Kepulauan Seribu, Benteng Pertahanan Laut Belanda dari Serangan Portugis
Minggu, 24 Januari 2021 - 07:30 WIB
JAKARTA - Peradaban Kepulauan Seribu dimulai saat Belanda mulai membangun pertahanan laut dengan membuat Benteng pada tahun 1850 di tiga pulau yakni Pulau Onrust , Pulau Purmerend (kini Pulau Bidadari), dan Pulau Kelor.
Berbentuk lingkaran, benteng ini dibuat di tengah dilengkapi meriam sebagai basis pertahanan laut menahan serangan dari Portugis. Sayangnya, benteng ini rusak ketika Gunung Krakatau meletus di tahun 1883 dan gempa Jakarta tahun 1966. Baca juga: Pulau Laki, Eksotisme Pulau Tanpa Penghuni di Kepulauan Seribu
“Menjelang akhir abad 18 benteng-benteng mulai dipensiunkan. Pemerintah Belanda kemudian menjadikan benteng itu sebagai gudang penyimpanan mesiu. Sementara di Pulau Onrust, Hindia Belanda menjadikan kawasan ekonomi, aktivitas jual beli rempah menjadi salah satu yang populer saat itu,” ujar Sejarawan Chandrian Attahiriyat, Minggu (24/1/2021).
Benteng di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Foto: indonesia-heritage.net
Berdasarkan pulauseribu.co.id, bangsa Portugis merupakan bangsa pertama yang singgah di Kepulauan Seribu sebelum Indonesia dijajah VOC. Peristiwa ini terjadi bertepatan saat Sunda Pajajaran masih berkuasa di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 1513. Meski Portugis yang pertama kali singgah, tapi justru Belanda yang memiliki banyak peninggalan di kepulauan tersebut.
Belanda juga pernah merancang peta beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan pada saat itu Kepulauan Seribu sudah terlihat pada peta yang dibuat. Selain itu, makam tokoh terkenal juga ada di beberapa pulau di Kepulauan Seribu, mulai dari Raja Pandita dari Kerajaan Kalimantan hingga Sultan Mahmud Zakaria dari Kesultanan Banten. Baca juga: Cegah COVID-19, Polsek Kepulauan Seribu Selatan Bagikan Masker pada Masyarakat dan Wisatawan
Berbagai peninggalan lain juga bisa ditemukan ketika berkunjung ke Pulau Seribu, mulai dari zaman Belanda hingga peninggalan dari kerajaan dahulu di Indonesia. Peninggalan ini menunjukkan bahwa Kepulauan Seribu kaya akan suku dan etnis. Tidak heran jika beragam budaya, logat dan tradisi bisa ditemukan di pulau ini.
Dari sejarah inilah, Pulau Seribu memiliki kebudayaan yang unik dibanding pulau lainnya. Semula, Pulau Seribu berasal dari koloni binatang yang sudah mati dan tersebar di wilayah teluk Jakarta. Barulah kemudian tumbuhan dan pohon mulai memenuhi pulau tersebut hingga akhirnya Pulau Seribu disinggahi oleh fauna.
Berbentuk lingkaran, benteng ini dibuat di tengah dilengkapi meriam sebagai basis pertahanan laut menahan serangan dari Portugis. Sayangnya, benteng ini rusak ketika Gunung Krakatau meletus di tahun 1883 dan gempa Jakarta tahun 1966. Baca juga: Pulau Laki, Eksotisme Pulau Tanpa Penghuni di Kepulauan Seribu
“Menjelang akhir abad 18 benteng-benteng mulai dipensiunkan. Pemerintah Belanda kemudian menjadikan benteng itu sebagai gudang penyimpanan mesiu. Sementara di Pulau Onrust, Hindia Belanda menjadikan kawasan ekonomi, aktivitas jual beli rempah menjadi salah satu yang populer saat itu,” ujar Sejarawan Chandrian Attahiriyat, Minggu (24/1/2021).
Benteng di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Foto: indonesia-heritage.net
Berdasarkan pulauseribu.co.id, bangsa Portugis merupakan bangsa pertama yang singgah di Kepulauan Seribu sebelum Indonesia dijajah VOC. Peristiwa ini terjadi bertepatan saat Sunda Pajajaran masih berkuasa di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 1513. Meski Portugis yang pertama kali singgah, tapi justru Belanda yang memiliki banyak peninggalan di kepulauan tersebut.
Belanda juga pernah merancang peta beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan pada saat itu Kepulauan Seribu sudah terlihat pada peta yang dibuat. Selain itu, makam tokoh terkenal juga ada di beberapa pulau di Kepulauan Seribu, mulai dari Raja Pandita dari Kerajaan Kalimantan hingga Sultan Mahmud Zakaria dari Kesultanan Banten. Baca juga: Cegah COVID-19, Polsek Kepulauan Seribu Selatan Bagikan Masker pada Masyarakat dan Wisatawan
Berbagai peninggalan lain juga bisa ditemukan ketika berkunjung ke Pulau Seribu, mulai dari zaman Belanda hingga peninggalan dari kerajaan dahulu di Indonesia. Peninggalan ini menunjukkan bahwa Kepulauan Seribu kaya akan suku dan etnis. Tidak heran jika beragam budaya, logat dan tradisi bisa ditemukan di pulau ini.
Dari sejarah inilah, Pulau Seribu memiliki kebudayaan yang unik dibanding pulau lainnya. Semula, Pulau Seribu berasal dari koloni binatang yang sudah mati dan tersebar di wilayah teluk Jakarta. Barulah kemudian tumbuhan dan pohon mulai memenuhi pulau tersebut hingga akhirnya Pulau Seribu disinggahi oleh fauna.
(jon)
tulis komentar anda