Antisipasi Lonjakan Covid-19, Bogor Siapkan RS Darurat

Rabu, 25 November 2020 - 06:49 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Bogor diminta menyiapkan skenario terburuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang akhir tahun 2020. Permintaan itu dilontarkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto .

Alasannya, sejauh ini tren rata-rata kasus harian Covid-19 di Kota Bogor yang terus mengalami peningkatan. ( )

"Pertambahan pasien masih tinggi mendekati angka 50 kasus per hari. Saat ini, rata-rata masih di 40-an, jangan sampai 50. Makanya saya bilang testing, tracing dan treatment harus ditingkatkan lagi. Saya minta unit lacak dimaksimalkan lagi di wilayah," kata Bima saat melakukan brefieng staff di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor, Selasa 24 November 2020.



Bima menambahkan, Pemkot Bogor juga akan mulai menyiapkan alternatif rumah akit darurat apabila situasi semakin tinggi lonjakan kasus positifnya. ( )

"Saya perintahkan mengantisipasi skenario terburuk. Skenario terburuknya itu tidak ada lagi tempat tidur tersisa. Kalau OTG masih bisa, tapi kalau fasilitas mediskan beda, perlu SDM dan alat kesehatan. Begitu (lonjakan dahsyat) itu terjadi bahaya sekali dan sekarang indikasinya sudah ke arah situ," tegasnya.

Menurutnya, tidak mungkin mengandalkan rumah sakit swasta untuk menambah ruang isolasi. Lalu, tidak mungkin juga RSUD Kota Bogor dijadikan 100 persen untuk menangani covid-19 karena ada pasien umum lainnya juga yang harus dilakukan perawatan.

"Saya minta bukan hanya menambah ruang isolasi. Tapi mulai disiapkan alternatif rumah sakit darurat seperti Wisma Atlet di Jakarta apabila situasi semakin tinggi lonjakannya. Artinya tidak cukup isolasi karantina untuk orang tanpa gejala, tetapi orang yang dengan gejala juga memerlukan perawatan. Harus disiapkan," jelas Bima.

Karena itu, Bima meminta segera mencari tempat yang digunakan untuk rumah sakit daruat dalam mengantispasi lonjakan kasus Covid-19. "Jadi saya minta tolong dicari tempatnya atau jejaring dengan Kabupaten Bogor. Tidak bisa itu kalau kita hanya mengharapkan RS swasta untuk menambah. Paling satu atau dua. Saya khawatir terjadi lonjakan, tidak menampung dimana-mana," tandasnya.

Semetara itu, Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir menyatakan, bahwa pihaknya bisa menargetkan penambahan tempat tidur untuk perawatan Covid-19 hingga 120 unit. Namun, ada persoalan lain, yakni tenaga perawat yang bertumbangan karena 7 bulan full bertugas.

"Kemarin kapasitas bisa 100 tapi karena SDM 7 bulan terus full, ada yang sudah bertumbangan sakit. Jadi kondisinya saat ini sedang merekrut pegawai kontrak yang baru untuk memenuhi 120 tempat tidur sesuai target. Target kita 120 tempat tidur, itu nomor dua paling banyak se-Jawa Barat," ucap Ilham.

Dalam brifieng staff itu juga diumumkan perpanjangan Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) Kota Bogor mulai 25 November hingga 8 Desember 2020 sesuai dengan Keputusan Wali Kota Bogor Nomor 440.45-835 Tahun 2020.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada hari ini terdapat penambahan kasus positif covid-19 sebanyak 45 orang. Dengan begitu, total kasus positif di Kota Bogor sudah mencapai 3.063 orang dengan rincian sembuh 2.468 orang, masih sakit 504 oramg dan meninggal 91 orang.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More