One Day Service, PLN Suntik Tambahan Daya 40 MVA ke Perusahaan Produksi Baja di Cikarang
Kamis, 01 Juli 2021 - 12:51 WIB
JAKARTA - PLN berkomitmen memenuhi permintaan kebutuhan listrik, termasuk sektor industri, guna mendukung meningkatnya geliat ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan merealisasikan penambahan daya pelanggan tegangan tinggi PT Gunung Rajapaksi sebesar 40 MVA dari daya 105 MVA menjadi 145 MVA dengan layanan premium.
Proses penambahan daya ini dilakukan hanya dalam 24 jam setelah penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik oleh PLN UID Jawa Barat dan PT Gunung Rajapaksi Tbk. PT Gunung Rajapaksi membutuhkan tambah daya listrik untuk meningkatkan produksi baja dengan mengoperasikan electric art furnace tambahan.
Hal ini merespons tingginya pesanan produk baja dari berbagai konsumen, baik kebutuhan dalam negeri maupun pasar global. General Manager PT PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha mengatakan, PT Gunung Rajapaksi merupakan salah satu pelanggan premium PLN Jawa Barat.
"Melalui realisasi penambahan daya ini diharapkan akan memberikan tambahan penjualan sebesar 8 juta kWh per bulan dan tambahan pendapatan senilai Rp 8,2 miliar per bulan. Hal ini tentu saja akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Barat,” katanya dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Kamis (1/7/2021).
Guna mendukung keandalan pasokan, PLN telah meningkatkan kapasitas IBT (Interbus Transformer) di GITET Deltamas dan menambahkan kapasitas penghantar dengan pembangunan SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) dari GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Deltamas sampai GI (Gardu Induk) Rajapaksi.
Dari sisi sistem, pelanggan PT Gunung Rajapaksi Tbk. dipasok 150 kV dari subsistem Deltamas melalui GI Rajapaksi sebagai pelanggan premium untuk meningkatkan kehandalan GI Rajapaksi dapat juga di supply oleh line bay cadangan dari sub sistem Cibatu 1 dan 2.
PT Gunung Rajapaksi Tbk. yang merupakan bagian dari Gunung Steel Group menjadi salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, PT Gunung Rajapaksi Tbk. memproduksi 2,8 juta ton baja per tahun yang telah mendapat sertifikasi nasional maupun Internasional.
Saat ini PT Gunung Rajapaksi Tbk. terdaftar sebagai pelanggan dengan kontribusi kWh jual dan pendapatan tertinggi di UP3 Cikarang serta mempunyai 2 layanan sambungan Tegangan Tinggi dengan total daya 275 MVA.
Agung menambahkan, jumlah pelanggan Premium yang dilayani PLN UID Jawa Barat sampai dengan Mei 2021 sebanyak 1.290 Pelanggan. Jumlah total kWh jual sampai dengan bulan Mei 2021 yaitu sebesar 10,09 TWh, dengan kontribusi dari pelanggan golongan tarif I3 (Industri) sebesar 48,96 persen.
Di tengah pandemi, PLN UID Jawa Barat mencatat pertumbuhan penjualan segmen industri sebesar 9,06 TWh pada 2021 atau naik 6,95 persen dibandingkan dengan posisi Mei 2020 sebesar 8,41 TWh.
Presiden Direktur PT Gunung Rajapaksi, AGW Sangkaeng mengapresiasi kecepatan layanan PLN dalam proses penyambungan penambahan daya."Ini sekaligus menjadi momen langka bagi kami di tengah pandemi, bisa melakukan tambah daya. Kedengarannya agak nekat, tetapi bukan tanpa alasan. Kita percaya Indonesia pasti Bangkit, dan kita saat ini kita bisa menjalankan apa yang bisa kita jalankan, sehingga ketika Indonesia bangkit, kita sudah siap. Ini menunjukkan kita akan berkembang bersama-sama dengan Pemerintah Indonesia khususnya dengan PLN," ucapnya.
Proses penambahan daya ini dilakukan hanya dalam 24 jam setelah penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik oleh PLN UID Jawa Barat dan PT Gunung Rajapaksi Tbk. PT Gunung Rajapaksi membutuhkan tambah daya listrik untuk meningkatkan produksi baja dengan mengoperasikan electric art furnace tambahan.
Hal ini merespons tingginya pesanan produk baja dari berbagai konsumen, baik kebutuhan dalam negeri maupun pasar global. General Manager PT PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha mengatakan, PT Gunung Rajapaksi merupakan salah satu pelanggan premium PLN Jawa Barat.
"Melalui realisasi penambahan daya ini diharapkan akan memberikan tambahan penjualan sebesar 8 juta kWh per bulan dan tambahan pendapatan senilai Rp 8,2 miliar per bulan. Hal ini tentu saja akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Barat,” katanya dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Kamis (1/7/2021).
Guna mendukung keandalan pasokan, PLN telah meningkatkan kapasitas IBT (Interbus Transformer) di GITET Deltamas dan menambahkan kapasitas penghantar dengan pembangunan SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) dari GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Deltamas sampai GI (Gardu Induk) Rajapaksi.
Dari sisi sistem, pelanggan PT Gunung Rajapaksi Tbk. dipasok 150 kV dari subsistem Deltamas melalui GI Rajapaksi sebagai pelanggan premium untuk meningkatkan kehandalan GI Rajapaksi dapat juga di supply oleh line bay cadangan dari sub sistem Cibatu 1 dan 2.
PT Gunung Rajapaksi Tbk. yang merupakan bagian dari Gunung Steel Group menjadi salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, PT Gunung Rajapaksi Tbk. memproduksi 2,8 juta ton baja per tahun yang telah mendapat sertifikasi nasional maupun Internasional.
Saat ini PT Gunung Rajapaksi Tbk. terdaftar sebagai pelanggan dengan kontribusi kWh jual dan pendapatan tertinggi di UP3 Cikarang serta mempunyai 2 layanan sambungan Tegangan Tinggi dengan total daya 275 MVA.
Agung menambahkan, jumlah pelanggan Premium yang dilayani PLN UID Jawa Barat sampai dengan Mei 2021 sebanyak 1.290 Pelanggan. Jumlah total kWh jual sampai dengan bulan Mei 2021 yaitu sebesar 10,09 TWh, dengan kontribusi dari pelanggan golongan tarif I3 (Industri) sebesar 48,96 persen.
Di tengah pandemi, PLN UID Jawa Barat mencatat pertumbuhan penjualan segmen industri sebesar 9,06 TWh pada 2021 atau naik 6,95 persen dibandingkan dengan posisi Mei 2020 sebesar 8,41 TWh.
Presiden Direktur PT Gunung Rajapaksi, AGW Sangkaeng mengapresiasi kecepatan layanan PLN dalam proses penyambungan penambahan daya."Ini sekaligus menjadi momen langka bagi kami di tengah pandemi, bisa melakukan tambah daya. Kedengarannya agak nekat, tetapi bukan tanpa alasan. Kita percaya Indonesia pasti Bangkit, dan kita saat ini kita bisa menjalankan apa yang bisa kita jalankan, sehingga ketika Indonesia bangkit, kita sudah siap. Ini menunjukkan kita akan berkembang bersama-sama dengan Pemerintah Indonesia khususnya dengan PLN," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda