Dicecar Jaksa Soal Penembakan Laskar FPI, Begini Penjelasan Dirkrimum Polda Metro Jaya

Selasa, 09 November 2021 - 16:21 WIB
"Pertama telah terjadi penyerangan terhadap anggota kami yang sedang melakukan penyelidikan. Kedua terjadi baku tembak antara laskar dan anggota kami. Kemudian Kasubdit juga laporan 6 orang meninggal. Saya perintahkan agar jenazah di bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk visum," jelasnya.

Tubagus mengaku sempat bertanya pada AKBP Handik tentang kondisi anak buahnya pasca-baku tembak itu. Tubagus menerima laporan anak buahnya pun mengalami luka-luka dan diperintahkan untuk melakukan visum. Terakhir, Tubagus meminta bawahannya itu untuk membuat laporan kronologis kejadian tersebut.

Tubagus melanjutkan, anak buahnya itu mengaku mereka diserang dan dalam posisi tak bisa keluar dari serangan tersebut. Sebabnya, jumlah anggotanya lebih sedikit dengan jumlah Laskar FPI, yang mana berbanding jauh hingga akhirnya terjadi aksi baku tembak.

Saat monitoring, paparnya, setiap anggotanya pun membawa senjata dinas. Sedangkan terkait penembakan yang terjadi di dalam mobil pada 4 Laskar FPI, Tubagus mengaku menerimanya meski tidak secara detil. Dia pun sudah bertanya pada semua anggotanya kalau di dalam mobil, mereka pun mendapatkan serangan dari Laskar FPI.

"Ada 4 orang rencananya dibawa ke Polda, di mobil ada Fikri, Ohorla, dan almarhum Elwira, kemudian peristiwa di mobil ada penyerangan dan meninggal. Ada serangan mencekik dan ambil senjata api milik petugas, kalau serangan dibiarkan anggota kami selesai," ucapnya.

Dia menjabarkan, penyerangan di dalam mobil KM 50 Tol Jakarta-Cikampek itu terjadi tak lama setelah mobil tersebut melaju dari rest area KM 50. Selain pencekikan, ada pula perebutan senjata hingga akhirnya secara spontan bawahannya itu melakukan tembakan ke Laskar FPI hingga meninggal dunia.

"Ada SOP (penggunaan senpi), salah satunya digunakan ketika sudah ada serangan membahayakan diri maupun orang lain. Dalam kondisi normal melumpuhkan, tapi kondisinya spontan (saat kejadian), dalam ruangan sempit satu mobil dan fakta yang ada anggota badan untuk melumpuhkan tak terlihat," katanya.

Tubagus menambahkan, semua peristiwa yang terjadi itu juga sejatinya dia laporkan ke atasannya, Kapolda Metro Jaya secara berjenjang meski tidak secara teknisnya. Adapun laporannya dilakukan secara global dan secara kualitatif. "Kami lanjutkan laporan secara singkat pada Kapolda setelah masuk subuh, kejadian jam 2 lalu lapor ke Pak Kapolda jam 5 setelah salat subuh," ujarnya.
(hab)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More