Camat Kepulauan Seribu Tegaskan Tidak Ada Sinyal SOS di Pulau Laki
Kamis, 21 Januari 2021 - 10:22 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta melalui pihak Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan menerjunkan tim ke Pulau Laki untuk menelusuri viralnya sinyal SOS di pulau tidak berpenghuni itu. Pulau Laki merupakan lokasi sekitar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada 9 Januari 2021 lalu.
Sampai saat ini tim SAR gabungan masih melakukan proses pencarian para korban dan kotak hitam dari Cockpit Voice Record (CVR) menggunakan Remote Operated Underwater Vehicle (ROV). Camat Kepulauan Seribu Selatan Angga Putra mengatakan, pihaknya tidak menemukan apapun saat menelusuri Pulau Laki tersebut.
"Sepertinya tidak ada apa-apa," ujar Angga saat dihubungi, Kamis (21/1/2021).
Angga memastikan, tim yang menelusuri Pulau Laku sudah mengecek semua lokasi yang ada di pulau tersebut. Dia pun belum mengetahui siapa pembuat sinyal SOS atau darurat di Pulau Laki yang menghebohkan di dunia maya lantaran mengkaitkannya dengan peristiwa Sriwijaya Air SJ-182.
Angga juga mengirimkan sejumlah foto dari tim pengecekan yang diterjunkan ke Pulau Laki. Dari foto itu, tak ada tanda-tanda orang yang meminta pertolongan. Hanya tampak pohon-pohon dan semak belukar di Pulau Laki.
"Sudah ke lokasi (dan) itu hasilnya," tutur dia. Sebelumnya, jagad dunia maya dihebohkan dengan munculnya tanda SOS pada aplikasi Google Maps yang berada di Pulau Laki, lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Hingga saat ini, netizen masih membanjiri kolom komentar di akun Instagram dan Twitter milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk mengecek lokasi tersebut dan memastikan apakah ada korban Sriwijaya Air ada yang selamat.
Tanda SOS tersebut muncul dengan lambang garden/taman. Namun, tanda SOS tersebut tidak memuat informasi spesifik atau mengarahkan ke suatu hal tertentu.
Sampai saat ini tim SAR gabungan masih melakukan proses pencarian para korban dan kotak hitam dari Cockpit Voice Record (CVR) menggunakan Remote Operated Underwater Vehicle (ROV). Camat Kepulauan Seribu Selatan Angga Putra mengatakan, pihaknya tidak menemukan apapun saat menelusuri Pulau Laki tersebut.
"Sepertinya tidak ada apa-apa," ujar Angga saat dihubungi, Kamis (21/1/2021).
Angga memastikan, tim yang menelusuri Pulau Laku sudah mengecek semua lokasi yang ada di pulau tersebut. Dia pun belum mengetahui siapa pembuat sinyal SOS atau darurat di Pulau Laki yang menghebohkan di dunia maya lantaran mengkaitkannya dengan peristiwa Sriwijaya Air SJ-182.
Angga juga mengirimkan sejumlah foto dari tim pengecekan yang diterjunkan ke Pulau Laki. Dari foto itu, tak ada tanda-tanda orang yang meminta pertolongan. Hanya tampak pohon-pohon dan semak belukar di Pulau Laki.
"Sudah ke lokasi (dan) itu hasilnya," tutur dia. Sebelumnya, jagad dunia maya dihebohkan dengan munculnya tanda SOS pada aplikasi Google Maps yang berada di Pulau Laki, lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Hingga saat ini, netizen masih membanjiri kolom komentar di akun Instagram dan Twitter milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk mengecek lokasi tersebut dan memastikan apakah ada korban Sriwijaya Air ada yang selamat.
Tanda SOS tersebut muncul dengan lambang garden/taman. Namun, tanda SOS tersebut tidak memuat informasi spesifik atau mengarahkan ke suatu hal tertentu.
(hab)
tulis komentar anda