9.000 Lebih Personel Berjaga di DPR untuk Antisipasi Massa Buruh
Selasa, 06 Oktober 2020 - 09:36 WIB
JAKARTA - Meski tidak memberikan izin keramaian pada pengunjuk rasa pada hari ini Selasa (6/10/2020), petugas gabungan dari TNI dan Polri tetap berjaga di DPR /MPR. Sekitar 9.000 lebih personel disiagakan untuk mengantisipasi aksi massa besar-besaran yang dilakukan serikat pekerja dan buruh.
"9.236 personel yang kita turunkan se wilayah hukum Polda Metro Jaya secara gabungan antara TNI, Polri, dan Pemda," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Hari Ini Polda Metro Jaya Tak Izinkan Aksi Demo)
Ribuan personel gabungan disiagakan di titik-titik krusial. Mereka juga disiagakan di titik-titik perbatasan atau keberangkatan rombongan massa menuju Gedung DPR/MPR.
Sejumlah serikat pekerja sebelumnya berencana menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menolak RUU Omnibus Law - Cipta Kerja di depan Gedung DPR/MPR. Aksi unjuk rasa dan mogok nasional itu direncanakan digelar sejak 6 hingga 8 Oktober 2020. (Baca juga: Buruh Minta Pembahasan RUU Ciptaker Dihentikan, Lebih Berbahaya dari COVID-19)
"9.236 personel yang kita turunkan se wilayah hukum Polda Metro Jaya secara gabungan antara TNI, Polri, dan Pemda," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Hari Ini Polda Metro Jaya Tak Izinkan Aksi Demo)
Ribuan personel gabungan disiagakan di titik-titik krusial. Mereka juga disiagakan di titik-titik perbatasan atau keberangkatan rombongan massa menuju Gedung DPR/MPR.
Sejumlah serikat pekerja sebelumnya berencana menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menolak RUU Omnibus Law - Cipta Kerja di depan Gedung DPR/MPR. Aksi unjuk rasa dan mogok nasional itu direncanakan digelar sejak 6 hingga 8 Oktober 2020. (Baca juga: Buruh Minta Pembahasan RUU Ciptaker Dihentikan, Lebih Berbahaya dari COVID-19)
(jon)
tulis komentar anda