Viral Kasus Penyiksaan Kucing di Tangsel, Polisi Tunggu Hasil Mediasi
Minggu, 21 Maret 2021 - 22:30 WIB
TANGERANG SELATAN - Kasus penyiksaan kucing oleh pengurus Sekolah SoliDEO, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menuai sorotan masyarakat luas. Polisi saat ini masih memeriksa beberapa pihak soal kejadian itu.
Kapolsek Serpong, Kompol Yudi Permadi menjelaskan, baik pelaku penyiksaan dan saksi yang ada dalam video viral telah dimintai keterangan. Meskipun begitu, proses hukumnya belum bisa dipastikan akan berlanjut.
"Kalau proses hukumnya, kita masih tunggu hasil mediasi antara saudara F (Felix) dan saudara M (Mulyadi)," katanya, Minggu (21/03/21). (Baca juga; Fakta Baru Kucing Disiksa Pengurus Sekolah di Tangsel )
Yudi melanjutkan, proses mediasi terus berlangsung. Pagi tadi, pihaknya juga telah menggali keterangan dari lokasi kejadian. "Semuanya masih kita mintai keterangan, kita ungkap fakta-faktanya di lapangan," jelasnya. (Baca juga; Viral Kucing Dibunuh di Tangsel, Pelaku Tak Terima Ditegur )
Dalam video viral, Felix yang merupakan Kepala Rumah Tangga Sekolah SoliDEO terlihat berdebat dengan Mulyadi yang menjabat koordinator sekuriti sekolah. Pada beberapa cuplikan percakapan, Felix mengaku telah membunuh induk kucing namun dia membantah telah melakukan penyiksaan.
Sayangnya saat dimintai konfirmasi soal kejadian itu, Felix tak bisa ditemui. Hanya Mulyadi yang bersedia diwawancarai. Mulyadi lantas meluruskan video viral di media sosial yang menyebut bahwa kucing itu telah mati akibat disiksa dengan cara diinjak. (Baca juga; Siksa Kucing Sampai Mati Sambil Telanjang, Wanita Ini Dipenjara 5,5 Tahun )
"Kucing nggak mati, cuma pingsan aja. Jadi posisinya waktu saya datang, kucing lagi diinjek. Terus akhirnya saya tegur ke Pak Felix, jangan berbuat begitu. Kucingnya nggak lama hidup lagi, tapi nggak tahu kucing nya sudah ke mana, nggak kelihatan lagi. Namanya kucing liar," terang Mulyadi.
Pada saat kejadian, Felix tak hanya menginjak hingga pingsan seekor induk kucing, tapi juga melempar 4 ekor anak kucing yang masih kecil ke dalam gorong-gorong saluran air sekolah. "Anak-anaknya (kucing) ada 4 ekor, di dalam kardus. Dilempar ke gorong-gorong sini, tapi nggak mati, diselamatin sama anak buah saya," terangnya.
Kapolsek Serpong, Kompol Yudi Permadi menjelaskan, baik pelaku penyiksaan dan saksi yang ada dalam video viral telah dimintai keterangan. Meskipun begitu, proses hukumnya belum bisa dipastikan akan berlanjut.
"Kalau proses hukumnya, kita masih tunggu hasil mediasi antara saudara F (Felix) dan saudara M (Mulyadi)," katanya, Minggu (21/03/21). (Baca juga; Fakta Baru Kucing Disiksa Pengurus Sekolah di Tangsel )
Yudi melanjutkan, proses mediasi terus berlangsung. Pagi tadi, pihaknya juga telah menggali keterangan dari lokasi kejadian. "Semuanya masih kita mintai keterangan, kita ungkap fakta-faktanya di lapangan," jelasnya. (Baca juga; Viral Kucing Dibunuh di Tangsel, Pelaku Tak Terima Ditegur )
Dalam video viral, Felix yang merupakan Kepala Rumah Tangga Sekolah SoliDEO terlihat berdebat dengan Mulyadi yang menjabat koordinator sekuriti sekolah. Pada beberapa cuplikan percakapan, Felix mengaku telah membunuh induk kucing namun dia membantah telah melakukan penyiksaan.
Sayangnya saat dimintai konfirmasi soal kejadian itu, Felix tak bisa ditemui. Hanya Mulyadi yang bersedia diwawancarai. Mulyadi lantas meluruskan video viral di media sosial yang menyebut bahwa kucing itu telah mati akibat disiksa dengan cara diinjak. (Baca juga; Siksa Kucing Sampai Mati Sambil Telanjang, Wanita Ini Dipenjara 5,5 Tahun )
"Kucing nggak mati, cuma pingsan aja. Jadi posisinya waktu saya datang, kucing lagi diinjek. Terus akhirnya saya tegur ke Pak Felix, jangan berbuat begitu. Kucingnya nggak lama hidup lagi, tapi nggak tahu kucing nya sudah ke mana, nggak kelihatan lagi. Namanya kucing liar," terang Mulyadi.
Pada saat kejadian, Felix tak hanya menginjak hingga pingsan seekor induk kucing, tapi juga melempar 4 ekor anak kucing yang masih kecil ke dalam gorong-gorong saluran air sekolah. "Anak-anaknya (kucing) ada 4 ekor, di dalam kardus. Dilempar ke gorong-gorong sini, tapi nggak mati, diselamatin sama anak buah saya," terangnya.
(wib)
tulis komentar anda