Jakarta Ulang Tahun ke-494, Ini Gubernur DKI dari Masa ke Masa

Selasa, 22 Juni 2021 - 11:27 WIB
Sebanyak 24 kereta rel diesel (KRD) dan 20 kereta rel listrik (KRL) dioperasikan setiap hari pukul 05.30-19.00, dengan jadwal pemberangkatan setiap 15 menit. Tarifnya Rp50 per orang.

Selain itu, dua badan pengelola bus mini, PT Metro Mini dan Kopaja (Koperasi Angkutan Jakarta), diresmikan beroperasi pada Sabtu, 8 April 1978. Berdasarkan SK Gubernur, pada masa itu satu-satunya perusahaan yang diizinkan mengelola perusahaan angkutan bus mini hanyalah PT Metro Mini. Perusahaan ini dibentuk oleh Pemda DKI, yang merupakan wadah resmi pengusaha mikrobus perseorangan yang umumnya bermodal lemah.

8. Soeprapto (Masa Jabatan: 1982-1987)

Soeprapto (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 12 Agustus 1924 – meninggal di Jakarta, 26 September 2009 pada umur 85 tahun) adalah salah satu mantan Gubernur Jakarta. Kariernya dimulai dari militer dan pada tahun 1982 dia menjadi Gubernur Jakarta selama satu periode.


Sebelum menjabat sebagai Gubernur, ia adalah Sekretaris Jenderal Depdagri. Dengan pengalaman kepemimpinannya, Soeprapto mencoba menangani masalah Jakarta yang kompleks. Ia memulai kepemimpinannya dengan mengajukan konsep yang pragmatis dan bersih tentang pembangunan Jakarta sebagai ibu kota dan juga wacananya mengenai sebuah kota besar.

Ia menekankan konsepnya dalam wacana stabilitas, keamanan, dan ketertiban. Selain itu Soeprapto juga membuat Master Plan DKI Jakarta untuk periode 1985–2005, yang sekarang dikenal dengan Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Bahagian Wilayah Kota.

9. Wiyogo Atmodarminto (Masa Jabatan: 1987-1992)

Wiyogo merupakan lulusan Akmil tahun 1948 di Yogyakarta dan menjadi salah satu pelaku sejarah peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Ia pun pernah bertugas di Tokyo tahun 1983-1987 sebagai duta besar.

Selama kepemimpinan Letjen (Purn) Wiyogo Atmodarminto, ada kebijakan yang membuatnya dikenal publik: program Jakarta yang bersih, manusiawi, dan berwibawa (BMW). Slogan tersebut antara lain bertujuan ”mengembalikan citra” aparat Pemda DKI Jakarta menjadi aparat yang bersih, manusiawi, dan berwibawa.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More