Sebelum Tersandung Masalah SOP, Aipda Ambarita Pernah Didemo karena Konten YouTube
Kamis, 21 Oktober 2021 - 05:07 WIB
JAKARTA - Diduga langgar SOP karena memeriksa ponsel warga secara paksa membuat Aipda Monang Ambarita kini harus berususan dengan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) . Jauh sebelum ini, Ambarita yang kian terkenal lewat sejumlah program televisi dan konten akun YouTube Raimas Backbone Official pernah tersangkut kasus serupa.
Saat itu, Kamis (27/8/2020), sejumlah Mahasiswa Pengamat Media dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Jakarta (UIJ) berunjuk rasa di depan Mapolrestro Jakarta Timur. Unjuk rasa itu dilakukan untuk memprotes unggah salah satu akun YouTube Raimas Backbone Official lantaran menampilkan secara gamblang satu rekannya sebagai pelaku tindak pidana.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Pengamat Media Firman Adinata mengatakan kejadian berawal saat dia dan temannya melintas di kawasan Jatinegara pada 16 Agustus lalu. "Saya dan teman naik motor berdua tahu-tahu langsung dipepet (anggota Raimas Polrestro Jakarta Timur) seperti akan menangkap buronan," ujar Firman saat dikonfirmasi Jumat (28/8/2020).
Mereka memertanyakan sikap Ambarita selaku individu yang bertanggung jawab dalam akun YouTube tersebut yang dengan sengaja tanpa ada izin memampang wajah rekan mereka. Padahal, kenyataan salah satu rekan mereka yang diberhentikan bukan seorang tersangka.
"Kami tidak terima atas video yang diviralkan Ambarita (Katim Raimas Backbone Polrestro Jakarta Timur) tanpa ada izin. Padahal kan bukan penjahat tapi diperlakukan seperti itu," jelasnya.
Menurutnya, apabila kinerja polisi ingin dinilai baik maka tak sepatutnya seseorang yang belum dibuktikan bersalah saat digeledah Tim Raimas Backbone harus disorot kamera.
"Seharusnya tidak seperti itu, jelas sekali orang dalam video tersebut tidak bersalah, tetapi kenapa ditayangkan di channel YouTube milik Tim Raimas Polres Jakarta Timur," tuturnya.
Setelah menggeruduk Mapolrestro Jakarta Timur, akhirnya Firman dan perwakilan massa melakukan mediasi dengan Kasat Sabhara Polrestro Jakarta Timur AKBP Gunawan selaku pimpinan Raimas dan Aipda Ambarita yang saat kejadian memimpin timnya.
Kala itu, hasil mediasi berama AKBP Gunawan selaku pimpinan Raimas dan Aipda Ambarita sepakat untuk menghapus video yang menampilkan wajah Firman dari akun YouTube Raimas Backbone Official.
Namun Firman tetap menyesalkan kejadian yang mencoreng dirinya karena merasa video saat dia digeledah hanya digunakan mendulang pamor dan uang dari YouTube. "Bentuk pertanggungjawabannya itu yang belum ada, jelas bahwa channel ini (YouTube Raimas Backbone Official) hanya sebatas mengedepankan komersial belaka," tukasnya.
Saat itu, Kamis (27/8/2020), sejumlah Mahasiswa Pengamat Media dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Jakarta (UIJ) berunjuk rasa di depan Mapolrestro Jakarta Timur. Unjuk rasa itu dilakukan untuk memprotes unggah salah satu akun YouTube Raimas Backbone Official lantaran menampilkan secara gamblang satu rekannya sebagai pelaku tindak pidana.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Pengamat Media Firman Adinata mengatakan kejadian berawal saat dia dan temannya melintas di kawasan Jatinegara pada 16 Agustus lalu. "Saya dan teman naik motor berdua tahu-tahu langsung dipepet (anggota Raimas Polrestro Jakarta Timur) seperti akan menangkap buronan," ujar Firman saat dikonfirmasi Jumat (28/8/2020).
Mereka memertanyakan sikap Ambarita selaku individu yang bertanggung jawab dalam akun YouTube tersebut yang dengan sengaja tanpa ada izin memampang wajah rekan mereka. Padahal, kenyataan salah satu rekan mereka yang diberhentikan bukan seorang tersangka.
"Kami tidak terima atas video yang diviralkan Ambarita (Katim Raimas Backbone Polrestro Jakarta Timur) tanpa ada izin. Padahal kan bukan penjahat tapi diperlakukan seperti itu," jelasnya.
Menurutnya, apabila kinerja polisi ingin dinilai baik maka tak sepatutnya seseorang yang belum dibuktikan bersalah saat digeledah Tim Raimas Backbone harus disorot kamera.
"Seharusnya tidak seperti itu, jelas sekali orang dalam video tersebut tidak bersalah, tetapi kenapa ditayangkan di channel YouTube milik Tim Raimas Polres Jakarta Timur," tuturnya.
Setelah menggeruduk Mapolrestro Jakarta Timur, akhirnya Firman dan perwakilan massa melakukan mediasi dengan Kasat Sabhara Polrestro Jakarta Timur AKBP Gunawan selaku pimpinan Raimas dan Aipda Ambarita yang saat kejadian memimpin timnya.
Kala itu, hasil mediasi berama AKBP Gunawan selaku pimpinan Raimas dan Aipda Ambarita sepakat untuk menghapus video yang menampilkan wajah Firman dari akun YouTube Raimas Backbone Official.
Baca Juga
Namun Firman tetap menyesalkan kejadian yang mencoreng dirinya karena merasa video saat dia digeledah hanya digunakan mendulang pamor dan uang dari YouTube. "Bentuk pertanggungjawabannya itu yang belum ada, jelas bahwa channel ini (YouTube Raimas Backbone Official) hanya sebatas mengedepankan komersial belaka," tukasnya.
(kri)
tulis komentar anda