Kasus Covid-19 DKI Turun, Dinkes Ingatkan Warga untuk Tetap Waspada

Rabu, 27 Oktober 2021 - 00:57 WIB
Dinkes DKI Jakarta meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dan tetap melakukan deteksi dini. Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dan tetap melakukan deteksi dini. Meskipun pada Selasa (26/10/2021) kasus aktif menurun dan kini berada di angka 927 kasus.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti memaparkan, kapasitas testing di Jakarta ditingkatkan sebanyak 12,7 kali standar yang ditetapkan WHO. Kasus positif hanya bertambah 37 kasus dari 19.306 orang yang dites untuk mendiagnosis kasus baru hari ini.

Sementara, kasus aktif menurun dan kini berada di bawah 1.000 kasus, tepatnya 927 kasus aktif, pada hari ini. Terakhir kali kasus aktif Jakarta di bawah 1.000 kasus yakni pada 5 April 2020 sebanyak 964 kasus aktif.

“Kami menggencarkan penemuan kasus secara aktif (Active Case Finding/ACF), baik itu di sekolah, perkantoran, asrama, panti asuhan, mal, dan lain-lain. Alhamdulillah, data ACF disemua lokasi telah menurun, dari semula 4,4% per 24 September 2021, turun menjadi 3% per 25 Oktober 2021,” ujar Widyastuti pada Selasa (26/10/2021).

Salah satu yang menjadi sorotan publik adalah ACF yang dilakukan di sekolah untuk mencegah laju penularan dan melihat efektivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi. Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta, ACF di sekolah turut mengalami penurunan, dari semula 4% pada 25 September menjadi 2,3% pada 25 Oktober.



Pelaksanaan ACF di sekolah tersebut telah sesuai Instruksi Kementerian Kesehatan, yang mana ACF dilakukan pada minimal 10% dari sekolah yang melakukan PTM, mencakup 10% pendidik dan tenaga kependidikan, dan 10% peserta didik. Kaidah 10%ini sebagai upaya menguatkan surveilans untuk mencegah lonjakan kasus yang tidak terkendali.

Widyastuti menjelaskan, pihaknya juga meningkatkan ratio tracing. Per 24 Oktober 2021, ratio tracing di Jakarta sebesar 15,72, yang mana berarti satu kasus positif dilacak dan dilakukan PCR kepada rata-rata 15-16 orang yang berkontak erat. Dalam melakukan tracing atau pelacakan, Dinkes meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti kader Dasawisma, TNI/Polri, dan lain-lain.

“Untuk persentase kasus positif atau positivity rate mingguan masih jauh di bawah 5% yang menjadi standar WHO, di Jakarta sebesar 0,4%,” ujarnya.

Pada 18-24 Oktober 2021, testing PCR dilakukan sebanyak 146.380, dengan kasus mingguan sebanyak 710. Meskipun terjadi kenaikan testing PCR sebanyak 9 persen dari minggu sebelumnya, tetapi kasus yang ditemukan menurun sebesar 32%.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More