Kawasan Pejalan Kaki di Kota Tua Harus Diperluas
Kamis, 18 Februari 2021 - 16:27 WIB
Fase pertama adalah pemilik toko di area tersebut melihat bahwa adanya jalur pejalan kaki. "Ternyata membuat area tersebut ramai dikunjungi oleh konsumen. Fase kedua, terjadi saat para ahli mulai melihat perubahan perilaku masyarakat Copenhagen. Mereka jadi lebih banyak jalan kaki dan bersepeda saat bepergian. Hal inilah yang di kemudian hari menjadi tradisi bersepeda yang dikenal dengan istilah Viking Adventure," ungkap Larsen.
Fase ketiga yang juga dialami di Jakarta adalah tantangan perubahan iklim global yang dihadapi. "Kawasan seperti ini akan menurunkan tingkat emisi karbon. Sehingga masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam memecahkan masalah iklim global dunia. Dan saat ini kita berada pada fase keempat yang berkaitan dengan kesehatan," katanya.
"Karena jalan kaki dan bersepeda membuat tubuh sehat dan membuat ibu kota tempat yang lebih sehat bagi semua. Sehingga dengan warga sehat tentunya jumlah pasien di rumah sakit juga akan menurun. Saya sangat mendukung pembangunan kawasan pejalan kaki di area Kota Tua. Saya harap setelah pandemi berakhir kawasan ini akan menjadi inspirasi gaya hidup baru lebih baik Jakarta," sambungnya.
Ucapan Lars Bo Larsen disambut warganet. Akun @SahidSurapradja berharap ada LEZ di Bandung, Jawa Barat. "Copenhagen kemudian Jakarta, kapan Bandung mau mengikutinya."
“Mudah2an Medan bisa seperti ini, paling tidak dimulai dikawasan titik 0 Medan, Lap. merdeka dan sekitarnya.. singkirkan pohon besi (tiang telepon) Yg sdh seperti rumpun,” ujar @pianRitonga.
Kemudian, warganet lainnya bilang begini. “Orang sonoh aj seneng masa gw orang Jakarta kaga seneng si, kan gw masih normal. berpikirnya Wajah menyeringai dengan mata tersenyumWajah menyeringai dengan mata tersenyumWajah menyeringai dengan mata tersenyum,” ungkap @Recehanrezim.
“Ayo propinsi lain ditiru tuh...,” ucap @t_tafsiri.
“Sebuah inovasi yg oke banget! Pengen banget bisa jalan kaki dg aman dan nyaman ke mana2,” kata @Karinanandaa.
Fase ketiga yang juga dialami di Jakarta adalah tantangan perubahan iklim global yang dihadapi. "Kawasan seperti ini akan menurunkan tingkat emisi karbon. Sehingga masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam memecahkan masalah iklim global dunia. Dan saat ini kita berada pada fase keempat yang berkaitan dengan kesehatan," katanya.
"Karena jalan kaki dan bersepeda membuat tubuh sehat dan membuat ibu kota tempat yang lebih sehat bagi semua. Sehingga dengan warga sehat tentunya jumlah pasien di rumah sakit juga akan menurun. Saya sangat mendukung pembangunan kawasan pejalan kaki di area Kota Tua. Saya harap setelah pandemi berakhir kawasan ini akan menjadi inspirasi gaya hidup baru lebih baik Jakarta," sambungnya.
Ucapan Lars Bo Larsen disambut warganet. Akun @SahidSurapradja berharap ada LEZ di Bandung, Jawa Barat. "Copenhagen kemudian Jakarta, kapan Bandung mau mengikutinya."
“Mudah2an Medan bisa seperti ini, paling tidak dimulai dikawasan titik 0 Medan, Lap. merdeka dan sekitarnya.. singkirkan pohon besi (tiang telepon) Yg sdh seperti rumpun,” ujar @pianRitonga.
Kemudian, warganet lainnya bilang begini. “Orang sonoh aj seneng masa gw orang Jakarta kaga seneng si, kan gw masih normal. berpikirnya Wajah menyeringai dengan mata tersenyumWajah menyeringai dengan mata tersenyumWajah menyeringai dengan mata tersenyum,” ungkap @Recehanrezim.
“Ayo propinsi lain ditiru tuh...,” ucap @t_tafsiri.
“Sebuah inovasi yg oke banget! Pengen banget bisa jalan kaki dg aman dan nyaman ke mana2,” kata @Karinanandaa.
(jon)
tulis komentar anda