Tergiur Harga Murah, Emak-emak di Depok Korban Penipuan Jual Beli Minyak Goreng
Minggu, 21 November 2021 - 14:47 WIB
DEPOK - Sejumlah emak-emak korban penipuan jual beli minyak goreng murah melapor ke Polrestro Depok. Korban mengaku ditipu hingga jutaan rupiah. Dari seluruh korban yang melapor, total kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Asih Rachmawati, salah satu korban mengaku menjadi korban pembelian minyak goreng murah dari seseorang. Dia memesan secara online dengan sistem pre-order (PO). Karena tergiur harga murah, dia memesan dalam jumlah banyak untuk dijual di tokonya.
Selain itu, dia juga menawarkan kepada toko-toko lainnya. Awalnya, jual beli minyak goreng ini berjalan lancar, namun saat yang kesembilan kalinya, barang yang dipesan tak kunjung turun.
“Tidak turun barangnya. Sedangkan saya pesan PO sudah masuk hingga bulan Desember. Uang masuk terus per 3 bulan, jadi minyaknya PO-nya per 90 hari,” ujarnya, Minggu (21/11/2021).
Dia mengaku rugi miliaran rupiah. Jumlah itu belum termasuk toko lain yang memesan padanya. “Saya kan agen ya, total kerugian saya sampai Rp2 miliar. Di bawah saya ada toko-toko customer lagi,” tukasnya.
Ia berani memesan dalam jumlah besar lantaran harga yang dijual oleh pelaku hanya Rp110 ribu per krat, jauh dari harga di pasaran di kisaran Rp 200 ribu per krat. Dengan perbedaan mencapai hampir setengah harga dan pendistribusian lancar selama 8 kali, membuatnya percaya.
Korban sudah mendatangi rumah pelaku di kawasan Pancoran Mas, namun tidak ada di tempat. Diduga korban sudah melarikan diri. “Sudah didatangi rumahnya tapi enggak ada, makanya kita lapor polisi,” pungkasnya.
Asih Rachmawati, salah satu korban mengaku menjadi korban pembelian minyak goreng murah dari seseorang. Dia memesan secara online dengan sistem pre-order (PO). Karena tergiur harga murah, dia memesan dalam jumlah banyak untuk dijual di tokonya.
Selain itu, dia juga menawarkan kepada toko-toko lainnya. Awalnya, jual beli minyak goreng ini berjalan lancar, namun saat yang kesembilan kalinya, barang yang dipesan tak kunjung turun.
“Tidak turun barangnya. Sedangkan saya pesan PO sudah masuk hingga bulan Desember. Uang masuk terus per 3 bulan, jadi minyaknya PO-nya per 90 hari,” ujarnya, Minggu (21/11/2021).
Dia mengaku rugi miliaran rupiah. Jumlah itu belum termasuk toko lain yang memesan padanya. “Saya kan agen ya, total kerugian saya sampai Rp2 miliar. Di bawah saya ada toko-toko customer lagi,” tukasnya.
Ia berani memesan dalam jumlah besar lantaran harga yang dijual oleh pelaku hanya Rp110 ribu per krat, jauh dari harga di pasaran di kisaran Rp 200 ribu per krat. Dengan perbedaan mencapai hampir setengah harga dan pendistribusian lancar selama 8 kali, membuatnya percaya.
Korban sudah mendatangi rumah pelaku di kawasan Pancoran Mas, namun tidak ada di tempat. Diduga korban sudah melarikan diri. “Sudah didatangi rumahnya tapi enggak ada, makanya kita lapor polisi,” pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda