5 Ton Sabu Terungkap Dalam 3 Bulan, Kapolri: Pengguna Narkotika di Indonesia Tinggi
Senin, 14 Juni 2021 - 13:40 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan jumlah narkotika yang berhasil diungkap oleh jajaran kepolisian menunjukkan pengguna barang haram tersebut masih sangat tinggi. Sepanjang 2021 ini lebih dari 5 ton sabu diungkap aparat kepolisian.
"Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah konsumen narkotika yang sangat besar, terbukti dengan beredarnya narkotika dalam kurun waktu tidak lama, meskipun berhasil kita ungkap tapi menjadi tantangan bagi generasi dan masyarakat kita," ungkap Listyo Sigit Prabowo, Senin (14/6/2021) di Mapolda Metro Jaya.
Listyo mengucapkan selamat kepada jajaran Polda Metro, Ditnarkoba Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakarta Pusat yang telah mampu mengungkap transaksi narkotika jaringan Timur Tengah.
"Yang kali ini mereka bekerja sama dan WNI dan asing, yang menjadi narapidana lapas di Cilegon. Jadi pengungkapan kali ini merupakan bagian dari komitmen kita untuk melakukan pemberantasan terhadap kejahatan Transnasional Crime, peredaran gelap narkoba," ujarnya.
Menurut Listyo, beberapa waktu kepolisian pihaknya sudah mengungkap kurang lebih peredaran gelap Narkotika 2,5 ton sabu melibatkan jaringan Timur Tengah dan pelaku dari lapas.
"Kalau kita lihat dalam waktu satu bulan ini hampir 3,6 Ton narkotika jenis sabu yang berhasil kita amankan. Kalau kita hitung selama hampir tiga bulan dari bulan Januari, ada 5 ton lebih," jelas Listyo Sigit Prabowo.
Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya akan memberantas peredaran narkotika di Indonesia secara tuntas sampai ke akar-akarnya demi menyelamatkan generasi muda Indonesia. "Kita semua sangat prihatin di masa pandemi Covid-19 dimana kita semua sedang sibuk menekan laju pertumbuhan Covid-19 tapi peredaran narkotika sangat tinggi. Tentunya kita terus melaju perintah apa yang disampaikan Presiden untuk melakukan pengejaran, pengungkapan, dan menyelesaikan sampai ke akar-akarnya mengenai masalah peredaran narkoba," ucapnya.
"Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah konsumen narkotika yang sangat besar, terbukti dengan beredarnya narkotika dalam kurun waktu tidak lama, meskipun berhasil kita ungkap tapi menjadi tantangan bagi generasi dan masyarakat kita," ungkap Listyo Sigit Prabowo, Senin (14/6/2021) di Mapolda Metro Jaya.
Listyo mengucapkan selamat kepada jajaran Polda Metro, Ditnarkoba Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakarta Pusat yang telah mampu mengungkap transaksi narkotika jaringan Timur Tengah.
"Yang kali ini mereka bekerja sama dan WNI dan asing, yang menjadi narapidana lapas di Cilegon. Jadi pengungkapan kali ini merupakan bagian dari komitmen kita untuk melakukan pemberantasan terhadap kejahatan Transnasional Crime, peredaran gelap narkoba," ujarnya.
Menurut Listyo, beberapa waktu kepolisian pihaknya sudah mengungkap kurang lebih peredaran gelap Narkotika 2,5 ton sabu melibatkan jaringan Timur Tengah dan pelaku dari lapas.
"Kalau kita lihat dalam waktu satu bulan ini hampir 3,6 Ton narkotika jenis sabu yang berhasil kita amankan. Kalau kita hitung selama hampir tiga bulan dari bulan Januari, ada 5 ton lebih," jelas Listyo Sigit Prabowo.
Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya akan memberantas peredaran narkotika di Indonesia secara tuntas sampai ke akar-akarnya demi menyelamatkan generasi muda Indonesia. "Kita semua sangat prihatin di masa pandemi Covid-19 dimana kita semua sedang sibuk menekan laju pertumbuhan Covid-19 tapi peredaran narkotika sangat tinggi. Tentunya kita terus melaju perintah apa yang disampaikan Presiden untuk melakukan pengejaran, pengungkapan, dan menyelesaikan sampai ke akar-akarnya mengenai masalah peredaran narkoba," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda