Cegah Kebakaran Terulang, Standar Keselamatan Seluruh Lapas Harus Dievaluasi
Senin, 13 September 2021 - 21:37 WIB
Perbaikan lainnya adalah menyiapkan APD dan APK berupa masker asap, APAR, serbuk pemadam, karung goni dan air rendam, atau perangkat lain yang dapat menunjang tidak membesar dan menyebarnya api.
"Hirarki yang keenam adalah simulasi tanggap darurat, yang mana semua penghuni lapas terlatih melakukan simulasi tanggap darurat apapun untuk menghindari jatuhnya korban jiwa atau luka parah dengan tetap tenang atau tidak panik ketika kejadian yang sebenarnya terjadi," katanya.
Terakhir, pemerintah harus mulai memikikrkan pembiayaan yang terencana dangan baik dan tepat untuk meningkatkan kesadaran bagi semua petugas dan penghuni lapas dalam hal preventif dan kuratif di semua hunian lapas dan lingkungan sekitarnya.
"Dengan begitu, lapas ke depan lebih secure, lebih safety dan lebih dapat mengendalikan risiko-risiko bahaya lainnya yang dapat mengancam jiwa, propertis, aset dan lingkungan masyarakat sekitar lapas," pungkasnya.
Sementara Direktur Eksekutif Jaringan Keadilan dan Kebijakan Publik, William Yani, berharap pemerintah menjadikan tragedi terbakarnya Lapas Tangerang sebagai pembelajaran agar tidak terulang kembali di lapas lain. Apalagi saat ini banyak Lapas yang mengalami over kapasitas dan minim pemugaran. "Segera anggarkan dan bangun lapas baru," tegasnya.
Selain itu, lanjut Willi, pemerintah harus membuat alternatif hukuman kepada korban narkoba,seperti kerja sosial, tahanan rumah, atau denda yang cukup besar untuk mengurangi over kapasitas.
"Korban narkoba bukan bandar, sebaiknya direhebilitasi," pungkasnya.
"Hirarki yang keenam adalah simulasi tanggap darurat, yang mana semua penghuni lapas terlatih melakukan simulasi tanggap darurat apapun untuk menghindari jatuhnya korban jiwa atau luka parah dengan tetap tenang atau tidak panik ketika kejadian yang sebenarnya terjadi," katanya.
Terakhir, pemerintah harus mulai memikikrkan pembiayaan yang terencana dangan baik dan tepat untuk meningkatkan kesadaran bagi semua petugas dan penghuni lapas dalam hal preventif dan kuratif di semua hunian lapas dan lingkungan sekitarnya.
"Dengan begitu, lapas ke depan lebih secure, lebih safety dan lebih dapat mengendalikan risiko-risiko bahaya lainnya yang dapat mengancam jiwa, propertis, aset dan lingkungan masyarakat sekitar lapas," pungkasnya.
Sementara Direktur Eksekutif Jaringan Keadilan dan Kebijakan Publik, William Yani, berharap pemerintah menjadikan tragedi terbakarnya Lapas Tangerang sebagai pembelajaran agar tidak terulang kembali di lapas lain. Apalagi saat ini banyak Lapas yang mengalami over kapasitas dan minim pemugaran. "Segera anggarkan dan bangun lapas baru," tegasnya.
Selain itu, lanjut Willi, pemerintah harus membuat alternatif hukuman kepada korban narkoba,seperti kerja sosial, tahanan rumah, atau denda yang cukup besar untuk mengurangi over kapasitas.
"Korban narkoba bukan bandar, sebaiknya direhebilitasi," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda