Puluhan Pegawai Terpapar Covid-19, Disdukcapil Kabupaten Bekasi Tutup Layanan Tatap Muka
Selasa, 19 Januari 2021 - 14:13 WIB
BEKASI - Buntut puluhan pegawainya terpapar Covid-19 ,Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ( Disdukcapil ) Kabupaten bekasi , belum memutuskan kapan bisa melayani perekaman dan pengurusan surat pindah secara tatap muka.Namun, pelayanan catatan sipil untuk warga dilakukan secara online.
Kepala Disdukcapil kabupaten Bekasi, Hudaya menuturkan, hingga saat ini, pihaknya masih memberlakukan kebijkan 25 persen masuk kantor dari 130 jumlah pegawai yang ada. “Ada 33 orang yang terpapar positif Covid-19. Jadi,pelayanan hanya dilakukan secara online demi keselamatan semua pegawai,” katanya di Bekasi, Selasa (19/1/2021).
Namun untuk memaksimalkan pelayanan, katadia, masyarakat bisa melalui pelayanan di kecamatan. Akan tetapi untuk proses pencetakan layanan kependudukan, seperti KTP-El dan yang lainnya butuh waktu. Sebab harus ada beberapa proses yang ditempuh, kemudian petugas juga dikurangi. “Dalam pelayanan, kami sebenarnya sudah menjalankan protokol kesehatan (prokes). Tapi karena berkasnya dari masyarakat, kami sulit untuk menditeksinya. Sebab, dari hemat kami, terpaparnya 33 pegawai ini banyak dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Hudaya menjelaskan, pegawai yang terpapar mulai dari Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kepala Bidan, hingga Kepala Seksi.Saat inimerekasedang menjalani isolasi mandiri.Selain lingkungan pejabat, puluhan lainya merupakan pegawai yang melayani pelayanan catatan sipil. Diberitakan sebelumnya,Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi menyebutkan sebanyak 45 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19. Penyumbang terbanyak dari Dinas Kependudukan Catatan Sipil. Saat ini, puluhan ASN tersebut sedang melakukan isolasi mandiri.
“Hingga hari ini(Senin)ada sekitar 45 pegawai yang terpapar Covid-19,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Senin 18 Januari 2021.
Menurut dia, kluster ASN tersebut meningkat semenjak periode minggu lalu, dikarenakan mereka terkena dari lingkungan tempat tinggal kemudian masuk di kantor. Selain Disdukcapil, kata dia, ASN itu berada di OPD Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Dinas Kesehatan, dan Dinas Cipta Karya.
“Penyumbang terbanyak dari catatan sipil, saat ini puluhan pegawai tersebut sedang dalam pemulihan,” ungkapnya.
Kepala Disdukcapil kabupaten Bekasi, Hudaya menuturkan, hingga saat ini, pihaknya masih memberlakukan kebijkan 25 persen masuk kantor dari 130 jumlah pegawai yang ada. “Ada 33 orang yang terpapar positif Covid-19. Jadi,pelayanan hanya dilakukan secara online demi keselamatan semua pegawai,” katanya di Bekasi, Selasa (19/1/2021).
Namun untuk memaksimalkan pelayanan, katadia, masyarakat bisa melalui pelayanan di kecamatan. Akan tetapi untuk proses pencetakan layanan kependudukan, seperti KTP-El dan yang lainnya butuh waktu. Sebab harus ada beberapa proses yang ditempuh, kemudian petugas juga dikurangi. “Dalam pelayanan, kami sebenarnya sudah menjalankan protokol kesehatan (prokes). Tapi karena berkasnya dari masyarakat, kami sulit untuk menditeksinya. Sebab, dari hemat kami, terpaparnya 33 pegawai ini banyak dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Hudaya menjelaskan, pegawai yang terpapar mulai dari Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kepala Bidan, hingga Kepala Seksi.Saat inimerekasedang menjalani isolasi mandiri.Selain lingkungan pejabat, puluhan lainya merupakan pegawai yang melayani pelayanan catatan sipil. Diberitakan sebelumnya,Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi menyebutkan sebanyak 45 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19. Penyumbang terbanyak dari Dinas Kependudukan Catatan Sipil. Saat ini, puluhan ASN tersebut sedang melakukan isolasi mandiri.
“Hingga hari ini(Senin)ada sekitar 45 pegawai yang terpapar Covid-19,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Senin 18 Januari 2021.
Menurut dia, kluster ASN tersebut meningkat semenjak periode minggu lalu, dikarenakan mereka terkena dari lingkungan tempat tinggal kemudian masuk di kantor. Selain Disdukcapil, kata dia, ASN itu berada di OPD Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Dinas Kesehatan, dan Dinas Cipta Karya.
“Penyumbang terbanyak dari catatan sipil, saat ini puluhan pegawai tersebut sedang dalam pemulihan,” ungkapnya.
(mhd)
tulis komentar anda