Sejarah Jakarta, Disebut di Batu Tulis Purnawarman yang Berkembang Menjadi Bandar Besar
Kamis, 29 Oktober 2020 - 06:30 WIB
Karena istilah Kota Satelit seyogyanya merupakan area yang bisa berdiri sendiri. Keadaan yang mendesak agaknya membuat perencanaan kota kebayoran dengan perkembangan penduduknya menjadi “beban” kota induknya.
Salah satu hal yang terlihat setiap hari ialah tumpahnya penduduk Kebayoran dengan bermacam kendaraan pagi hari yang menuju lapangan Merdeka dan sebaliknya di siang hari maupun sore hari menuju Kebayoran kembali. Maka saya menyadari satu hal, fenomena yang tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi saat ini di Jakarta secara tidak langsung merupakan andil tidak tepatnya perencanaan kota di masa lalu.
- Tulisan ini karya Niken Prawestiti (pembaca SINDOnews)
Referensi :
1. Surjomiharjo, Abdurrachman. 2000. Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Dinas Museum & Pemugaran Provinsi DKI Jakarta.
2. Abeyasekere, Susan. 1989. Jakarta A History. Oxford University Press.
3. Sjoberg, Gideon. 1965. The Origin and Evolution of Cities.
4. Childe, Gordin V. 1950. The Urban Revolution : Town Planning Review.
Salah satu hal yang terlihat setiap hari ialah tumpahnya penduduk Kebayoran dengan bermacam kendaraan pagi hari yang menuju lapangan Merdeka dan sebaliknya di siang hari maupun sore hari menuju Kebayoran kembali. Maka saya menyadari satu hal, fenomena yang tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi saat ini di Jakarta secara tidak langsung merupakan andil tidak tepatnya perencanaan kota di masa lalu.
- Tulisan ini karya Niken Prawestiti (pembaca SINDOnews)
Referensi :
1. Surjomiharjo, Abdurrachman. 2000. Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Dinas Museum & Pemugaran Provinsi DKI Jakarta.
2. Abeyasekere, Susan. 1989. Jakarta A History. Oxford University Press.
3. Sjoberg, Gideon. 1965. The Origin and Evolution of Cities.
4. Childe, Gordin V. 1950. The Urban Revolution : Town Planning Review.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda