Website KPU Jakarta Timur Diretas, Buat Apa?
Rabu, 18 Agustus 2021 - 17:05 WIB
JAKARTA - Website resmi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur, https://jakartatimur.kpu.go.id, diretas orang tidak bertanggung jawab, Selasa (17/8/2021). Akibatnya, hingga hari ini aktivitas kerja pegawai terganggu.
Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardana, mengatakan, peretasan itu baru diketahui ketika pihaknya hendak merilis kegiatan melalui website.
"Baru tahu sekitar pukul 21.10 WIB saat saya minta ke pegawai saya untuk menyampaikan rilis di website. Staf saya bilang di-hack, pas dicek ke KPU kota dan pusat, semuanya tidak mengalami peretasan," ujarnya di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021).
Menurutnya, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi. Namun, akibat peretasan tersebut hingga kini website resmi milik KPU Jakarta Timur itu tidak kunjung dapat diakses.
"Belum bisa digunakan kembali seperti semula," katanya.
Atas kejadian tersebut, kini pihaknya melakukan perbaikan keamanan sistem guna mempercepat pengembalian data serta normalisasi website agar dapat digunakan kembali.
"Kita evaluasi security sistem. Kita juga tingkatkan SDM untuk mempercepat pengembalian data. Ini sangat mengganggu karena tidak dapat menyampaikan rilis melalui website," tuturnya.
Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardana, mengatakan, peretasan itu baru diketahui ketika pihaknya hendak merilis kegiatan melalui website.
"Baru tahu sekitar pukul 21.10 WIB saat saya minta ke pegawai saya untuk menyampaikan rilis di website. Staf saya bilang di-hack, pas dicek ke KPU kota dan pusat, semuanya tidak mengalami peretasan," ujarnya di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021).
Menurutnya, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi. Namun, akibat peretasan tersebut hingga kini website resmi milik KPU Jakarta Timur itu tidak kunjung dapat diakses.
"Belum bisa digunakan kembali seperti semula," katanya.
Atas kejadian tersebut, kini pihaknya melakukan perbaikan keamanan sistem guna mempercepat pengembalian data serta normalisasi website agar dapat digunakan kembali.
"Kita evaluasi security sistem. Kita juga tingkatkan SDM untuk mempercepat pengembalian data. Ini sangat mengganggu karena tidak dapat menyampaikan rilis melalui website," tuturnya.
(thm)
tulis komentar anda