Sambut Imlek, Begini Persiapan Kelenteng Hok Lay Kiong di Kota Bekasi
Kamis, 11 Februari 2021 - 23:17 WIB
BEKASI - Kelenteng Hok Lay Kiong di Jalan Kenari I, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi , melakukan sejumlah persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2021 pada Jumat (12/2/2021). Meski tidak semeriah tahun sebelumnya, perayaan Imlek di tengah pandemi COVID-19 tetap menerapkan protokol Kesehatan.
Seluruh jalan menuju ke kelenteng itu dipasang lampion berwarna serba merah, ornamen-orname khas imlek juga telah di pasang di area tersebut. Terlihat sejumlah petugas tengah tampak membersihkan setiap sudut ruangan kelenteng yang telah ada sekitar tahun 1700 atau saat zaman VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Petugas membersihkan mulai dari atap, lantai hingga bagian lain bangunan kelenteng. Tiang bangunan kelenteng dan ornamen mereka bersihkan menggunakan kain halus yang telah dibasahi air. Tempat pemujaan atau altar juga tidak luput dibersihkan. Sejumlah lilin merah, mulai ukuran kecil sedang hingga besar disusun di area tersebut. (Baca juga; PPKM Mikro, Bogor Perketat Kunjungan Wisata ke Puncak saat Libur Imlek )
Meski demikian, pihak kelenteng menegaskan bahwa tidak akan ada perayaan mengingat kondisi pandemi Corona yang masih melanda.”Tidak menggelar perayaan tahun baru Imlek, semuanya dibatasi dan mengikuti aturan PPKM Mikro,” kata Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi Ronny Hermawan, Kamis (11/2/2021).
Menurut dia, pada perayaan tahun baru Imlek tidak digelar sembayang bersama. Umat dipersilakan melakukan sembahyang secara mandiri dalam memilih waktunya.”Nanti juga kami lakukan pembatasan, agar saat sembahyang tidak terjadi kerumunan. Sudah 100, kami tahan dulu bergantian saja diatur,” ujarnya.
Rony menjelaskan, biasanya setiap kali sembahyang bersama, bisa hadir sekitar 1.000 umat dalam waktu bersamaan.Adanya pandemi Corona, umat diimbau untuk tidak datang dalam waktu bersamaan. Di area Kelenteng juga wajib memperhatikan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
”Nanti ada petugas kami yang melakukan pendisiplinan, sebelum masuk juga dicek suhu tubuh, cuci tangan dan wajib memakai masker,” ungkapnya. Pada tahun-tahun sebelum tahun baru imlek selalu diperingati secara meriah. Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan, terlebih saat Cap Go Meh masih sangat meriah.
Kelenteng Hok Lay Kiong kerap melakukan parade atau Festival Imlek di jalanan dengan menampilkan atraksi barongsai serta seni tradisonal lainnya.”Untuk sekarang tidak dulu deh, kita lihat situasi pandemi corona ini. Jangan sampai terjadi penularan karena perayaan itu, jadi kami mengikuti aturan dari pemerintah,” tegasnya. (Baca juga; Dilarang Berkerumun, Masyarakat Diimbau Rayakan Imlek di Rumah Saja )
Roni juga menghimbau kepada umat agar tidak melakukan kunjungan kepada orangtua. Meskipun itu sudah menjadi tradisi yang sangat baik dan dianjurkan dalam ajaran. Akan tetapi, kesehatan serta keselamatan menjadi keutamaan.Kunjungan itu bisa digantikan melalui virtual, yakni video call melalui Whatsapp maupun aplikasi lainnya.
”Jadi kalau bisa tradisi yang baik berkunjung ke rumah orangtua, saat imlek itu ditiadakan tahun ini. Karena yang muda keliling-keling ketemu yang tua khawatir menulari. Karena cenderung kadang-kadang yang muda itu OTG (orang tanpa gejala), datang ke rumah orangtua, kakek neneknya yang jelasnya kondisi tubuhnya sudah lemah,” pungkasnya.
Seluruh jalan menuju ke kelenteng itu dipasang lampion berwarna serba merah, ornamen-orname khas imlek juga telah di pasang di area tersebut. Terlihat sejumlah petugas tengah tampak membersihkan setiap sudut ruangan kelenteng yang telah ada sekitar tahun 1700 atau saat zaman VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Petugas membersihkan mulai dari atap, lantai hingga bagian lain bangunan kelenteng. Tiang bangunan kelenteng dan ornamen mereka bersihkan menggunakan kain halus yang telah dibasahi air. Tempat pemujaan atau altar juga tidak luput dibersihkan. Sejumlah lilin merah, mulai ukuran kecil sedang hingga besar disusun di area tersebut. (Baca juga; PPKM Mikro, Bogor Perketat Kunjungan Wisata ke Puncak saat Libur Imlek )
Meski demikian, pihak kelenteng menegaskan bahwa tidak akan ada perayaan mengingat kondisi pandemi Corona yang masih melanda.”Tidak menggelar perayaan tahun baru Imlek, semuanya dibatasi dan mengikuti aturan PPKM Mikro,” kata Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi Ronny Hermawan, Kamis (11/2/2021).
Menurut dia, pada perayaan tahun baru Imlek tidak digelar sembayang bersama. Umat dipersilakan melakukan sembahyang secara mandiri dalam memilih waktunya.”Nanti juga kami lakukan pembatasan, agar saat sembahyang tidak terjadi kerumunan. Sudah 100, kami tahan dulu bergantian saja diatur,” ujarnya.
Rony menjelaskan, biasanya setiap kali sembahyang bersama, bisa hadir sekitar 1.000 umat dalam waktu bersamaan.Adanya pandemi Corona, umat diimbau untuk tidak datang dalam waktu bersamaan. Di area Kelenteng juga wajib memperhatikan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
”Nanti ada petugas kami yang melakukan pendisiplinan, sebelum masuk juga dicek suhu tubuh, cuci tangan dan wajib memakai masker,” ungkapnya. Pada tahun-tahun sebelum tahun baru imlek selalu diperingati secara meriah. Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan, terlebih saat Cap Go Meh masih sangat meriah.
Kelenteng Hok Lay Kiong kerap melakukan parade atau Festival Imlek di jalanan dengan menampilkan atraksi barongsai serta seni tradisonal lainnya.”Untuk sekarang tidak dulu deh, kita lihat situasi pandemi corona ini. Jangan sampai terjadi penularan karena perayaan itu, jadi kami mengikuti aturan dari pemerintah,” tegasnya. (Baca juga; Dilarang Berkerumun, Masyarakat Diimbau Rayakan Imlek di Rumah Saja )
Roni juga menghimbau kepada umat agar tidak melakukan kunjungan kepada orangtua. Meskipun itu sudah menjadi tradisi yang sangat baik dan dianjurkan dalam ajaran. Akan tetapi, kesehatan serta keselamatan menjadi keutamaan.Kunjungan itu bisa digantikan melalui virtual, yakni video call melalui Whatsapp maupun aplikasi lainnya.
”Jadi kalau bisa tradisi yang baik berkunjung ke rumah orangtua, saat imlek itu ditiadakan tahun ini. Karena yang muda keliling-keling ketemu yang tua khawatir menulari. Karena cenderung kadang-kadang yang muda itu OTG (orang tanpa gejala), datang ke rumah orangtua, kakek neneknya yang jelasnya kondisi tubuhnya sudah lemah,” pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda