Biosafety Laboratorium LIPI di Bogor Mampu Uji 2.500 Sampel Swab Setiap hari
Selasa, 05 Mei 2020 - 15:08 WIB
BOGOR - Guna mendukung upaya pemerintah dalam meminimalisir penyebaran virus Corona (Covid-19) dengan melaksanakan PCR swab test secara massal, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan fasilitas Fasilitas Biosafety Level-3 (BSL-3) dan Clean Room LIPI di Cibinong Science Center-Botanical Garden (CSC-BG), Kabupaten Bogor siap menguji 2.500 sampel per hari.
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko dalam keterangan pers tertulisnya mengatakan, kapasitas uji maksimal sampel Polymerase Chain Reaction (PCR) swab test itu belum bisa dipenuhi karena pihaknya masih memberikan pelatihan personel BSL bagi laboratorium, rumah sakit, perguruan tinggi seluruh Indonesia."Serta memberikan pelatihan personel sejumlah laboratorium yang melakukan riset terkait Covid-19, jadi kapasitas uji saat ini kita hanya menerima 200 sampel per hari per satu shift," kata Laksana pada Selasa (5/5/2020).
Dia menuturkan, LIPI telah memulai uji Quantitative Reverse Transcription (qRT-PCR) untuk sampel klinis pasien terduga Covid-19 sejak 20 April 2020 lalu. Tak hanya itu pihaknya juga mengaku telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di lingkungan LIPI.
"Salah satu kegiatannya adalah deteksi sampel virus terduga SARS-CoV-2 di BSL-3 dan Clean Room LIPI di Cibinong Science Center-Botanical Garden (CSC-BG)," tuturnya.Menurut dia, uji qRT-PCR ini tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas uji nasional, tetapi juga sangat krusial untuk mendapatkan data primer dalam bentuk spesimen dan informasi digital termasuk data whole genome sequencing.
"Data ini akan menjadi dasar bagi berbagai riset untuk pengembangan test kit metode baru, obat dan vaksin," terangnya. Dia menjelaskan, mekanisme qRT-PCR ini berbeda dengan di tempat lain. Dimana Tim LIPI meminta persetujuan pasien yang akan diambil sampelnya tanpa membebani tenaga medis di rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Puspita Lisdiyanti yang juga menjabat sebagai Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 LIPI mengungkapkan, deteksi sampel virus SARS-CoV-2 berbasis qRT-PCR ini dilakukan untuk memeriksa apakah dari sampel klinis yang dikirimkan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya terdeteksi virus SARS-CoV-2 atau tidak.
"Teknis dalam deteksi dibagi dalam dua proses, pertama, mengekstraksi Ribonucleic acid (RNA) material genetik virus dari sampel klinis di Fasilitas BSL-3. Selanjutnya, RNA virus kemudian diperiksa dan dianalisis apakah RNA virus tersebut benar RNA virus penyebab Covid-19. Jadi proses ini menggunakan metode yang paling akurat saat ini yaitu qRT-PCR di fasilitas Clean Room," ungkapnya.
Puspita menjelaskan, fasilitas riset LIPI BSL-3 dan Clean Room yang dikelolanya itu dibangun pada 2018 dengan dana Surat Berharga Syariah Negara dan langsung dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak."Fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan biologi molekuler terkini untuk riset DNA, RNA, protein, dan sel. Fasilitas BSL-3 LIPI juga telah terakreditasi memenuhi Sistem Manajemen Risiko Laboratorium selama dua tahun berturut-turut," jelasnya.
Dalam kegiatan ini, LIPI berkolaborasi dengan Rumah Sakit MMC Bosowa Group untuk mendapatkan sampel klinis terduga terinfeksi virus penyebab Covid-19 dan juga sampel dari tenaga kesehatan. Sedangkan kolaborasi dengan rumah sakit dan laboratorium lainnya tengah dalam proses pembahasan dengan otoritas terkait.
"Rumah sakit dan laboratorium berperan untuk mengirimkan sampel klinis Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dari kolaborasi ini, ditargetkan dapat deteksi 100 sampel terduga terinfeksi virus SARS-CoV-2 setiap harinya," jelasnya.
Menurut dia, sampel klinis harus dimasukkan pada Virus Transportation Medium (VTM) yang telah dilengkapi dengan senyawa inaktivasi virus serta mematuhi protokol kewaspadaan pencegahan Covid-19."Semua proses menggunakan prior inform concent atau persetujuan atas dasar informasi awal karena sebagai lembaga penelitian LIPI akan menggunakan material genetika untuk riset dan inovasi selanjutnya," jelasnya.
Pihaknya berharap kegiatan deteksi ini dapat berjalan dengan selamat dan aman sesuai prinsip-prinsip biosafety dan biosecurity, dan pelaksana yang mendapatkan tugas semua selamat tidak tertular atau terinfeksi virus dan semua bisa menjaga keamanan. "Semoga penularan virus ini dapat segera berhenti dengan kita selalu melakukan jaga jarak dan jaga kesehatan," pungkasnya.
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko dalam keterangan pers tertulisnya mengatakan, kapasitas uji maksimal sampel Polymerase Chain Reaction (PCR) swab test itu belum bisa dipenuhi karena pihaknya masih memberikan pelatihan personel BSL bagi laboratorium, rumah sakit, perguruan tinggi seluruh Indonesia."Serta memberikan pelatihan personel sejumlah laboratorium yang melakukan riset terkait Covid-19, jadi kapasitas uji saat ini kita hanya menerima 200 sampel per hari per satu shift," kata Laksana pada Selasa (5/5/2020).
Dia menuturkan, LIPI telah memulai uji Quantitative Reverse Transcription (qRT-PCR) untuk sampel klinis pasien terduga Covid-19 sejak 20 April 2020 lalu. Tak hanya itu pihaknya juga mengaku telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di lingkungan LIPI.
"Salah satu kegiatannya adalah deteksi sampel virus terduga SARS-CoV-2 di BSL-3 dan Clean Room LIPI di Cibinong Science Center-Botanical Garden (CSC-BG)," tuturnya.Menurut dia, uji qRT-PCR ini tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas uji nasional, tetapi juga sangat krusial untuk mendapatkan data primer dalam bentuk spesimen dan informasi digital termasuk data whole genome sequencing.
"Data ini akan menjadi dasar bagi berbagai riset untuk pengembangan test kit metode baru, obat dan vaksin," terangnya. Dia menjelaskan, mekanisme qRT-PCR ini berbeda dengan di tempat lain. Dimana Tim LIPI meminta persetujuan pasien yang akan diambil sampelnya tanpa membebani tenaga medis di rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Puspita Lisdiyanti yang juga menjabat sebagai Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 LIPI mengungkapkan, deteksi sampel virus SARS-CoV-2 berbasis qRT-PCR ini dilakukan untuk memeriksa apakah dari sampel klinis yang dikirimkan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya terdeteksi virus SARS-CoV-2 atau tidak.
"Teknis dalam deteksi dibagi dalam dua proses, pertama, mengekstraksi Ribonucleic acid (RNA) material genetik virus dari sampel klinis di Fasilitas BSL-3. Selanjutnya, RNA virus kemudian diperiksa dan dianalisis apakah RNA virus tersebut benar RNA virus penyebab Covid-19. Jadi proses ini menggunakan metode yang paling akurat saat ini yaitu qRT-PCR di fasilitas Clean Room," ungkapnya.
Puspita menjelaskan, fasilitas riset LIPI BSL-3 dan Clean Room yang dikelolanya itu dibangun pada 2018 dengan dana Surat Berharga Syariah Negara dan langsung dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak."Fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan biologi molekuler terkini untuk riset DNA, RNA, protein, dan sel. Fasilitas BSL-3 LIPI juga telah terakreditasi memenuhi Sistem Manajemen Risiko Laboratorium selama dua tahun berturut-turut," jelasnya.
Dalam kegiatan ini, LIPI berkolaborasi dengan Rumah Sakit MMC Bosowa Group untuk mendapatkan sampel klinis terduga terinfeksi virus penyebab Covid-19 dan juga sampel dari tenaga kesehatan. Sedangkan kolaborasi dengan rumah sakit dan laboratorium lainnya tengah dalam proses pembahasan dengan otoritas terkait.
"Rumah sakit dan laboratorium berperan untuk mengirimkan sampel klinis Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dari kolaborasi ini, ditargetkan dapat deteksi 100 sampel terduga terinfeksi virus SARS-CoV-2 setiap harinya," jelasnya.
Menurut dia, sampel klinis harus dimasukkan pada Virus Transportation Medium (VTM) yang telah dilengkapi dengan senyawa inaktivasi virus serta mematuhi protokol kewaspadaan pencegahan Covid-19."Semua proses menggunakan prior inform concent atau persetujuan atas dasar informasi awal karena sebagai lembaga penelitian LIPI akan menggunakan material genetika untuk riset dan inovasi selanjutnya," jelasnya.
Pihaknya berharap kegiatan deteksi ini dapat berjalan dengan selamat dan aman sesuai prinsip-prinsip biosafety dan biosecurity, dan pelaksana yang mendapatkan tugas semua selamat tidak tertular atau terinfeksi virus dan semua bisa menjaga keamanan. "Semoga penularan virus ini dapat segera berhenti dengan kita selalu melakukan jaga jarak dan jaga kesehatan," pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda