Produksi Ratusan ribu per hari, Pabrik Rapid Antigen di Kalideres Pakai 80% Bahan Lokal

Jum'at, 12 Maret 2021 - 21:40 WIB
Ketua IDI Indonesia, Daeng M. Faqih (kiri) dan Wakil Ketua Komis IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena (kanan) saat mengecek kondisi pabrik di PT Taisan Alkes Indonesia di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (12/3/2021). SINDOnews/Yan Yus
JAKARTA - Lebih dari 100-150.000 rapid antigen di produksi setiap hari oleh PT Taisan Alkes Indonesia. Produksi ini menggunakan 80% bahan lokal .

Hal itu diungkapkan setelah DPR RI, IDI, Kemenkes, dan Sudinakes Jakarta Barat, melakukan pengecekan di pabrik yang berlokasi di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (12/3/2021).

“Kami sangat senang. Sangat apresiasi karena terus terang baru kali ini saya mengetahui bahwa ini dikerjakan anak anak bangsa,” kata Ketua IDI Indonesia, Daeng M. Faqih. (Baca juga; Rapid Test Antigen Resmi Jadi Metode Pelacakan COVID-19, Ada Kemungkinan Kasus Naik )

Daeng mengungkapkan dengan jumlah produksi antigen yang masif akan membantu program pemerintah dalam 3T, yakni tracking, trasing, dan testing. (Baca juga; Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Wisatawan Kepulauan Seribu Wajib Rapid Test Antigen )

Terlebih dalam produksinya, pabrik menggunakan 80% produksi lokal dan produksi dalam negeri atau anak bangsa. Sehingga selain membantu penanganan COVID-19 serta membuka ruang ekonomi.



Meski demikian, untuk pelaksanaan itu IDI menyebutkan komitmen harus dilakukan untuk menggunakan produk semacam ini. Jadi kemandirian negara dalam menggunakan produk dalam negeri akan terlihat. “Apalagi ini kualitas produknya bagus,” tambahnya.

Selain itu, IDI juga mendorong agar industri kesehatan dalam negeri terus berkembang. Tak hanya produksi rapid antigen tapi juga pengobatan lainnya, seperti pemeriksaan kehamilan dan diabetes.

Daeng sendiri menegaskan setelah melihat kondisi pabrik. Pihaknya akan meminta semua dokter IDI untuk menggunakan test ini. Kerja sama antara pihaknya dan Taisan akan dilakukan. “Memang uji coba DKI dulu kalau sukses nanti replikasi ke seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komis IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut baik keberadaan pabrik ini. Hal ini selaras dengan perintah Presiden yang tertuang pada Inpres No.6 tahun 2016 tentang percepatan pengembangan obat dengan alkes dalam negeri.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More