Dibubarkan, Massa Reuni 212: Jangan Bawa Senjata Ini Bukan Perang
Kamis, 02 Desember 2021 - 11:37 WIB
JAKARTA - Massa aksi damai Reuni 212 terlibat adu mulut saat sedang berkumpul di perbatasan Jalan Abdul Muis dengan Jalan Budi Kemuliaan, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021) Pukul 10.30 WIB.
Awalnya massa tersebut kembali berkumpul yang sebelumnya sempat diminta membubarkan diri. Kemudian ketika hendak dihalau ke salah satu pom bensin Pertamina yang terletak di Jalan Abdul Muis mereka tampak kesal.
"Enggak usah bawa senjata pak, ini bukan perang. Jangan menakuti rakyat," ujar salah seorang pemuda peserta aksi Reuni 212.
Kalau mau gencatan senjata, katanya, petugas silakan pergi ke Papua.
"Kalau mau angkat senjata ke Papua saja sana itu diurusin, gak beres-beres sampai sekarang," teriak pemuda tersebut lagi.
Kemudian tampak belasan sepeda motor trail dari anggota Brimob Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya TNI menghalau peserta aksi agar membubarkan diri.
Tampak seorang emak-emak tidak terima dengan sikap petugas yang menghalau massa ke sudut jalan yang terik karena tidak ada pohon rindang.
"Ngapain pak pakai motor begitu sama kami, kami di sini hanya menyampaikan aspirasi. Itu motor bapak yang besar itu dibeli dari pajak rakyat," kata emak-emak yang menggunakan cadar dan jilbab serba berwarna hitam tersebut kepada aparat kepolisian yang mengendarai motor trail besar.
Sejumlah petugas kepolisian yang berjalan kaki kemudian menenangkan massa meminta massa untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
"Tolong demi ketertiban umum jangan berkerumun, jangan melakukan aksi. Kegiatan ini sudah dilarang oleh pemerintah," kata salah seorang anggota kepolisian yang menghalau massa peserta aksi Reuni 212.
Menurut pengamatan MNC Portal Indonesia di lokasi, sejumlah polisi yang mengemudikan sepeda motor trail besar tersebut tampak membubarkan kerumunan massa aksi Reuni 212 yang tampak berisitirahat di pom bensin Pertamina.
Setelah massa terurai, pasukan polisi bermotor trail besar tersebut kemudian bergeser ke titik lokasi lainnya yang masih ada kerumunan massa aksi damai Reuni 212.
Awalnya massa tersebut kembali berkumpul yang sebelumnya sempat diminta membubarkan diri. Kemudian ketika hendak dihalau ke salah satu pom bensin Pertamina yang terletak di Jalan Abdul Muis mereka tampak kesal.
"Enggak usah bawa senjata pak, ini bukan perang. Jangan menakuti rakyat," ujar salah seorang pemuda peserta aksi Reuni 212.
Kalau mau gencatan senjata, katanya, petugas silakan pergi ke Papua.
"Kalau mau angkat senjata ke Papua saja sana itu diurusin, gak beres-beres sampai sekarang," teriak pemuda tersebut lagi.
Kemudian tampak belasan sepeda motor trail dari anggota Brimob Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya TNI menghalau peserta aksi agar membubarkan diri.
Tampak seorang emak-emak tidak terima dengan sikap petugas yang menghalau massa ke sudut jalan yang terik karena tidak ada pohon rindang.
"Ngapain pak pakai motor begitu sama kami, kami di sini hanya menyampaikan aspirasi. Itu motor bapak yang besar itu dibeli dari pajak rakyat," kata emak-emak yang menggunakan cadar dan jilbab serba berwarna hitam tersebut kepada aparat kepolisian yang mengendarai motor trail besar.
Sejumlah petugas kepolisian yang berjalan kaki kemudian menenangkan massa meminta massa untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
"Tolong demi ketertiban umum jangan berkerumun, jangan melakukan aksi. Kegiatan ini sudah dilarang oleh pemerintah," kata salah seorang anggota kepolisian yang menghalau massa peserta aksi Reuni 212.
Menurut pengamatan MNC Portal Indonesia di lokasi, sejumlah polisi yang mengemudikan sepeda motor trail besar tersebut tampak membubarkan kerumunan massa aksi Reuni 212 yang tampak berisitirahat di pom bensin Pertamina.
Setelah massa terurai, pasukan polisi bermotor trail besar tersebut kemudian bergeser ke titik lokasi lainnya yang masih ada kerumunan massa aksi damai Reuni 212.
(mhd)
tulis komentar anda