Jakarta Ulang Tahun ke-494, Ini Gubernur DKI dari Masa ke Masa

Selasa, 22 Juni 2021 - 11:27 WIB
Ia juga sempat memberikan perhatian kepada kehidupan para artis lanjut usia di kota Jakarta yang saat itu banyak bermukim di daerah Tangki, sehingga daerah tersebut dinamai Tangkiwood.

Selain itu, Bang Ali juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang saat ini semakin diketahui dengan nama Jakarta Fair, sebagai sarana hiburan dan promosi dagang industri barang dan jasa dari seluruh tanah cairan, bahkan juga dari luar negeri. Ali Sadikin berhasil memperbaiki sarana transportasi di Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya, serta membangun halte (tempat menunggu) bus yang nyaman.

Di bawah pimpinan Bang Ali, Jakarta berkali-kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang mengantarkan kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum selama berkali-kali.

Noda satu kebijakan Bang Ali yang kontroversial yaitu mengembangkan hiburan malam dengan bermacam klab malam, mengizinkan diadakannya perjudian di kota Jakarta dengan memungut pajaknya bagi pembangunan kota, serta membangun kompleks Kramat Tunggak sebagai lokalisasi pelacuran.

Di bawah kepemimpinannya pula diadakan pemilihan Saudara laki-laki lebih tua dan None Jakarta. Saat jabatan Ali Sadikin kesudahannya pada tahun 1977, dan ia digantikan oleh Letjen Tjokropranolo.

7. Tjokropranolo (Masa Jabatan: 1977-1982)

Tjokropranolo menilai, masalah terbesar dalam pembangunan Jakarta Raya adalah mengatasi kemiskinan lahir batin. Dengan memegan religius dan sosialistis ia yakin Jakarta dapat

Pada 29 Agustus 1977, Tjokropranolo meresmikan kembali beroperasinya angkutan kereta api kota Jabotabek. Sudah hampir 20 tahun kereta api/trem kota tidak beroperasi di Jakarta.



Foto/Istimewa
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More