan daerah lainnya menjadi wilayah Kebayoran Lama.
Pada tahun 1990, sebagian wilayah Kebayoran Lama kembali dipisahkan untuk menjadi wilayahPesanggrahan.
tulis komentar anda