Gus Nur Dituntut 2 Tahun Penjara, Pengacara: Peradilan Politik Bukan Peradilan Hukum
Selasa, 23 Maret 2021 - 21:53 WIB
JAKARTA - Tim kuasa hukum Sugi Nur Raharja atau Gus Nur , Ricky Fatamazaya mengatakan, bakal mengajukan pembelaan atau pleidoi atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada kasus dugaan ujaran kebencian .
"Kami tetap akan melakukan pleidoi karena memang dijadwalkan pekan depan hari Senin 29 Maret 2021. Bagaimana konsepnya, berkas kami upayakan atau kirim ke pengadilan, tapi kami juga buka ke publik," ujarnya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Curhat di Persidangan, Gus Nur: Saya Pernah Lapor Dikatai Setan, Iblis, tapi Tak Ada Tindak Lanjutnya
Namun, dia belum bisa memastikan apakah pleidoi dalam bentuk tertulis atau dibacakan secara langsung di persidangan. Pastinya kuasa hukum akan berupaya memberikan hal terbaik bagi kliennya.
Dia meminta dukungan dari semua pihak agar perkara yang dihadapi Gus Nur bisa mendapatkan hasil terbaik. Dia juga meminta semua umat Muslimin mendoakan kliennya agar bisa bebas dari jeratan hukum.
Ricky menilai peradilan yang dihadapi kliennya merupakan peradilan politik bukan peradilan hukum. Apalagi, selama persidangan berlangsung pihak yang merasa menjadi korban atas ucapan kliennya dalam wawancara di YouTube tidak jelas.
Baca juga: Kasus Ujaran Kebencian, Jaksa Tuntut Gus Nur 2 Tahun Penjara
Pihak yang menjadi saksi korban yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Choumas atau Gus Yaqut dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj tak pernah datang selama persidangan. Keduanya empat kali mangkir dari panggilan untuk memberikan kesaksian.
"Jangan tiba-tiba yang jadi korban tidak ada, tidak hadir, tetapi hukumannya, tuntutannya seberat itu. Mestinya beliau dibebaskan dari segala tuntutan maupun dakwaan sebenarnya," ungkapnya.
"Kami tetap akan melakukan pleidoi karena memang dijadwalkan pekan depan hari Senin 29 Maret 2021. Bagaimana konsepnya, berkas kami upayakan atau kirim ke pengadilan, tapi kami juga buka ke publik," ujarnya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Curhat di Persidangan, Gus Nur: Saya Pernah Lapor Dikatai Setan, Iblis, tapi Tak Ada Tindak Lanjutnya
Namun, dia belum bisa memastikan apakah pleidoi dalam bentuk tertulis atau dibacakan secara langsung di persidangan. Pastinya kuasa hukum akan berupaya memberikan hal terbaik bagi kliennya.
Dia meminta dukungan dari semua pihak agar perkara yang dihadapi Gus Nur bisa mendapatkan hasil terbaik. Dia juga meminta semua umat Muslimin mendoakan kliennya agar bisa bebas dari jeratan hukum.
Ricky menilai peradilan yang dihadapi kliennya merupakan peradilan politik bukan peradilan hukum. Apalagi, selama persidangan berlangsung pihak yang merasa menjadi korban atas ucapan kliennya dalam wawancara di YouTube tidak jelas.
Baca juga: Kasus Ujaran Kebencian, Jaksa Tuntut Gus Nur 2 Tahun Penjara
Pihak yang menjadi saksi korban yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Choumas atau Gus Yaqut dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj tak pernah datang selama persidangan. Keduanya empat kali mangkir dari panggilan untuk memberikan kesaksian.
"Jangan tiba-tiba yang jadi korban tidak ada, tidak hadir, tetapi hukumannya, tuntutannya seberat itu. Mestinya beliau dibebaskan dari segala tuntutan maupun dakwaan sebenarnya," ungkapnya.
(jon)
tulis komentar anda