Kasus Kerumunan Terus Bergulir, Polda Metro Kirim Surat ke Rumah Habib Rizieq
Minggu, 29 November 2020 - 17:11 WIB
JAKARTA - Kasus kerumunan massa dan simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam acara pernikahan putrinya, Syarifah Najwa Shihab di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terus bergulir.
Setelah naik statusnya ke penyidikan, polisi pun mengambil langkah awal meminta lagi keterangan saksi. Kali ini, yang rencananya akan dimintai keterangan adalah Habib Rizieq Shihab selaku pemilik acara hajatan putrinya tersebut. Hari ini, Minggu 29 November 2020 polisi mengirimkan surat pemanggilan terhadap pentolan FPI itu.
"Benar hari ini dikirimkan surat panggilan ke Rizieq," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/11/2020). ( )
Namun, tidak dirinci kapan harus memenuhi panggilan ini. Kemudian apa yang mau digali penyidik tidak dibeberkan. Surat sendiri dikirimkan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ke kediaman Rizieq di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Menyampaikan panggilan saja," tegasnya.
Diketahui, Front Pembela Islam (FPI) dan Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Shihab, dikenai sanksi denda secara administratif sebesar Rp50 juta oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Surat pemberian sanksi itu dikirimkan pada Minggu, 15 November 2020. ( )
Denda ini terkait dengan penyelenggaraan rangkaian kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu malam, 14 November 2020. Kegiatan ini menimbulkan kerumunan massa.
Sementara, menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas Laydrus, menyebut denda administratif sebesar Rp50 juta telah dibayarkan. Denda merupakan sanksi dari Satpol PP DKI Jakarta karena adanya kerumunan massa saat acara pernikahan anak Habib Rizieq.
"Kami dari pihak keluarga sudah terima suratnya, bahkan kami sudah membayar (sanksi) dan memaklumi hal tersebut, meskipun di acara kemarin diwajibkan protokol Covid (dan sudah kami laksanakan)," tulis Habib Hanif melalui akun resmi Front Pembela Islam (FPI), dikutip Minggu, 15 November 2020. ( )
Buntut kejadian ini, pada Senin, 16 November 2020, Mabes Polri mencopot dua Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) yaitu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. Keduanya dicopot lantaran dianggap tidak melaksanakan perintah menegakkan protokol kesehatan.
Meski begitu, Polri tidak menjelaskan secara lebih rinci alasan pencopotan kedua jenderal polisi berbintang dua tersebut. Namun, diketahui terjadi sejumlah kerumunan massa belakangan ini di daerah Jakarta dan Jawa Barat.
Setelah naik statusnya ke penyidikan, polisi pun mengambil langkah awal meminta lagi keterangan saksi. Kali ini, yang rencananya akan dimintai keterangan adalah Habib Rizieq Shihab selaku pemilik acara hajatan putrinya tersebut. Hari ini, Minggu 29 November 2020 polisi mengirimkan surat pemanggilan terhadap pentolan FPI itu.
"Benar hari ini dikirimkan surat panggilan ke Rizieq," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/11/2020). ( )
Namun, tidak dirinci kapan harus memenuhi panggilan ini. Kemudian apa yang mau digali penyidik tidak dibeberkan. Surat sendiri dikirimkan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ke kediaman Rizieq di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Menyampaikan panggilan saja," tegasnya.
Diketahui, Front Pembela Islam (FPI) dan Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Shihab, dikenai sanksi denda secara administratif sebesar Rp50 juta oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Surat pemberian sanksi itu dikirimkan pada Minggu, 15 November 2020. ( )
Denda ini terkait dengan penyelenggaraan rangkaian kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu malam, 14 November 2020. Kegiatan ini menimbulkan kerumunan massa.
Sementara, menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas Laydrus, menyebut denda administratif sebesar Rp50 juta telah dibayarkan. Denda merupakan sanksi dari Satpol PP DKI Jakarta karena adanya kerumunan massa saat acara pernikahan anak Habib Rizieq.
"Kami dari pihak keluarga sudah terima suratnya, bahkan kami sudah membayar (sanksi) dan memaklumi hal tersebut, meskipun di acara kemarin diwajibkan protokol Covid (dan sudah kami laksanakan)," tulis Habib Hanif melalui akun resmi Front Pembela Islam (FPI), dikutip Minggu, 15 November 2020. ( )
Buntut kejadian ini, pada Senin, 16 November 2020, Mabes Polri mencopot dua Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) yaitu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. Keduanya dicopot lantaran dianggap tidak melaksanakan perintah menegakkan protokol kesehatan.
Meski begitu, Polri tidak menjelaskan secara lebih rinci alasan pencopotan kedua jenderal polisi berbintang dua tersebut. Namun, diketahui terjadi sejumlah kerumunan massa belakangan ini di daerah Jakarta dan Jawa Barat.
(mhd)
tulis komentar anda