Cegah Demo Anarkis di Ibu Kota, Kapolres dan Dandim Jakbar Gandeng RT/RW
Senin, 19 Oktober 2020 - 15:44 WIB
JAKARTA - Polres Jakarta Barat bersama Kodim 0503 menggelar apel menjaga kesiapsiagaan mencegah aksi demo yang berujung rusuh . Apel ini dalam rangka mewujudkan Kamtibmas yang aman.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie mengatakan, pihaknya bersama TNI dalam hal ini Dandim 0503 Inf Dadang Ismail Marzuki menggandeng masyarakat di wilayah Jakarta Barat. "Kami berinisiatif dengan pak dandim mengumpulkan para RT dan atas instruksi pak Camat pertama ingin menyamakan presepsi dulu," kata Kombes Audie di Stadion Tamansari, Jalan Mangga Besar, Jakarta Barat, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Pengamat Hukum Sayangkan Demo UU Cipta Kerja Berujung Anarkis)
Kegiatan rembug bersama warga ini untuk menyampaikan persepi agar aksi menyampaikan aspirasi tak disusupi oleh oknum-oknum yang menginginkan kericuhan. Ia berkaca pada aksi demo beberapa hari yang lalu.
"Kami mendengar ada kelompok masyarakat yang ingin membuat perlawanan terhadap para perusuh. Nah itu kita tidak inginkan itu terjadi. Kita sudah sepakat dengan pak dandim jangan sampai terjadi ada bentrok antar warga jadi kami menyamakan presepsi, sudah warga jaga rumahnya masing-masing aja, nanti kami TNI-Polri yang jaga diluar. Kami yang dijalan, mereka nggak usah turun ke jalan," jelasnya. (Baca juga: Dituding Dalangi Aksi Penolakan UU Ciptaker, SBY: Saya Menjadi Korban)
Audie mengatakan ia bersama Dandim 0503 menyampaikan kepada warga agar bersama-sama menjaga rumah masing-masing untuk menghindari perusuh. Ia juga mengimbau warga agar tidak terprovokasi dalam melakukan aksi demo.
"Bukan melibatkan warga, justru kita bersepakat dengan warga. Bukan melibatkan warga untuk turun ke jalan. Sekali lagi, Kita hanya menyampaikan kepada warga untuk jaga rumah masing-masing, biar kami yang turun ke jalan untuk mengamankan. Kita smapaikan kepada warga untuk mengerti, mana pengunjuk rasa dan mana perusuh," pungkasnya.
Audie menilai masyarakat kini sudah cerdas dalam melihat mana aksi demo yang benar dan mana yang hanya ingin membuat rusuh. Ia mencontohkan bila ada sekelompok massa demo membawa atribut untuk demo.
"Kalau yang dibawa itu spanduk, toa, bendera dsb itu mau unjuk rasa. Kalau yang dibawa bom molotov, celurit, dan batu, ya Anda bisa menilai sendiri apa yang mereka ingin lakukan," sambungnya. (Baca juga: Gerebek Apartemen di Cawang, Polisi Temukan Satu Koper Besar Ekstasi dan Sabu)
Dandim 0503 Jakarta Barat Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki mengatakan, pihanya siap mem-backup polisi dalam mengamankan demo. Menurut Dadang, peran TNI-Polri juga perlu dukungan dari masyarakat agar tercipta Kamtibmas yang aman dan lancar.
"Kegiatan hari ini akan menyampaikan persepsi, bagaimana mengamankan wilayah. Saya bersama Pak Kapolres menyatakan, bahwa pengamanan ini tidak bisa dilakukan hanya TNI-Polri, tetapi perlu juga melibatkan masyarakat tapi bukan turun langsung. Kita mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga wilayahnya dari aksi-aksi yang katakanlah anarkis," tuturnya.
Adapun warga yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah para ketua RT dan ketua RW se-Jakarta Barat. Mereka diharapkan dapat mensosialisasikan kepada warga untuk sama-sama menjaga Kamtibmas tanpa harus turun ke jalan mengikuti aksi demo. "Lebih baik di rumah saja, tidak boleh ikut aksi teman-temannya dsb. Jadi kita bisa lebih membedakan," tandanya.
Lihat Juga: Markas Judi Online di Jakbar Beroperasi Sejak 2022, Sudah Kirim 4.324 Rekening ke Kamboja
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie mengatakan, pihaknya bersama TNI dalam hal ini Dandim 0503 Inf Dadang Ismail Marzuki menggandeng masyarakat di wilayah Jakarta Barat. "Kami berinisiatif dengan pak dandim mengumpulkan para RT dan atas instruksi pak Camat pertama ingin menyamakan presepsi dulu," kata Kombes Audie di Stadion Tamansari, Jalan Mangga Besar, Jakarta Barat, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Pengamat Hukum Sayangkan Demo UU Cipta Kerja Berujung Anarkis)
Kegiatan rembug bersama warga ini untuk menyampaikan persepi agar aksi menyampaikan aspirasi tak disusupi oleh oknum-oknum yang menginginkan kericuhan. Ia berkaca pada aksi demo beberapa hari yang lalu.
"Kami mendengar ada kelompok masyarakat yang ingin membuat perlawanan terhadap para perusuh. Nah itu kita tidak inginkan itu terjadi. Kita sudah sepakat dengan pak dandim jangan sampai terjadi ada bentrok antar warga jadi kami menyamakan presepsi, sudah warga jaga rumahnya masing-masing aja, nanti kami TNI-Polri yang jaga diluar. Kami yang dijalan, mereka nggak usah turun ke jalan," jelasnya. (Baca juga: Dituding Dalangi Aksi Penolakan UU Ciptaker, SBY: Saya Menjadi Korban)
Audie mengatakan ia bersama Dandim 0503 menyampaikan kepada warga agar bersama-sama menjaga rumah masing-masing untuk menghindari perusuh. Ia juga mengimbau warga agar tidak terprovokasi dalam melakukan aksi demo.
"Bukan melibatkan warga, justru kita bersepakat dengan warga. Bukan melibatkan warga untuk turun ke jalan. Sekali lagi, Kita hanya menyampaikan kepada warga untuk jaga rumah masing-masing, biar kami yang turun ke jalan untuk mengamankan. Kita smapaikan kepada warga untuk mengerti, mana pengunjuk rasa dan mana perusuh," pungkasnya.
Audie menilai masyarakat kini sudah cerdas dalam melihat mana aksi demo yang benar dan mana yang hanya ingin membuat rusuh. Ia mencontohkan bila ada sekelompok massa demo membawa atribut untuk demo.
"Kalau yang dibawa itu spanduk, toa, bendera dsb itu mau unjuk rasa. Kalau yang dibawa bom molotov, celurit, dan batu, ya Anda bisa menilai sendiri apa yang mereka ingin lakukan," sambungnya. (Baca juga: Gerebek Apartemen di Cawang, Polisi Temukan Satu Koper Besar Ekstasi dan Sabu)
Dandim 0503 Jakarta Barat Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki mengatakan, pihanya siap mem-backup polisi dalam mengamankan demo. Menurut Dadang, peran TNI-Polri juga perlu dukungan dari masyarakat agar tercipta Kamtibmas yang aman dan lancar.
"Kegiatan hari ini akan menyampaikan persepsi, bagaimana mengamankan wilayah. Saya bersama Pak Kapolres menyatakan, bahwa pengamanan ini tidak bisa dilakukan hanya TNI-Polri, tetapi perlu juga melibatkan masyarakat tapi bukan turun langsung. Kita mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga wilayahnya dari aksi-aksi yang katakanlah anarkis," tuturnya.
Adapun warga yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah para ketua RT dan ketua RW se-Jakarta Barat. Mereka diharapkan dapat mensosialisasikan kepada warga untuk sama-sama menjaga Kamtibmas tanpa harus turun ke jalan mengikuti aksi demo. "Lebih baik di rumah saja, tidak boleh ikut aksi teman-temannya dsb. Jadi kita bisa lebih membedakan," tandanya.
Lihat Juga: Markas Judi Online di Jakbar Beroperasi Sejak 2022, Sudah Kirim 4.324 Rekening ke Kamboja
(poe)
tulis komentar anda