Tingkatkan Kualitas Udara, Pemprov DKI Resmikan Program Jakarta Clean Air Partnership
Kamis, 24 September 2020 - 11:38 WIB
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Bloomberg Philanthropies dan Vital Strategies sebagai mitra pelaksana, meresmikan program Jakarta Clean Air Partnership secara virtual pada Rabu (23/9/2020).
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang turut membuka peresmian tersebut menyatakan apresiasi terhadap kerja sama tersebut. Gubernur Anies menyatakan udara bersih merupakan prioritas bagi masyarakat Jakarta, sehingga perlu penanganan secara komprehensif. (Baca juga; Covid-19 di DKI Tinggi, Epidemiolog: Dosis PSBB Singkat dan Belum Optimal )
"Polusi udara merupakan masalah yang kompleks, membutuhkan pendekatan multi sektoral. Untuk itu perlu menjalin kerja sama baik internasional maupun domestik. Karena masalah polusi udara ini semakin mendesak, terlebih di masa pandemi COVID-19. Kami bangga dapat bermitra dengan Bloomberg Philanthropies dan Vital Strategies untuk menjadikan udara bersih sebagai prioritas bagi masyarakat Jakarta," terang Anies.
Program ini untuk mengatasi polusi udara di Jakarta melalui peningkatan ketersediaan dan penggunaan data kualitas udara, analisis solusi kebijakan, dan efektivitasnya, serta mempromosikan kesadaran publik tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan.
Lebih lanjut, mantan Mendikbud itu menyatakan kerja sama tersebut akan berfokus pada peningkatan kualitas udara di Jakarta selama 2 tahun ke depan. Sebagai bagian dari komitmen kerja sama, telah ditandatangani pula dokumen 'Menuju Udara Bersih Jakarta' yang menyoroti upaya-upaya saat ini untuk mengurangi polusi udara dan serangkaian rekomendasi kebijakan.
"Dokumen ini merupakan perjanjian formal yang akan mengingatkan kita pada pilar-pilar utama dalam rangka pengendalian polusi udara dalam 3 aspek, yaitu ilmu pengetahuan, kebijakan, dan komunikasi," ujar Anies. (Baca juga; Program Langit Biru Sudah Mendesak Diterapkan di Jakarta )
Dalam program kemitraan ini, para mitra juga akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lokal dan internasional dari kalangan akademisi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga wadah pemikir (think-tank), dan masyarakat sipil. Turut diluncurkan pula website https://jakarta.cleanair.id/ sebagai wadah untuk memberikan informasi berbasis bukti kepada masyarakat Jakarta tentang sumber, dampak, dan solusi polusi udara.
Pendiri Bloomberg Philanthropies dan Bloomberg LP, Michael R. Bloomberg, mengatakan, kualitas udara berkolerasi dengan pertumbuhan ekonomi. “Ketika saya menjadi Wali Kota New York, kami melihat bahwa udara bersih tidak hanya meningkatkan kesehatan publik, hal ini juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Dan mengelola tantangan seperti polusi udara, membutuhkan kemampuan untuk mengetahui sumbernya,” ucap Michael R. Bloomberg.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang turut membuka peresmian tersebut menyatakan apresiasi terhadap kerja sama tersebut. Gubernur Anies menyatakan udara bersih merupakan prioritas bagi masyarakat Jakarta, sehingga perlu penanganan secara komprehensif. (Baca juga; Covid-19 di DKI Tinggi, Epidemiolog: Dosis PSBB Singkat dan Belum Optimal )
"Polusi udara merupakan masalah yang kompleks, membutuhkan pendekatan multi sektoral. Untuk itu perlu menjalin kerja sama baik internasional maupun domestik. Karena masalah polusi udara ini semakin mendesak, terlebih di masa pandemi COVID-19. Kami bangga dapat bermitra dengan Bloomberg Philanthropies dan Vital Strategies untuk menjadikan udara bersih sebagai prioritas bagi masyarakat Jakarta," terang Anies.
Program ini untuk mengatasi polusi udara di Jakarta melalui peningkatan ketersediaan dan penggunaan data kualitas udara, analisis solusi kebijakan, dan efektivitasnya, serta mempromosikan kesadaran publik tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan.
Lebih lanjut, mantan Mendikbud itu menyatakan kerja sama tersebut akan berfokus pada peningkatan kualitas udara di Jakarta selama 2 tahun ke depan. Sebagai bagian dari komitmen kerja sama, telah ditandatangani pula dokumen 'Menuju Udara Bersih Jakarta' yang menyoroti upaya-upaya saat ini untuk mengurangi polusi udara dan serangkaian rekomendasi kebijakan.
"Dokumen ini merupakan perjanjian formal yang akan mengingatkan kita pada pilar-pilar utama dalam rangka pengendalian polusi udara dalam 3 aspek, yaitu ilmu pengetahuan, kebijakan, dan komunikasi," ujar Anies. (Baca juga; Program Langit Biru Sudah Mendesak Diterapkan di Jakarta )
Dalam program kemitraan ini, para mitra juga akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lokal dan internasional dari kalangan akademisi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga wadah pemikir (think-tank), dan masyarakat sipil. Turut diluncurkan pula website https://jakarta.cleanair.id/ sebagai wadah untuk memberikan informasi berbasis bukti kepada masyarakat Jakarta tentang sumber, dampak, dan solusi polusi udara.
Pendiri Bloomberg Philanthropies dan Bloomberg LP, Michael R. Bloomberg, mengatakan, kualitas udara berkolerasi dengan pertumbuhan ekonomi. “Ketika saya menjadi Wali Kota New York, kami melihat bahwa udara bersih tidak hanya meningkatkan kesehatan publik, hal ini juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Dan mengelola tantangan seperti polusi udara, membutuhkan kemampuan untuk mengetahui sumbernya,” ucap Michael R. Bloomberg.
(wib)
tulis komentar anda