Guru Paud Perlu Pelatihan Informasi Teknologi
Senin, 25 Mei 2020 - 20:38 WIB
JAKARTA - Pandemik Covid-19 mengubah dunia pendidikan yang semula pembelajaran berbasis tatap muka kini harus berbasis teknologi. Guru Paud pun juga perlu mengikuti pelatihan IT agar mampu beradaptasi dengan pembelajaran berbasis teknologi sehingga bisa menyesuaikan kompetensi mengajar dimasa pandemik dan paska pandemik ini.
Wakil Ketua PPA Majelis Dikdasmen Aisyiyah, Chandrawaty mengatakan, pesatnya penggunaan IT dan komunikasi dalam dunia pendidikan saat ini ditandai dengan berkembangnya pendidikan jarak jauh. Dunia pendidikan sejauh ini sangat merasakan dampaknya karena korona telah mengubah kebiasaan belajar.
Tidak hanya pelatihan yang dilakukan pemerintah namun juga pemgelola Paud, katanya, juga harus meningkatkan kemampuan IT para guru dengan pelatihan berkala. Misalnya saja guru bisa menyesuaikan pembelajaran dengan mampu memanfaatkan mesin pencari di internet sebagai media pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat usia anak.
”Guru bisa memakai ebook cerita anak, video pembelajaran hingga koleksi musik, lagu damn film anak,” katanya pada webinar Wajah Baru Paud di Indonesia Paska Pandemik Covid-19 (Sinergi Sekolah dan Keluarga).
Dia menjelaskan, di masa pandemik guru juga harus bisa membuat portofolio perkembangan anak sebagai bahan penilaian. Tidak hanya untuk sarana pembelajaran, katanya, guru yang menguasai teknologi juga bisa mempromosikan Paudnya melalui teknologi misalnya dengan membuat flyer. Strategi marketing Paud juga bisa dilakukan melalui media sosial.
Dia menilai, pemanfaatan teknologi di lembaga Paud sangat penting karena lembaga Paud juga tempat mendidik generasi masa depan bangsa di usia emasnya. "Menyiapkan generasi bangsa, karenanya perlu menyiapkan pendidik dan generasi terdidik dengan soft skill dan hard skill yang mumpuni, tidak hanya berdimensi keahlian, tapi kemanusiaan, dan bahkan keilmu-teknologian," jelasnya.
Bagi pengelola Paud juga diminta sigap dan memikirkan penggunaan teknologi digital di Paud dalam kondisi pandemik dan juga pasca-pandemik. "Pemanfaatan IT harus memperhatikan karakteristik lembaga, tenaga pendidik, dan peserta didik yang berada di masa golden age. Kita sesuaikan penggunaan teknologi digital di Paud ini," katanya.
Sementara Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Desvian Bandarsyah mengatakan di masa pandemik ini memunculkan kesadaran baru tentang pentingnya membangun sinergi antara rumah dan sekolah. Sebab selama ini sekolah tidak masuk bagian dari rumah.
“Hal itu bisa terjadi, karena rumah selama ini hanya menjadi persinggahan semata, bukan bagian dari persemaian anak-anak. Orangtua jadi tergagap-gagap saat harus mendidik anaknya, ketika peran sekolah tiba-tiba hilang,” katanya.Untuk itu, Desvian menilai, perlunya melakukan perbaikan hubungan antara rumah dengan sekolah. Sehingga hubungan keduanya menjadi saling menopang dan komplementer.
Wakil Ketua PPA Majelis Dikdasmen Aisyiyah, Chandrawaty mengatakan, pesatnya penggunaan IT dan komunikasi dalam dunia pendidikan saat ini ditandai dengan berkembangnya pendidikan jarak jauh. Dunia pendidikan sejauh ini sangat merasakan dampaknya karena korona telah mengubah kebiasaan belajar.
Tidak hanya pelatihan yang dilakukan pemerintah namun juga pemgelola Paud, katanya, juga harus meningkatkan kemampuan IT para guru dengan pelatihan berkala. Misalnya saja guru bisa menyesuaikan pembelajaran dengan mampu memanfaatkan mesin pencari di internet sebagai media pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat usia anak.
”Guru bisa memakai ebook cerita anak, video pembelajaran hingga koleksi musik, lagu damn film anak,” katanya pada webinar Wajah Baru Paud di Indonesia Paska Pandemik Covid-19 (Sinergi Sekolah dan Keluarga).
Dia menjelaskan, di masa pandemik guru juga harus bisa membuat portofolio perkembangan anak sebagai bahan penilaian. Tidak hanya untuk sarana pembelajaran, katanya, guru yang menguasai teknologi juga bisa mempromosikan Paudnya melalui teknologi misalnya dengan membuat flyer. Strategi marketing Paud juga bisa dilakukan melalui media sosial.
Dia menilai, pemanfaatan teknologi di lembaga Paud sangat penting karena lembaga Paud juga tempat mendidik generasi masa depan bangsa di usia emasnya. "Menyiapkan generasi bangsa, karenanya perlu menyiapkan pendidik dan generasi terdidik dengan soft skill dan hard skill yang mumpuni, tidak hanya berdimensi keahlian, tapi kemanusiaan, dan bahkan keilmu-teknologian," jelasnya.
Bagi pengelola Paud juga diminta sigap dan memikirkan penggunaan teknologi digital di Paud dalam kondisi pandemik dan juga pasca-pandemik. "Pemanfaatan IT harus memperhatikan karakteristik lembaga, tenaga pendidik, dan peserta didik yang berada di masa golden age. Kita sesuaikan penggunaan teknologi digital di Paud ini," katanya.
Sementara Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Desvian Bandarsyah mengatakan di masa pandemik ini memunculkan kesadaran baru tentang pentingnya membangun sinergi antara rumah dan sekolah. Sebab selama ini sekolah tidak masuk bagian dari rumah.
“Hal itu bisa terjadi, karena rumah selama ini hanya menjadi persinggahan semata, bukan bagian dari persemaian anak-anak. Orangtua jadi tergagap-gagap saat harus mendidik anaknya, ketika peran sekolah tiba-tiba hilang,” katanya.Untuk itu, Desvian menilai, perlunya melakukan perbaikan hubungan antara rumah dengan sekolah. Sehingga hubungan keduanya menjadi saling menopang dan komplementer.
(hab)
tulis komentar anda