Perkuat ketahanan keluarga, Komunitas GiGa Luncurkan Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia
Kamis, 17 Desember 2020 - 06:32 WIB
DEPOK - Dalam tatanan kehidupan, keluarga menjadi entitas terkecil dari bangunan masyarakat. Keluarga memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keluarga dengan ketahanan yang kokoh akan melahirkan bangsa yang kuat.
Ketua Penggiat Keluarga (GiGa) Euis Sunarti mengatakan, saat ini laju degradasi terhadap tatanan kehidupan keluarga berkualitas tinggi sekali dibandingkan laju pembangunan keluarga secara regular. Jika terjadi bencana alam dan sosial, maka laku pemulihannya berjalan. lambat dan membutuhkan energi yang luar biasa. (Baca juga; Pilkada Depok 2020, Golput Lampaui Perolehan Suara Paslon Terpilih Idris-Imam )
“Misalnya bila ada anggota keluarga yang mengalami kekerasan, maka energi yang dibutuhkan untuk memulihkan mental dari trauma membutuhkan waktu berbulan-bulan. Demikian juga bila mengalami bencana alam, tidak cukup satu tahun keluarga bisa kembali hidup normal dan mandiri,” kata Euis dalam sebuah diskusi di Depok, Kamis (17/12/2020).
Oleh karena itu, menurutnya dalam rangka mempercepat pembangunan, koordinasi strategi dan program Ketahanan Keluarga secara nasional, perlu dibentuk Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia (KN-KKI). Tujuannya sebagai wadah musyawarah yang bersifat independen, untuk menjadi mitra Pemerintah. KN-KKI adalah lembaga yang dibentuk mengemban fungsi dan amanat khusus terkait peningkatan efektifitas, pencarian dan penetapan upaya terobosan dan percepatan pembangunan ketahanan keluarga.
“Selain itu, KN-KKI juga bekerja untuk menyediakan sarana dan rekomendasi terkait peta jalan perencanaan jangka panjang dan menengah. Termasuk didalamnya rekomendasi pembinaan, pengawasan, pengendalian dan rekomendasi efektifitas terobosan, serta percepatan pembangunan ketahanan keluarga,” ungkapnya. (Baca juga; Pegawai Positif COVID-19, Kantor DPMPST Kota Depok Ditutup Sementara )
Euis menuturkan KN-KKI akan diresmikan pada tanggal 22 Desember 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Acara akan dilaksanakan secara online dan dihadiri berbagai unsur nonpemerintah, yaitu akademisi, peneliti dari perguruan tinggi serta lembaga kajian dan pengembangan. “Juga akan hadir perorangan yang berkontribusi nyata dalam pembangunan keluarga, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, media, dan dunia usaha,” pungkasnya.
Ketua Penggiat Keluarga (GiGa) Euis Sunarti mengatakan, saat ini laju degradasi terhadap tatanan kehidupan keluarga berkualitas tinggi sekali dibandingkan laju pembangunan keluarga secara regular. Jika terjadi bencana alam dan sosial, maka laku pemulihannya berjalan. lambat dan membutuhkan energi yang luar biasa. (Baca juga; Pilkada Depok 2020, Golput Lampaui Perolehan Suara Paslon Terpilih Idris-Imam )
“Misalnya bila ada anggota keluarga yang mengalami kekerasan, maka energi yang dibutuhkan untuk memulihkan mental dari trauma membutuhkan waktu berbulan-bulan. Demikian juga bila mengalami bencana alam, tidak cukup satu tahun keluarga bisa kembali hidup normal dan mandiri,” kata Euis dalam sebuah diskusi di Depok, Kamis (17/12/2020).
Oleh karena itu, menurutnya dalam rangka mempercepat pembangunan, koordinasi strategi dan program Ketahanan Keluarga secara nasional, perlu dibentuk Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia (KN-KKI). Tujuannya sebagai wadah musyawarah yang bersifat independen, untuk menjadi mitra Pemerintah. KN-KKI adalah lembaga yang dibentuk mengemban fungsi dan amanat khusus terkait peningkatan efektifitas, pencarian dan penetapan upaya terobosan dan percepatan pembangunan ketahanan keluarga.
“Selain itu, KN-KKI juga bekerja untuk menyediakan sarana dan rekomendasi terkait peta jalan perencanaan jangka panjang dan menengah. Termasuk didalamnya rekomendasi pembinaan, pengawasan, pengendalian dan rekomendasi efektifitas terobosan, serta percepatan pembangunan ketahanan keluarga,” ungkapnya. (Baca juga; Pegawai Positif COVID-19, Kantor DPMPST Kota Depok Ditutup Sementara )
Euis menuturkan KN-KKI akan diresmikan pada tanggal 22 Desember 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Acara akan dilaksanakan secara online dan dihadiri berbagai unsur nonpemerintah, yaitu akademisi, peneliti dari perguruan tinggi serta lembaga kajian dan pengembangan. “Juga akan hadir perorangan yang berkontribusi nyata dalam pembangunan keluarga, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, media, dan dunia usaha,” pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda