Pulau Laki, Eksotisme Pulau Tanpa Penghuni di Kepulauan Seribu
Rabu, 20 Januari 2021 - 16:58 WIB
JAKARTA - Pulau Laki merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang penuh eksotisme dan misteri lantaran tidak ada penduduknya. Luas Pulau Laki sekitar 30 hektare dan dibuka untuk kawasan wisata laut pada 1988.
Di dekatnya terdapat Pulau Laki Besar dan Pulau Laki Kecil. Untuk menuju Pulau Laki lebih praktis naik kapal motor dari Pantai Mauk, Sepatan, Kabupaten Tangerang. Bila dengan speed boat dari Mauk dibutuhkan waktu sekitar 25 menit. Baca juga: Patroli Gabungan Polri/TNI Tidak Temukan Sinyal SOS di Pulau Laki
Pulau Laki kian ramai diperbincangkan publik setelah pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar pulau ini. Kemudian, hari ini Rabu (20/1/2021) Pulau Laki juga menjadi sorotan karena ada tanda S.O.S dengan titik berada di Pulau Laki. Saat membuka Google Maps lalu mengarahkan ke Pulau Laki akan terlihat S.O.S berupa tanda seru berwarna merah di atas pulau tersebut.
Pantai Pulau Laki. Foto: ihategreenjello.com
Saat diklik, tanda S.O.S tidak memberikan informasi atau mengarahkan ke suatu hal tertentu. "No ratings or reviews," tulis keterangan saat tanda merah S.O.S diklik.
Tahukah anda ternyata Pulau Laki memiliki eksotisme keanekaragaman fauna perairan dan burung. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Nadhifa Trihapsoro menuangkan keindahan Pulau Laki melalui laman unikonservasifauna.org, beberapa tahun lalu.
Nadhifa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Unit Konservasi Fauna saat itu melakukan eksplorasi keanekaragaman fauna perairan dan burung. Baca juga: Tanda SOS di Pulau Laki Bikin Heboh, Basarnas Beri Penjelasan Ini
Pengamatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu fauna perairan dan burung. Pengamatan fauna perairan dilakukan di sepanjang pesisir pantai barat pulau yang cukup dangkal kaya akan tanaman bakau. Pengamatan burung dilakukan dengan dua jalur yaitu jalur mengelilingi pantai di pagi hari dan jalur melintasi hutan di sore hari.
“Kami menemukan banyak jenis burung, sebagian besar sudah pernah kami jumpai seperti remetuk laut (Gerygone sulphurea), merbah cerucuk (Pycnonotus goiavier), Cekakak sungai (Todiramphus chloris), burung madu sriganti (Nectarinia jugularis), Perkutut (Geopelia striata), ada juga beberapa jenis yang sebelumnya belum pernah kulihat seperti pergam laut (Ducula bicolor), gagak hutan (Corvus enca), kuntul karang (Egretta sacra), dan burung lainnya yang totalnya mencapai 27 jenis,” tulis Nadhifa.
Pengamatan pagi, dia terkesima dengan padang anemon laut berwarna-warni. Selain anemon, ada juga teripang, bintang laut, ubur-ubur, dan umang-umang yang banyak tersebar di sepanjang pesisir pantai barat. Mereka juga menemukan gurita pada pantai berbatu dan sekelompok monyet ekor panjang di pinggir hutan.
Di dekatnya terdapat Pulau Laki Besar dan Pulau Laki Kecil. Untuk menuju Pulau Laki lebih praktis naik kapal motor dari Pantai Mauk, Sepatan, Kabupaten Tangerang. Bila dengan speed boat dari Mauk dibutuhkan waktu sekitar 25 menit. Baca juga: Patroli Gabungan Polri/TNI Tidak Temukan Sinyal SOS di Pulau Laki
Pulau Laki kian ramai diperbincangkan publik setelah pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar pulau ini. Kemudian, hari ini Rabu (20/1/2021) Pulau Laki juga menjadi sorotan karena ada tanda S.O.S dengan titik berada di Pulau Laki. Saat membuka Google Maps lalu mengarahkan ke Pulau Laki akan terlihat S.O.S berupa tanda seru berwarna merah di atas pulau tersebut.
Pantai Pulau Laki. Foto: ihategreenjello.com
Saat diklik, tanda S.O.S tidak memberikan informasi atau mengarahkan ke suatu hal tertentu. "No ratings or reviews," tulis keterangan saat tanda merah S.O.S diklik.
Tahukah anda ternyata Pulau Laki memiliki eksotisme keanekaragaman fauna perairan dan burung. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Nadhifa Trihapsoro menuangkan keindahan Pulau Laki melalui laman unikonservasifauna.org, beberapa tahun lalu.
Nadhifa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Unit Konservasi Fauna saat itu melakukan eksplorasi keanekaragaman fauna perairan dan burung. Baca juga: Tanda SOS di Pulau Laki Bikin Heboh, Basarnas Beri Penjelasan Ini
Pengamatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu fauna perairan dan burung. Pengamatan fauna perairan dilakukan di sepanjang pesisir pantai barat pulau yang cukup dangkal kaya akan tanaman bakau. Pengamatan burung dilakukan dengan dua jalur yaitu jalur mengelilingi pantai di pagi hari dan jalur melintasi hutan di sore hari.
“Kami menemukan banyak jenis burung, sebagian besar sudah pernah kami jumpai seperti remetuk laut (Gerygone sulphurea), merbah cerucuk (Pycnonotus goiavier), Cekakak sungai (Todiramphus chloris), burung madu sriganti (Nectarinia jugularis), Perkutut (Geopelia striata), ada juga beberapa jenis yang sebelumnya belum pernah kulihat seperti pergam laut (Ducula bicolor), gagak hutan (Corvus enca), kuntul karang (Egretta sacra), dan burung lainnya yang totalnya mencapai 27 jenis,” tulis Nadhifa.
Pengamatan pagi, dia terkesima dengan padang anemon laut berwarna-warni. Selain anemon, ada juga teripang, bintang laut, ubur-ubur, dan umang-umang yang banyak tersebar di sepanjang pesisir pantai barat. Mereka juga menemukan gurita pada pantai berbatu dan sekelompok monyet ekor panjang di pinggir hutan.
(jon)
tulis komentar anda