Kasus Meninggal Dunia Terkait Corona di Bogor Bertambah Jadi 193 Orang
Jum'at, 13 November 2020 - 03:11 WIB
BOGOR - Kasus meninggal dunia terkait Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bogor jumlahnya terus bertambah dan kini menjadi 193 orang. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor menyebutkan kasus meninggal itu terdiri dari 82 orang dari terkonfirmasi positif, probable 59 orang, dan dari suspek sebanyak 52 orang.
"Hari ini kasus meninggal akibat terkonfirmasi positif bertambah satu orang," kata Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk siaga Corona, Sri Nowo Retno, Kamis 12 November 2020.
Dengan demikian, lanjut dia, total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor selama pandemi hingga Kamis 12 November 2020 telah menembus 2.520 orang. "Terdiri dari masih sakit 493 orang, selesai atau sembuh 1.945 orang dan meninggal dunia 82 orang," ungkapnya.
Di bagian lain, selain memerangi Corona, Pemkot Bogor melalui Tim Penggerak PKK terus gencar meminimalisir stunting. Selama pandemi Covid-19 tim PKK Kota Bogor berjalan dari rumah ke rumah (door to door) menyambangi setiap rumah bayi, balita dan ibu hamil. ( )
Membawa tas berisi perlengkapan untuk menimbang bayi/balita serta vitamin untuk bayi/balita, para kader posyandu yang tak lagi mengenal lelah ini. Dengan ramah dan profesional melakukan pelayanan Posyandu Keliling (Posling) langsung ke rumah sasaran.
Sambutan antusias dan bahagia dari ibu-ibu hamil, para ibu bayi dan balita sudah cukup menjadi energi dan semangat tambahan para kader posyandu menjalankan rutinitas Posling. ( )
"Di awal masa Pandemi Covid-19, kegiatan posyandu sempat terhenti dan hanya melakukan pemantauan via grup WhatsApp dengan sasaran bayi/balita dan ibu hamil," ujar Ketua Pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Meira Sofia.
Meira mengatakan, dengan terhentinya kegiatan posyandu selama beberapa bulan, menjadi kekhawatiran Tim Penggerak PKK dan DPMPPA Kota Bogor akan terjadinya stunting pada bayi/balita Kota Bogor.
Tak ayal, pada Agustus lalu bertepatan dengan bulan imunisasi Posyandu kembali digerakkan dengan konsep posyandu Keliling (Posling). "Ada jadwal keliling untuk para kader mendatangi rumah-rumah sasaran didampingi tim dari Puskesmas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat " imbuh Meira.
Kegiatan Posling ini sangat diapresiasi para ibu dan ibu hamil, karena mereka tidak perlu lagi datang ke Posyandu yang rentan penularan Covid-19 karena kerumunan. Tak hanya itu dengan Posling cakupan sasaran pun menjadi lebih tinggi.
"Pelayanan posyandu di Posling itu utamanya penimbangan bayi/balita, penyuluhan ketika timbangan bayi/balita berkurang dan juga pemberian vitamin," pungkasnya.
"Hari ini kasus meninggal akibat terkonfirmasi positif bertambah satu orang," kata Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk siaga Corona, Sri Nowo Retno, Kamis 12 November 2020.
Dengan demikian, lanjut dia, total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor selama pandemi hingga Kamis 12 November 2020 telah menembus 2.520 orang. "Terdiri dari masih sakit 493 orang, selesai atau sembuh 1.945 orang dan meninggal dunia 82 orang," ungkapnya.
Di bagian lain, selain memerangi Corona, Pemkot Bogor melalui Tim Penggerak PKK terus gencar meminimalisir stunting. Selama pandemi Covid-19 tim PKK Kota Bogor berjalan dari rumah ke rumah (door to door) menyambangi setiap rumah bayi, balita dan ibu hamil. ( )
Membawa tas berisi perlengkapan untuk menimbang bayi/balita serta vitamin untuk bayi/balita, para kader posyandu yang tak lagi mengenal lelah ini. Dengan ramah dan profesional melakukan pelayanan Posyandu Keliling (Posling) langsung ke rumah sasaran.
Sambutan antusias dan bahagia dari ibu-ibu hamil, para ibu bayi dan balita sudah cukup menjadi energi dan semangat tambahan para kader posyandu menjalankan rutinitas Posling. ( )
"Di awal masa Pandemi Covid-19, kegiatan posyandu sempat terhenti dan hanya melakukan pemantauan via grup WhatsApp dengan sasaran bayi/balita dan ibu hamil," ujar Ketua Pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Meira Sofia.
Meira mengatakan, dengan terhentinya kegiatan posyandu selama beberapa bulan, menjadi kekhawatiran Tim Penggerak PKK dan DPMPPA Kota Bogor akan terjadinya stunting pada bayi/balita Kota Bogor.
Tak ayal, pada Agustus lalu bertepatan dengan bulan imunisasi Posyandu kembali digerakkan dengan konsep posyandu Keliling (Posling). "Ada jadwal keliling untuk para kader mendatangi rumah-rumah sasaran didampingi tim dari Puskesmas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat " imbuh Meira.
Kegiatan Posling ini sangat diapresiasi para ibu dan ibu hamil, karena mereka tidak perlu lagi datang ke Posyandu yang rentan penularan Covid-19 karena kerumunan. Tak hanya itu dengan Posling cakupan sasaran pun menjadi lebih tinggi.
"Pelayanan posyandu di Posling itu utamanya penimbangan bayi/balita, penyuluhan ketika timbangan bayi/balita berkurang dan juga pemberian vitamin," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda