Stasiun Rawa Buntu, Peninggalan Staatsspoorwegen yang Nyaris Setop Operasi

Senin, 22 Maret 2021 - 06:10 WIB
Stasiun Rawa Buntu tahun 1990. Foto: Sporwegstation op Java
JAKARTA - Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merupakan peninggalan Staatssporwegen (SS) atau perusahaan kereta api negara pada zaman Hindia Belanda yang dibuka pada 1 Oktober 1899.

Menurut laman heritage.kai.id yang dikutip SINDOnews, Senin (22/3/2021), pengoperasian Stasiun Rawabuntu bersamaan dengan peresmian lintas Duri-Rangkasbitung. Lintas sepanjang 76 km ini dibangun menggunakan lebar sepur 1067 mm. Sebelumnya, pada tahun yang sama tepatnya 2 Januari diresmikan jalur Batavia-Duri-Tangerang sepanjang 23 km. Selanjutnya diteruskan ke Serang dan Anyer tahun 1900.

Baca juga: Nostalgia 3 Stadion Kebanggaan Rakyat Jakarta

Keberadaan jalur kereta api lintas Jakarta-Duri-Rawabuntu-Anyer mempermudah transportasi penumpang dan pengangkutan barang. Barang impor dari luar negeri dibawa dari pelabuhan Batavia untuk selanjutnya didistribusikan ke Banten.

Sebaliknya, hasil komoditas pedalaman Banten diangkut ke pelabuhan di Batavia. Penduduk Banten memiliki mata pencaharian rata-rata sebagai petani. Hasil perkebunan yang mempunyai arti penting yakni kelapa. Perkebunan orang Eropa terbatas pada karet (hevea) yang terdapat di Banten bagian Selatan.



Salah satu permasalahan dalam pengembangan wilayah Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi) tahun 1976 adalah kebutuhan masyarakat di bidang transportasi umum. Untuk mengatasinya, Departemen Perhubungan (Dephub) bekerjasama dengan Pemerintah Jepang melakukan peningkatan fungsi kereta api di Jabotabek.

Lintas Serpong dari Tanah Abang-Sudimara-Serpong sepanjang 23,3 km turut menjadi bagian proyek kereta api Jabotabek. Salah satu hal penting adalah elektrifikasi lintas Serpong yang melintasi Stasiun Rawabuntu.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Gandeng MRT dan KAI untuk Penataan Stasiun Palmerah

Awalnya, Stasiun Rawa Buntu memiliki satu jalur kereta dan berstatus sebagai halte (perhentian). Sejak pengoperasian jalur ganda Tanah Abang–Serpong per 24 Juli 2007 tata letak stasiun ini diubah dengan menambahkan jalur 2 sebagai sepur lurus baru arah Tanah Abang. Perombakan stasiun ini pada kurun waktu 2007–2009 kemudian menambahkan peron tinggi di bibir jalur 2 dan 1.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More