Balap Liar Dibubarkan, Geng Motor Ngamuk dan Aniaya Sekuriti di Serpong
Senin, 01 Maret 2021 - 14:50 WIB
TANGERANG SELATAN - Seorang anggota sekuriti BSD babak belur usai dianiaya sekelompok geng motor di Jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (1/3/2021).
Penganiayaan itu terjadi tak lama setelah petugas gabungan membubarkan kerumunan aksi balap liar di dekat Perempatan Sunburst. Di sana, seunit sepeda motor pelaku balap liar diamankan dan dibawa ke Mapolsek Serpong.
Namun ternyata, pembubaran balap liar itu berbuntut panjang. Kelompok geng motor lantas berkumpulyangjumlahnya lebih dari 20 orang. Mereka diduga berniat melancarkan aksi balas dendam mencari petugas keamanan kawasan yang turut membubarkan balapan liar.
Apes dialami M Rian (26), sekuriti itu sekitar pukul 03.00 WIB tengah melintas usai patroli kawasan. Tiba-tiba dia mendapati kerumunan orang bermotor telah berkumpul di sana. Tanpa basa-basi, mereka langsung menyeret dan melakukan pengeroyokan.
"Di situ udah rame, terus langsung saya dikepung, dikeroyok. Jumlahnya antara 15 orang sampai 20-an orang," kata Rian kepada MNC Portal Indonesia.
Rian menuturkan, awalnya dia tak tahu-menahu siapa puluhan pelaku itu. Saat penganiayaan, beberapa pelaku melontarkan ucapan yang berkaitan dengan penahanan salah satu motor dari kelompok mereka beberapa saat lalu.
"Waktu dipukulin itu, saya dengar mereka ngomong, motor aing (saya) kena, motor aing kena. Ngomong gitu sambil nendangin muka saya. Mungkin maksudnya motor yang diamanin waktu mau balap liar sebelumnya," ungkap Rian.
Saat pengeroyokan berlangsung, tak ada yang berani mendekat. Namun setelah tubuh Rian tergeletak tak berdaya, barulah beberapa pedagang di seberang lokasi mulai berdatangan berusaha melerai. Para pelaku pun lantas kabur sambil menggeber-geber sepeda motor mereka.
Budi pun membeberkan, bahwa ulah geng motor memang sudah sangat meresahkan di wilayahnya. Setelah pengeroyokan Rian, dia bahkan langsung meminta anak buahnya berkumpul di satu titik dan merapat ke Kantor Polsek Serpong.
"Waktu tadi pagi setelah kejadian, saya langsung perintahkan anak buah saya jangan mencar-mencar dulu, atau berkumpul di Polsek. Sehingga kalau ada apa-apa mudah kordinasinya," sambungnya.
Masih kata Budi, aksi balap liar oleh kelompok geng motor kerap ramai pada malam Jumat, Sabtu dan Minggu. Kegiatan itu sulit dibubarkan lantaran mereka kerap kucing-kucingan dari satu lokasi ke lokasi lain di sekitaran Serpong.
"Biasanya itu malam Jumat, Sabtu, Minggu. Tapi tadi malam mereka juga ramai kumpul-kumpul di jalan, makanya awalnya kita sempat patroli gabungan dengan polisi sebelum kejadian anak buah saya ini," ucapnya.
Sementara, hingga saat ini pihak kepolisian dari Polsek Serpong belum bisa dikonfirnasi atas kasus pengeroyokan oleh geng motor itu.
Penganiayaan itu terjadi tak lama setelah petugas gabungan membubarkan kerumunan aksi balap liar di dekat Perempatan Sunburst. Di sana, seunit sepeda motor pelaku balap liar diamankan dan dibawa ke Mapolsek Serpong.
Namun ternyata, pembubaran balap liar itu berbuntut panjang. Kelompok geng motor lantas berkumpulyangjumlahnya lebih dari 20 orang. Mereka diduga berniat melancarkan aksi balas dendam mencari petugas keamanan kawasan yang turut membubarkan balapan liar.
Apes dialami M Rian (26), sekuriti itu sekitar pukul 03.00 WIB tengah melintas usai patroli kawasan. Tiba-tiba dia mendapati kerumunan orang bermotor telah berkumpul di sana. Tanpa basa-basi, mereka langsung menyeret dan melakukan pengeroyokan.
"Di situ udah rame, terus langsung saya dikepung, dikeroyok. Jumlahnya antara 15 orang sampai 20-an orang," kata Rian kepada MNC Portal Indonesia.
Baca Juga
"Waktu dipukulin itu, saya dengar mereka ngomong, motor aing (saya) kena, motor aing kena. Ngomong gitu sambil nendangin muka saya. Mungkin maksudnya motor yang diamanin waktu mau balap liar sebelumnya," ungkap Rian.
Saat pengeroyokan berlangsung, tak ada yang berani mendekat. Namun setelah tubuh Rian tergeletak tak berdaya, barulah beberapa pedagang di seberang lokasi mulai berdatangan berusaha melerai. Para pelaku pun lantas kabur sambil menggeber-geber sepeda motor mereka.
Baca Juga
"Waktu tadi pagi setelah kejadian, saya langsung perintahkan anak buah saya jangan mencar-mencar dulu, atau berkumpul di Polsek. Sehingga kalau ada apa-apa mudah kordinasinya," sambungnya.
Masih kata Budi, aksi balap liar oleh kelompok geng motor kerap ramai pada malam Jumat, Sabtu dan Minggu. Kegiatan itu sulit dibubarkan lantaran mereka kerap kucing-kucingan dari satu lokasi ke lokasi lain di sekitaran Serpong.
"Biasanya itu malam Jumat, Sabtu, Minggu. Tapi tadi malam mereka juga ramai kumpul-kumpul di jalan, makanya awalnya kita sempat patroli gabungan dengan polisi sebelum kejadian anak buah saya ini," ucapnya.
Sementara, hingga saat ini pihak kepolisian dari Polsek Serpong belum bisa dikonfirnasi atas kasus pengeroyokan oleh geng motor itu.
(mhd)
tulis komentar anda